"Loh mas agung?"
"Niskala ngapain disini?"
"Mas nanti lagi aja, itu dikoper adek ada kotak p3k. Tolong ambilin mas, luka bapak harus dibersihkan" titah Niskala
"Pak tahan sebentar ya" ucap Niskala
"Ini dek" ucap agung
Niskala dengan cepat membersihkan luka dikaki bapak terlihat beberapa goresan luka, dioleskannya obat merah dan dengan segera niskala menutup luka tersebut dengan kassa dan plester.
"Nak tangan kamu" ucap bapak prabowo
"Gapapa pak, cuman luka sedikit" ucap niskala sembari membersihkan luka mu yg sedikit sobek sebenarnya. Setelah dibersihkan niskala langsung membalut telapak tangannya dengan kain kassa.
"Pak tunggu sebentar ya" niskala pun izin pergi sebentar dan tak lama kembali dengan kain dan satu mangkok es batu
"Pak saya izin kompres kakinya ya, soalnya takut terjadi pembengkakan"
"Silahkan nak, maaf bapak jadi merepotkan"
"Tidak sama sekali pak" ucap niskala sembari mengompres kaki bapak
"Pak maaf seharusnya tadi saya maksa bapak untuk bersedia ditemani ke toilet" ucap agung
"Bukan salah kamu, ini semua sudah terjadi" jawab bapak
"Untungnya ada perempuan cantik yg bantu saya, nama kamu siapa nak" tanya bapak
"Saya niskala wanodya pak" jawab niskala
"Dek kamu kok bisa ada disini" tanya agung
"Loh? Ini adek kamu agung?" Tanya bapak
"Dia adek sepupu saya pak" jawab agung
"Dek jawab dulu, kamu ngapain disini mana bawa koper segede itu. Kamu kabur dari rumah?" Tanya agung
"Mas yg bener aja buat apa aku kabur dari rumah sihh"
"Yakali aja kabur karna dijodohin kan"
"Mas agung nih suka ngawur ya, mana ada lah kek gitu-gitu"
"Ya terus ngapain kamu tiba-tiba disini"
"Aku lagi peningkatan kompetensi disini mas, aku ditempatin di RS harapan kita"
"Berapa lama? Terus kamu tinggal dimana?" Tanya agung
" 3 bulan mas, untuk itu adek masih nyari. Aku udh dapet sih cuman agak jauh 8km buat ke rs, tadi juga sama bapak satpam nya mau dibantuin cari kosan terdekat."
"Kosan paling banyak didaerah kampus dek dan itupun jauh dari RS"
"Iya mas, bapak satpam tadi juga udah bilang gitu tapi katanya nanti bakal bantu cariin kalo ada nanti dikabarin"
"nanti mas bantu cariin ya"
"Carikan bagaimana agung, sudah kamu tinggal dihambalang saja ya nak" ucap bapak
"Lagian hambalang juga cukup dekat dengan RS itu, kalo tidak salah hanya berjarak 3-4 km" ucap pak prabowo lagi
"Euhh...bukannya saya lancang pak, tapi gapapa pak biar nanti saya cari lagi saja. Suatu kehormatan bisa diajak tinggal sama bapak, terimakasih pak"
"Kalo memang kehormatan kenapa tidak setuju saja, lagian kamu saudaranya agung bukan orang lain. Agung sudah seperti anak saya sendiri"
"Tapi pak..."
"Saya juga sekalian ingin membalas budi atas kebaikan kamu ini, jadi tolong mau ya nak? Biar hambalang sedikit berwarna, saya juga ingin tau rasanya punya anak perempuan" ucap bapak prabowo
"Aduh gw mesti gimana nih, disisi lain gw gak tega nolak bapak. Tapi disisi lain gw juga ga enak klo numpang selama itu sama bapak" ucap niskala dalam hati
Niskala pun menatap agung, meminta pertolongan namun jawaban yg diberikan hanya anggukan kepala agung.
"eumm.... iya pak kalo begitu saya mau. Maaf kan saya ya pak jadi merepotkan bapak"
"Tidak sama sekali nak" ucap bapak disertai senyuman lembutnya
"Kalo begitu kita pulang kerumah sekarang ya" ucap bapak lagi
Bapak pun berjalan dengan tertatih dibantu dengan agung dan pria lainnya, niskala pun mengikuti dari belakang sembari mendorong koper besar itu.
Selama perjalanan dalam mobil niskala berbicara dengan bapak dan mas agung. banyak topik pembicaraan saat itu, sampai-sampai tak terasa niskala mulai memasuki kawasan hambalang.
Terlihat pepohonan yg rindang dan tumbuhan hijau sepanjang gerbang masuk itu.
Tampak beberapa ajudan bapak yg lain menghampiri mobil yg kami tumpangi.
Dengan langkah tertatih bapak berjalan dipegangi mas agung.
5 ajudan lain menghampiri bapak dan 3 diantaranya bertanya bersamaan dengan pertanyaan berbeda.
"Bapak kenapa bisa kaya gini?" Tanya rajif
"Apa perlu kita panggilkan dokter pak? Tanya deril
"Pertemuan malam nanti apa mau di reschedule saja pak?" Tanya rizky
"Kalian ini kalo bertanya satu-satu, jangan serempak seperti ini" tegur bapak
"Kita ngobrolnya didalem aja, nanti saya jelaskan" ucap bapak lagii
"Nak ayoo kamu juga ikut ke dalam" ucap bapak sembari menarik tangan niskala lembut
3 ajudan itu menatap niskala, sepertinya mereka baru sadar akan kehadiran niskala disana. Tatapan kebingunan telihat dari mata mereka.
Niskala hanya dapat tertunduk dan mengikuti langkah bapak ke dalam rumah nan megah itu. Rasanya itu bukan rumah, namun bisa dikatakan istana. Selera bapak dalam interior dan fashion tidak dapat diragukan lagi.
Bapak menarik niskala untuk duduk disofa ruang tengah yang luas itu.
3 ajudan lain tetap menatap niskala tiada henti.
"Ini niskala tadi dia yg nolong saya waktu jatuh dan terkunci ditoilet" ucap bapak menjelaskan
"Loh agungg kenapa bapak bisa... "
"No, bukan salah dia. Ini kemauan saya pergi sendiri teddy" ucap bapak menyela mayor teddy yg datang tiba-tiba
"saya panggilkan dokter sekarang pak" ucap mayor teddy sembari menyambungkan telfon pada dokter yg dituju
"Tidak perlu, saya sudah diobati dan lukanya sudah dibersihkan sama...."
"Dokter menuju kesini pak" ujar mayor teddy cepat
"Kamu ini, saya belum beres bicara loh" ucap bapak dengan nada jenaka
"Maaf pak, saya hanyaa.."
"Tidak apa-apa, saya mengerti. Lagian luka saya sudah diobati sama anak perempuan saya yg cantik ini kok" ucap bapak sembari melihat ke arahmu.
" loh kamu?" Ucap mayor teddy heran
Niskala hanya bisa tersenyum paksa. Tak tau harus berbuat apa.
.
.
."Aduhh here we go again" ucap niskala dalam hati
TO BE CONTINUE
KAMU SEDANG MEMBACA
heartbeat
Romance"you walked in, my heartbeat different" ⚠️Please read this carefully⚠️ fluff but lil bit angst (?) - seluruh isi cerita hanya imajinasi belaka - karakter yang ada, tidak ada sangkut pautnya dengan pemilik visual - untuk hiburan semata - be wise read...