-62

1K 101 48
                                    

Sesampainya didepan rumah niskala, perempuan manis itu keluar dari mobil dan berjalan masuk ke rumahnya

“niskala tunggu sebentar” ucap teddy segera menyusul niskala

Baru saja teddy akan menggapai lengannya, niskala langsung menutup pintu rumahnya

“nala pertimbangan itu harus memiliki jawabannya hari ini, kamu tau sejak beberapa hari lalu mas coba nahan semuanya untuk bisa ketemu kamu buat obrolin ini. mas gak ninggalin tanggung jawab, karena mas tau kamu gak suka kalo mas abai” jelas teddy

“pasti kalimat bukan style seorang Wijaya itu terucap dari mulut kamu kalo mas abai sama prinsip mas sendiri….“ lanjutnya

“tapii sepertinya hari ini mas lawan prinsip itu, mas pilih target itu dilepaskan dan mencapai tujuan yang mas butuhkan”

teddy menundukkan kepalanya kini pikirannya tidak selaras karena terkuras sejak kemarin. badannya lelah. sekarang ia tak bisa berpikir jernih.

Ceklek!

teddy langsung mendongkak kan kepalanya saat mendengar pintu terbuka. menampakkan seseorang yang begitu teddy rindukan.

kehangatan itu rasanya sirna. niskala menatapnya dingin. sesakit itukah kekasihnya sekarang?

“maafin mas soal masalah kemarin. biar mas jelaskan sekarang ya? bisa kita bicara didalam?”

Niskala menahan Pundak teddy saat mencoba masuk ke dalam rumahnya

“kenapa mas gak boleh masuk?” tanya teddy

“niskala ada apa?” tanya teddy lagi

“kamu tau kan nala kenapa mas ada disini, mas udah siap tinggalin semuanya. kamu tau kan itu ambisi mas, Impian mas sejak dulu. udah mas tinggalin untuk fokus sama kamu” tutur teddy dengan nada yang semakin tinggi

“kamu mau apa niskala? kita rancang tujuan akhir kita ya, kamu mau dimana, kita bicarain konsepnya sayang”

“ayo kita obrolin ini didalem ya”

Teddy terus berbicara sejak tadi, ia meluapkan segalanya. Teddy juga sama lelah dan frustasi akan keadaan mereka

"Mas ngerti point inti permasalahan kita gak sih?!" Tanya niskala frustasi

“aku gak pernah minta kamu untuk ninggalin Impian kamu mas, sejak awal aku minta mas untuk gapai mimpi itu kan. Ini semua bukan masalah Impian kamu tapi soal masa lalu kamu mas” jelas niskala dengan nafas yang menderu

“tapi niskala…” elak teddy dengan nada yang melembut

“gapai mimpi itu atau kita gak akan pernah bicara lagi” lirih niskala

BRAK!

Dengan segera ia menutup pintunya

“niskala…” panggil teddy putus asa

teddy menatap nanar pintu rumah niskala yang tertutup, lalu teddy memutuskan untuk pergi mengurus berkas yang harus diselesaikannya hari ini. saat semua dirasa selesai teddy pulang kerumahnya, ia perlu istirahat.


***


Sesampainya disana, tanpa diduga agung menunggu didepan rumahnya entah sejak kapan.

teddy memasukkan mobilnya digarasi dan baru saja ia turun dari mobil ia diserbu dengan berbagai pertanyaan

“bang sebenernya ada apa? kenapa niskala bilang ini semua selesai? abang gak inget soal kepercayaan yang udah saya kasih? kalo memang ingin selesai, saya bilang bicara sama saya dulu kan?” tanya agung dengan begitu menuntut

heartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang