-21

1.9K 150 9
                                    

Pukul 21.00

Pak MayorTeddy
Niskala sudah tidur?

Niskala
belum pak

Pak MayorTeddy
saya sudah keluar bandara.
jangan dulu tidur, saya bawa makanan manis.

Niskala
pak teddy gak langsung pulang kerumah?

Pak MayorTeddy
Engga. saya diperjalanan kesana, tunggu sebentar.

Niskala
Hati-hati dijalan pak

“anteng banget kamu dek, Chattan sama siapa sih” tegur agung tiba-tiba duduk disamping niskala

“apasih mas kepo banget” ucap niskala sedikit kaget dengan cepat menyimpan hp kamu itu

“mulai punya cowo ya kamu” selidik agung

“gak ada mas” jawab niskala

“kalo ada juga gapapa, kamu masih suka cowo kan dek?” tanya agung

“masih suka lah mas, pertanyaan gila macam apa itu” ucap niskala

“ya aneh aja, kamu sampe hari ini gak ada kenalin cowo sama mas” ucap agung

“kalo ada juga nanti dikenalin” balas niskala

“udah sama mas rajif aja gimana? kamu gak perlu kenalin lagi ke bang agung kan” ucap rajif tiba-tiba

“gak usah ngarep lo jif” sewot agung

“atau kamu tinggal pilih aja diantara kita” ucap deril

“sama bang franky aja gimana?” bujuk franky sembari menaikkan alisnya

“kenapa jadi pada gatel gini sih sama adek gw" ucap agung heran sembari menggelengkan kepalanya

***

malam itu didepan kamar niskala memang tampak sedikit riuh karna sedang berkumpul dengan embel-embel ditugaskan menjaga niskala.

Bukannya benar-benar menjaga mereka malah asik bermain balok (susunan kayu) dengan teriakan tak luput pada setiap orang saat mulai menarik satu demi satu brik balok pada susunan kayu

setiap orang yang giliran bermain disana benar-benar serius saat menarik brik balok agar susunan tersebut tidak terjatuh, namun yang lain tetap menganggu konsentrasi sang pemain agar brik lain terjatuh.

kini giliran lino yang akan menarik brik balok pada susunan kayu tersebut.

belum sampai ujung brik tertarik sepenuhnya…

“kalian semua kenapa malah ngumpul disini?”

BRAKKK

suara balok (susunan kayu) yang jatuh terdengar nyaring menandakan susunan kayu tersebut sudah tak terbentuk lagi.

mereka semua langsung menoleh mengarahkan pandangan pada seseorang yang berdiri disana yang menatap mereka semua bingung sembari merapihkan rambutnya yang terlihat sedikit basah terkena rintik hujan.

Mereka benar-benar tidak memperdulikan lino yang telah kalah bermain balok

“pak teddy?” lirih lino

“muka kalian kenapa di coret putih-putih gitu?”

“maaf pak kami ditugasin bapak buat jagain niskala "

heartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang