-31

1.8K 147 7
                                    

2 bulan kemudian

pov teddy

ditengah kesibukan dan kepadatan kegiatan bapak selama kampanye dirinya sedikit merasa kesulitan akhir-akhir ini. bukan karena pekerjaan nya sebagai ajudan tapi karena dirinya merasa mengapa malah dirinya yang lebih disorot publik dibanding bapak Prabowo.

ruang untuk dirinya merasa sedikit terbatas, dirinya tidak terbiasa dengan ini semua. terkadang dirinya merasa tidak enak hati dengan bapak karena suasana yang terjadi karena dirinya sendiri. bahkan ia sendiri bingung sebenarnya ada apa. ada fenomena apa pada dirinya sehingga publik menyorot padanya.

gadis manis yang selalu menghiburnya tengah sibuk dengan aktivitasnya sendiri, rasa ingin menghubunginya semakin kuat namun coba ia tahan.

“saya keluar sebentar, kalo ada apa-apa hubungin saya secepatnya”
“pak teddy mau kemana?”
“beli kopi, nanti saya balik lagi”
rizky dan rajif mengangguk mengerti

yang kini ia butuhkan hanya perlu menjernihkan pikirannya sejenak mungkin kopi akan sedikit membantunya.

Ia pergi dengan mobilnya menuju salah satu kedai kopi yang kini menjadi favoritnya.

“ada yang bisa saya bantu pak”

ia melihat daftar menu yang terpangpang didepannya dan sudah menunjuk pilihan kopinya

“americano ice or hot pak?” tanya barista yang melihat pilihan yang ditunjukkan

“americano kan pahit, padahal butterscot seasalt enak tau mas gak terlalu manis juga” ucapan tersebut terlintas pada pikirannya

“butterscot seasalt, less ice ya” ucapnya merubah pilihan

“baik pak”

setelah membayar dirinya memilih tempat duduk untuk merilekskan tubuhnya sejenak. bersender pada bantalan kursi dan menutup mata dengan lengannya.

tak lama terdengar suara Langkah kaki ke arahnya

“simpan saja dimeja” ucapnya dengan masih posisi yang sama

“silahkan diminum mas kopinya”

suara tersebut tidak asing terdengar ditelinganya

“tumben butterscot seasalt”

Dirinya membuka matanya perlahan dan membenarkan posisi duduknya.
bukan barista tadi yang kini ada dihadapannya, bibirnya tanpa dirasa melengkung dengan sendirinya.

“niskala?”

“capek banget ya kayanya idola satu ini’ ucap niskala mencoba menggoda dirinya

“kok bisa tau mas disini?

yang ditanya hanya bisa terkekeh

teddy pov end
.
.
.

***


niskala yang berniat berkunjung ke kertanegara untuk bertemu bapak dan yang lainnya, namun Langkah tersebut niskala urungkan dan langsung masuk kembali kedalam taksi setelah melihat mayor teddy pergi dengan mobilnya. Dapat niskala lihat raut wajah sang ajudan tatkala dirinya masuk dalam mobilnya, maka niskala memutuskan untuk mengikutinya dengan taksi yang ia tumpangi.

niskala menyirit heran saat mobil fortuner hitam tersebut berhenti disebuah kedai kopi favorit niskala. dengan Langkah hati-hati niskala mengikuti teddy kedalam kedai kopi. niskala tersenyum saat melihat butterscot seasalt menjadi pilihan sang ajudan tegas tersebut untuk menenangkannya.

heartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang