Dalam perjalanan panjang kehidupan, terdapat diri yang tenggelam dalam lelah. Setiap langkah kian memberat kemanapun kaki berjalan. Rasa pening juga terkadang datang menghampiri, menyergap seperti angin kencang yang mengacaukan pikiran.
Andaikan tubuh memiliki tombol on-off, maka teddy akan menekan tombol tersebut tanpa ragu. Melepaskan kesadaran dari beban yang seakan menggelayut. Rasanya ingin kabur sejenak dari rasa penat dalam segala aspek hidupnya.
Namun teddy sadar akan dan teringat pada sebuah janji. Janji untuk membawa diri pada rangkaian mimpi. Janji akan terus melangkah demi dirinya sendiri, demi masa depan yang penuh harapan besar.
***
teddy mengelilingi beberapa sudut rumahnya dan terdiam pada sisi piano sembari memandang satu foto yang ia pajang, yang selalu teddy tatap saat memainkan tuts piano dengan nada indahnya melibatkan seseorang dalam setiap kisahnya yang indah.
Teddy mengambil figura foto tersebut mengusapnya dengan rasa sayang, lalu memasukkan dalam tas ranselnya.
bahkan teddy tidak tau harus apa saat niskala memilih untuk pergi. haruskah ia pergi juga?
meninggalkan semuanya yang telah mereka rancang dan rawat dengan begitu banyak waktu bersama.
meninggalkan segala jejak yang dilalui pada setiap penjuru kota.
haruskah mas menjadi egois seperti kamu nala? gumam teddy dalam hati
“langsung kebandara pak?” tanya supir saat teddy sudah masuk dalam mobil
“ke rumah tunangan saya dulu” jawab teddy
Hatinya berdenyut nyeri saat kata 'tunangan' terlontar dari bibirnya.
teddy turun dari mobilnya dan menghampiri rumah yang nampak sepi nan sunyi. menatap ke arah balkon kamar dimana biasa niskala menyambutnya saat teddy baru saja tiba dirumahnya. hanya dengan suara mobilnya saja niskala bisa tau jika teddy datang menghampirinya.
tanpa disadari teddy tersenyum. manis. sangat manis pikirnya.
namun kini niskala tidak lagi datang menyambutnya.
ia melangkahkan kakinya untuk menyimpan box berisi scrapbook yang selalu ia isi dengan hal-hal yang begitu sangat indah baginya. Sebenarnya teddy berniat memberikan scrapbook itu saat ia mencapai tujuannya namun ternyata masih ada beberapa lembar yang belum teddy isi karena kisahnya selesai.
teddy menyimpan scrapbook tersebut didepan pintu rumah niskala. teddy tidak memiliki keberanian untuk memaksa niskala untuk menemuinya lagi.
setelah menyimpan scrapbook yang teddy buat sejak lama, ia melanjutkan perjalanannya menuju bandara.
sesampainya dibandara teddy terduduk dikursi dengan tidak menghiraukan orang-orang yang berlalu lalang sejak tadi. memandang pada layar hp yang dipenuhi notifikasi karena postingan yang diunggahnya beberapa menit lalu
“bang semuanya baik-baik aja kan?” tanya syarief
“setelah semua yang terjadi, apa saya masih bisa jawab baik-baik saja?” lirih teddy sembari menatap syarief
agung yang ada disana ikut merasakan sesak saat mendengar ucapan teddy. apakah ini harus berakhir sampai disini saja?
Agung hadirr disana sebagai seorang rekan kerja yang melepas sahabatnya untuk melanjutkan tingkat kompetensinya.“targetnya akan selesai tapi tidak dengan tujuannya” gumam teddy
“tujuan tercapai saat target itu selesai mas”
teddy langsung berdiri dan mengarahkan pandangannya pada arah suara yang begitu sangat teddy rindukan. sudah lama ia tidak mendengar suara yang selalu menemaninya.
KAMU SEDANG MEMBACA
heartbeat
Romance"you walked in, my heartbeat different" ⚠️Please read this carefully⚠️ fluff but lil bit angst (?) - seluruh isi cerita hanya imajinasi belaka - karakter yang ada, tidak ada sangkut pautnya dengan pemilik visual - untuk hiburan semata - be wise read...