~HAPPY READING~
Setelah sarapan usai, kini Zean dan Marsha berada di kamarnya. Zean terlihat sibuk dengan laptopnya dan Marsha sibuk dengan handphonenya.
"Ishh bosen banget gw. Ngapain yak?" Gumam Marsha dalam hati.
Seketika Zean bangkit dari kursinya dan menyambar jaket miliknya.
"Yuk" Ajak Zean.
"Hah?"
"Gw tau lu bosen. Jadi ayo gw mau ajak lu jalan-jalan"
"Kok dia bisa tau?" Batin Marsha yang tampak kebingungan.
"Ayo malah bengong bocah"
"Nggak kok. Gw nggak bosen" Balas Marsha.
"Yakin?"
"Hmm" Marsha hanya membalas dengan deheman.
"Yaudah kalo gitu gw aja yang pergi"
"Mau kemana lu?"
"Jalan-jalan lah" Ucap Zean sambil berjalan keluar kamar.
"Eh Zean tunggu" Marsha pun berlari mengejar Zean.
Zean pun berjalan menuruni tangga.
"Hai bunda Mel" Sapa Zean
"Hai Zee" Balas Melody
"Mamah, Papah kemana Bun?" Tanya Zean
"Kan mamah sama papah kau mau jemput adik kamu"
"Ohh iya Zean lupa. Christy pulang hari ini ya"
"Gimana sih kamu. Sama adik sendiri lupa" balas Melody. Zean hanya bisa terkekeh dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Kamu mau kemana? Kok udah rapih aja" Tambah Melody bertanya.
"Zean mau jalan-jalan Bun. Bosen di rumah doang"
"Terus istri kamu gimana?"
"Dia gak mau ..."
Belum Zean menjawab ia mendengar suara langkah kaki cepat menuruni tangga.
"Zean" Panggil Marsha.
"Awas pelan pelan Marsha" Ujar Melody.
"Hehe maaf bunda" Cengir Marsha sedang Bundanya hanya bisa memutar bola matanya malas.
"Zean gw ikut ya"
"Lah tumben. Tadi gak mau" Balas Zean
"Ishh udah yuk ah" Titah Marsha kesal lalu pergi meninggalkan Zean.
"Lah di tinggal gw"
Setelah berpamitan dengan Melody, Zean pun menyusul Marsha keluar.
"Lama banget sih lu" Ketus Marsha
"Iya iya maaf. Sekarang lu mau naik apa? Motor apa mobil?" Tanya Zean.
"Mobil lah. Ogah gw motoran berdua ama lu"
"Yaudah tunggu sini ya ambil dulu"
Kemudian Zean beranjak ke garasi rumahnya dan mengambil kunci mobilnya.
Kini Zean sudah mengeluarkan mobilnya.
"Silahkan masuk nyonya" Ucap Zean tersenyum sambil membuka pintu penumpang untuk Marsha.
Tanpa membalas, Marsha masuk ke dalam mobil Zean.
Setelah itu, Zean masuk ke dalam kemudi dan mulai menjalankan mobilnya.
"Kemana kita?" Tanya Zean.
"Terserah" Balas Marsha singkat
"Mall?"
"Gak mau"
"Resto?"
"Gak laper"
"Taman?"
"Bosen"
"Terus mau kemana?"
"Terserah"
"Hufftt" Zean hanya bisa menghembuskan nafas panjang.
Mobil Zean sekarang berhenti di pinggir jalan.
"Turun yuk"
"Ini dimana?"
"Udah lu liat aja dulu"
Zean dan Marsha pun turun dari mobil.
Marsha dibuat takjub dengan pemandangan danau yang sangat memukau.
"Wow gila bagus banget" Gumam Marsha.
"Lu pernah gak ke danau gini?"
"Belum pernah. Kok lu tau ada danau begini di tengah kota?" Tanya Marsha balik.
"Ini tempat gw kalo lagi banyak masalah"
"Masalah?"
"Iya. Kayak waktu gw disuruh nikah sama lu. Dan ya kalo lagi stress sama kuliah gw kadang suka kesini"
"Jadi lu ngerasa nikah sama gw masalah buat lu?"
"Ya lumayan sih"
"Terus kenapa lu terima?"
"Nanti kalo udah waktunya akan gw kasih tau"
Marsha hanya mengangguk paham. Kini Zean dan Marsha mulai berjalan mengelilingi Danau tersebut.
"Ca, kita duduk di sana yuk"
"Emang boleh?"
"Ya boleh atuh. siapa juga yang bakal ngelarang"
Mereka pun duduk berdampingan di sebuah bukit kecil.
"Lu mau es krim gak?"
"Mau mau" Jawab Marsha penuh semangat.
"Oke bentar ya gw beliin dulu. Lu jangan kemana-mana"
"Iya"
Kemudian Zean pun pergi meninggalkan Marsha untuk membeli es krim.
Disaat sendiri Marsha melihat sosok laki-laki yang ia kenal.
"Aldo?"
Ya Marsha melihat Rivaldo kekasih hatinya. Rivaldo dan Marsha berpacaran sejak zaman SMA.
Namun kali ini, Marsha melihat Rivaldo jalan berdua dengan seorang perempuan.
"Dia sama siapa itu ya?" Batin Marsha
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Risalah Hati (ZeeSha) [END]
Romansa"Aku bisa membuatmu JATUH CINTA kepadaku meski kau TAK CINTA" -Risalah Hati by Dewa 19-