-48

1.3K 121 18
                                    

hari senin adalah hari yang begitu berat bagi semua orang, entah mengapa niskala tidak begitu menyukai hari senin sejak ia sekolah dulu. padahal tidak ada yang harus dipermasalahkan pada hari tersebut.

niskala cukup kewalahan pada hari itu yang merupakan hari pertama dalam setiap minggu. hari tersebut cukup menguras tenaganya, namun siapa sangka dalam setiap kesulitan selalu ada kebahagiaan yang terselip secara tiba-tiba.

niskala tersenyum saat notifikasi muncul pada layar hpnya, rasanya niskala mendapat tenaga lebih untuk menjalani harinya kali ini.

niskala tersenyum saat notifikasi muncul pada layar hpnya, rasanya niskala mendapat tenaga lebih untuk menjalani harinya kali ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.
.

***

“menunggu seseorang?”

teddy terdiam sejenak lalu menganggukkan kepalanya

“tunggu sebentar lagi, shift nya akan selesai”

teddy hanya tersenyum tipis

“impian mu benar-benar tercapai teddy. you worked really hard”

“terimakasih ” balas teddy ramah

“mas..” panggil niskala dengan riang dari pintu utama rumah sakit lalu berjalan menghampiri teddy

teddy tersenyum penuh saat niskala berada dihadapannya

“mas nunggu lama?” tanya niskala

“tidak sama sekali nala, kita berangkat sekarang ya?” ucap teddy sembari mengelus rambut niskala

“dokdraa aku duluan ya” ucap niskala sembari tersenyum dan melambaikan tangannya

“silahkan niskala, hati-hati “ diandra pun membalas dengan anggukan dan lambaian tangannya

teddy menatap lurus pada jalanan selama dalam perjalanan menuju rumah Nadya.

“harus nya begitu kan mas?” ucap niskala

“mas..?” panggil niskala lagi sembari menyentuh lengan teddy

“euhh ya sayang?” balas teddy yang kini kembali dari lamunan panjangnya

“niskala tanya harusnya emang begitu kan?” tanya niskala lagi

teddy menatap niskala bingung, entah harus menjawab apa

“euhh— ya memang begitu” jawab teddy ragu

“mas ngerti apa yang niskala omongin sejak tadi?”

“boleh diulangin lagi tadi nala cerita apa sama mas?” tanya teddy dengan hati-hati

niskala mengehela nafasnya.

pria disampingnya ini memang tidak mendengarkan cerita niskala sejak awal.

teddy menggigit bibirnya dengan ekspresi bersalah saat menatap niskala “maaf nala tadi mas..” cicit teddy

heartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang