2 bulan kemudian
niskala dan Rekha tengah berbincang diarea kantin rumah sakit, menikmati waktu makan siang sejenak. menceritakan segala hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaannya. sampai niskala menyadari seseorang yang kebingungan didepan lobby rumah sakit.
“loh kak mau kemana?” tanya Rekha bingung karena niskala beranjak dari tempat duduknya tiba-tiba
ternyata niskala menghampiri perempuan yang berdiri didepan pintu masuk rumah sakit
“ada yang bisa saya bantu mbak?” tanya niskala
“euh maaf, saya kebingungan cari ruangan” jawabnya
“ohh mbaknya mau ke ruangan apa?” tanya niskala
“ruang direktur”
“sebelumnya sudah buat janji mbak?” tanya niskala memastikan
“sudah, beliau bilang nanti dijemput karyawannya namun baru saja beliau bilang lagi untuk langsung masuk ruangan, sudah saya tanyakan tapi tidak ada balasan” jelas perempuan tersebut
“kalo gitu mari biar saya antar mbak” tawar niskala
“maaf jadi merepotkan”
“tidak sama sekali mbak”
“Rekha, langsung ke ruangan ponek aja ya nanti kakak nyusul” ucap niskala pada Rekha yang memang tidak jauh dari tempatnya berdiri
“aduh saya jadi ganggu waktu makan siangnya”
“tidak kok mbak, sudah selesai sejak tadi. mari ke sebelah sini”
niskala mengarahkan untuk menaiki lift dan menuju lantai 8. sesampainya dilantai 8 niskala berjalan pada koridor menuju ruang direktur berada.
“mbak untuk ruangan yang ini ya, nanti tinggal diketuk saja” ucap niskala
“terima kasih banyak ya mbak—“ ucapnya mengulurkan tangannya
“saya niskala” ucap niskala sembari membalas jabatan tangan tersebut
“saya diandra” ucapnya
“kalo gitu saya permisi untuk kembali keruangan ya mbak diandra” ucap niskala
“iya terimakasih banyak ya" balas diandra
niskala tersenyum dan melenggang pergi untuk kembali pada pekerjaannya.
***
“lo langsung balik?” tanya irzan begitu keluar dari pintu rumah sakit
“lo duluan aja kak” jawab niskala
“gak bawa motor lo?” tanya irzan
“enggak, kali ini dijemput mas teddy” jawab niskala
“ohh dia udah balik, ya udah gw tungguin sampe lo dijemput” ucap irzan
“apaan sih sampe ditungguin segala, gw bukan anak kecil kali kak” jawab niskala
irzan langsung mengukur tangannya diatas kepala niskala
“halah tuh kan masih anak kecil juga” ucap irzan
“gak usah pake ngukur-ngukur tinggi badan juga kali kak, rese lo ah” kesal niskala
irzan tertawa dan menepuk-nepuk kepala niskala
“mampus kak lo kena masalah” ucap niskala sembari tersenyum dan meluruskan pandangannya
“sejak kapan dia ada disana?” tanya irzan heran karena kinu teddy yang berjalan menghampiri mereka
KAMU SEDANG MEMBACA
heartbeat
Romance"you walked in, my heartbeat different" ⚠️Please read this carefully⚠️ fluff but lil bit angst (?) - seluruh isi cerita hanya imajinasi belaka - karakter yang ada, tidak ada sangkut pautnya dengan pemilik visual - untuk hiburan semata - be wise read...