-49

1.2K 109 17
                                    

“kakak cantik” sambut anak-anak panti memeluknya saat niskala memasuki rumah mereka

“kakak cantik dari mana saja kenapa baru kemari?” tanya kaela

“maaf ya sayang, akhir-akhir ini banyak sekali adik bayi lahir ke dunia jadi kakak sibuk untuk merawat mereka”

“apa mereka lahir seperti pada cerita peri thumbelina?” tanya kaela

“muncul dari kuncup bunga tulip?” tanya lily antusias

Niskala terkekeh kecil “bukan sayang mereka lahir dari perut seorang wanita dewasa” jawab niskala

“wanita dewasa yang selalu dipanggil ‘ibu’? tanya bagas

niskala tersenyum ragu lalu mengangguk

“berarti kami juga lahir dari perut seorang ibu kan kak?” tanya sakka

hati niskala teriris mendengar nada bicara sakka

“seorang ibu bukan berarti seseorang yang melahirkan anak saja, tapi seorang ibu juga seseorang yang merawat, membesarkan dan memberikan kasih sayang seperti ibu dewi yang merawat kalian disini” jelas niskala

“apa kakak cantik juga termasuk seorang ibu?” tanya kaela

“semua perempuan dewasa yang baik layak menjadi seorang ibu sayang begitupun seorang pria dewasa yang baik layak menjadi seorang ayah” ucap niskala sembari mengusap surai kaela

“sama seperti papa teddy ya kak” ucap lily

niskala mengangguk tersenyum

“lalu papa teddy kemana? kenapa ia tidak kemari kakak cantik” tanya aira yang sejak tadi diam menatap niskala nanar

niskala terdiam sejenak

“papa teddy masih memiliki tugas negara, tadi papa bilang sebagai gantinya papa teddy menitipkan banyak hadiah untuk kalian” jelas niskala

“ayoo siapa yang mau hadiahnya ikut ibu ya, kata kakak cantik kita bisa pilih sendiri hadiahnya” ucap ibu dewi riang

anak-anak mengikuti ibu dewi secara bersamaan

“aira tidak mau pilih hadiahnya sayang?” tanya niskala dengan mengelus pipi gembil anak perempuan manis itu

aira menggelengkan kepalanya

“nanti setelah aira memilih hadiahnya kita hubungi papa teddy ya” bujuk niskala

aira tersenyum dan memeluk niskala “terimakasi banyak kakak cantik” lalu aira melepaskan pelukannya dan pergi bergabung dengan yang lainnya.

.

.

.

niskala menepati perkataanya pada aira, mengatur pertemuan teddy dengan anak-anak walau secara virtual

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

niskala menepati perkataanya pada aira, mengatur pertemuan teddy dengan anak-anak walau secara virtual.

proyektor yang niskala bawa ia jadikan sebagai media layar anak-anak untuk melihat papa mereka.

heartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang