"ADEK?! KENAPA BASAH KUYUP GITU?" Ucap agung dengan pekik keras
Tak tau harus jawab apa, niskala hanya bisa tersenyum tipis.
Tak lama bapak dan ajudan lain menghampiri kamu, melihat dari jendela samping.
"cepat ambil handuk lino" ucap bapak
Rasanya kini niskala menjadi tontonan diruang tengah yang sangat luas.
"Niskala, kamu dari mana nak? kenapa tidak bilang dan kenapa tidak minta antar" tanya bapak diruang tengah
Dengan handuk pada pundak dipeluk erat dan bibir sedikit gemetar karna dingin niskala menjawab
"maaf pak, tadi pagi saya mendapat telfon mendadak. Acara pembukaan kompetensi diadakan hari ini pukul 9, saya pergi pagi-pagi karna atasan saya dari instansi daerah sudah sampai diterminal jam 6 pagi tadi.
Jadi tanpa pikir panjang saya langsung bersiap dan pergi""Kenapa ditidak menelfon untuk dijemput nak, kamu kan sudah saya beri izin dan akses dihambalang ini"
"Maaf pak saya hanya tidak mau merepotkan"
"Tidak sama sekali nak, lain kali jangan seperti ini ya. Saya dan yg lain khawatir apalagi agung, saya baru liat dia sekhawatir ini yg biasanya dia paling tenang"
Niskala pun mengangguk dan merasa sangat bersalah dengan semua nya.
Niskala pun menatap agung yg berada disamping dan meraih jari jemari milik agung.
"Maafin adek ya mas, adek gak maksud bikin khawatir kok"
Agung pun mengangguk dan mengelus kepala niskala.
"ya sudah semua istirahat ini sudah malam, niskala kembali ke kamar ya nak lalu istirahat biar nanti agung antarkan teh hangat untuk kamu"
Niskala pun mengangguk.
.
.
.Tok tok tok
"Tunggu sebentar"
Tok tok tok
Niskala melihat jam pada dinding yg menujukkan pukul 10 malam.
Tok tok tok
"Mas agung ada apasih malem-malem gini kesini, bukannya tidur juga" ucap niskala sembari membuka pintu kamar
"euh maaf saya ganggu kamu ya?"
"pak mayor?"
Mayor teddy berdiri didepan pintu dengan masih memakai pakaian dinasnya berbalut jaket bomber hijau army sembari menatap niskala tersenyum.
"Agung lagi ada pertemuan sama bapak dan sekpri lain, jadi saya yg mengantar teh hangat untuk kamu" ucap mayor teddy sembari mengangkat sedikit 2 cangkir teh itu
"Bapak kenapa gak pake payung, ini kan masih hujan"
"Lagian hujannya cuman rintik-rintik kecil, ini teh nya"
Niskala pun mengambil cangkir teh hangat itu "terimakasih pak teddy, maaf merepotkan"
Baru saja niskala akan melangkah untuk memasuki kamar
"Bisa temani saya disini duduk sebentar?" Tanya mayor teddy
Niskala tertegun sebentar. Dia menganjak minum teh bersama? Sungguh kah?
"Ten- tentu pak"
KAMU SEDANG MEMBACA
heartbeat
Romance"you walked in, my heartbeat different" ⚠️Please read this carefully⚠️ fluff but lil bit angst (?) - seluruh isi cerita hanya imajinasi belaka - karakter yang ada, tidak ada sangkut pautnya dengan pemilik visual - untuk hiburan semata - be wise read...