-14

2.1K 167 13
                                    

Agung dengan cepat menghampiri seseorang itu. Agung sempat tidak percaya dengan apa yg dilihatnya. Mayor teddy menggendong adik sepupunya.

"Loh bang kenapa digendong"

"Buka dulu pintu kamarnya gung"

Agung pun dengan cepat membuka pintu kamar itu.

Mayor teddy merebahkan dirimu pada tempat tidur.

"Bang kenapa gak dibangunin aja sih"

"Saya gak tega, keliatannya dia kecapean"

"Menang banyak ini anak satu, bang maafin adek saya ya ngerepotin abang terus"

"Engga kok gapapa, ya udah saya balik ke rumah ya"

"Ehh bang bentar, ini jas yg dipake niskala punya abang kan"

"Oh iya saya hampir lupa"

Agung pun dengan perlahan membuka jas yg masih menempel dibadan niskala.

"Makasih banyak ya bang"

"Okee Santaii gung, saya balik ya"

"Hati-hati bang"

Mayor teddy pun melenggang pergi dari kamar niskala
.
.
.

Sinar matahari masuk melalui celah-celah jendela kamar. Menyilaukan insan yang masih terlelap.
Niskala dengan perlahan membuka mata, menatap langit-langit kamar.

Niskala pun terduduk dengan bersandar pada bahu ranjang. Mencoba mengumpulkan kesadaran.

Suara pintu mengalihkan pandangannya.

"gimana nyenyak tidurnya dek?" Ucap mas agung didepan pintu kamar

"Mas diem dulu, jangan banyak tingkah aku baru bangun"

"ya gimana ga nyenyak orang semalem digendong pak teddy" ucap agung sembari menutup pintu dan duduk pada kursi belajar niskala

"Hah? Digendong?pak teddy?" Ucap niskala kaget sembari membalakkan mata

"padahal mas udah bilang lain kali kalo kamu ketiduran gitu digusur aja jangan digendong"

"Aduhh" ucap agung mengaduh sakit

Bagaimana tidak, niskala melempar bantal dengan keras ke arah agung

"Dipikir adek karung beras apa digusur segala"

"Ya 11 12 lah"

"Ehh udah udah sakit" ucap agung lagi sembari menahan niskala yg ingin melempar bantal lainnya

"Lagian masih pagi demen banget gangguin adek nya"

"Mas kesini mau bilang kamu ditunggu sama bapak di area kandang kuda"

"Hah mau ngapain mas?"

"Nari balet"

"Mas yang bener deh"

"Ya berkuda lah, gimana sih. Bapak mau ngajak kamu berkuda"

"Iya udah adek mandi dulu nanti adek nyusul kesana"

"Gak, mas tungguin diluar biar gak lama"

"Terserah mas agung deh"

Niskala beranjak dari kasur dan menyambar handuk untuk pergi mandi.
.
.
.

"Nah ini dia anak cantiknya bapak" ucap bapak yg sedang mengusap kuda putihnya

"Tapi saya gak bisa berkuda pak"

"Gapapa nanti biar mas rajif yg ajarin kamu ya" ucap mas rajif

"Jangan kegatelan lo sama adek gw jif" ucap agung

heartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang