Rumah niskala kali ini tidak se sepi biasanya, agung datang berkunjung kerumah niskala. niskala pikir agung memang datang karena rindu padanya tapi itu hanya pikiran niskala semata. agung datang dengan santainya dan meminta dibuatkan bolu pisang karena rindu masakan bunda niskala.
"dek buatin dong, mas dateng jauh-jauh buat itu loh" bujuk agung sembari menepuk-nepuk pundak niskala
"bukannya kangen adeknya malah kangen bolu pisang"
"iya kan sekalian mas minta bolu pisangnya juga"
"gak ah mas, niskala cape baru pulang kerja"
"orang kata mbok kamu dirumah dari 2 jam yang lalu"
"ya tetep aja masih cape"
"yaelah dek, ayolah"
niskala menghela nafasnya kasar "yaudah iya, berisik banget"
niskala menuju dapur dan mulai mengolah adonan bolu pisang yang dibantu oleh mbok darmi.
"loh mas mau ngapain?!" ucap niskala kaget melihat agung mengambil alih adonan
"mau bantuin" balas agung
"gak, gak ada! duduk!" titah niskala sembari menunjuk-nunjuk
"bantuin juga tetep salah" lirih agung
"udah diem aja, gak usah bandel mas" tutur niskala
setelah adonan selesai dibuat, niskala memasukkannya kedalam loyang dan mengukusnya selama 40 menit
"mas kenapa sampe minta dibuatin 4 loyang sih, biasanya juga 3 loyang cukup buat dibawa ke kertanegara" ucap niskala sembari membungkus bolu tersebut
"1 loyang lagi buat pak teddy, dia lagi gak ada dikertanegara soalnya" jawab agung yang membantu niskala
"ohh gitu" gumam niskala
"nanti kamu anterin ya kerumahnya" ucap agung
" mas agung yang bener aja, adek kan gak tau rumahnya" pekik niskala
"nanti mas agung kasih alamatnya" ucap agung
"mas agung aja sana yang anterin" ujar niskala
"mas kan harus balik lagi ke rumah bapak" tutur agung
"adek gak mau mas, malu" tolak niskala
"kenapa mesti malu sih, biasanya juga malu-maluin" ledek agung
"mas agung adek tabok nih ya pake loyang kue" ancam niskala
agung memberikan selembar kertas berisi alamat kepada niskala "ini alamatnya, kamu ikutin pake maps aja"
"nanti aku bilang apa ke pak teddynya" ucap niskala bingung
"bilang aja tadi niskala buat bolu pisang terus kebanyakan" jawab agung
"mas yang bener aja" balas niskala
"terserah kamu aja deh dek bilang nya mau apa, mas balik ke rumah bapak lagi ya. baik-baik disini" ucap agung
mengelus kepala niskala dan lekas pergi dari sana sembari menenteng bungkusan
.
.
.***
niskala memberhentikan motornya didepan rumah bergaya vintage dan pagar hitam yang menjulang tinggi. niskala melepaskan helmnya dan turun dari motor.
"sesuai alamat dari mas agung sih yang ini rumahnya" ucap niskala dalam hati
niskala mencoba memencet bel yang ada pada pinggir pagar. cukup lama niskala menunggu dan gerbang itu terbuka sedikit. tapi yang muncul adalah seorang Perempuan cantik.
KAMU SEDANG MEMBACA
heartbeat
Romance"you walked in, my heartbeat different" ⚠️Please read this carefully⚠️ fluff but lil bit angst (?) - seluruh isi cerita hanya imajinasi belaka - karakter yang ada, tidak ada sangkut pautnya dengan pemilik visual - untuk hiburan semata - be wise read...