-60

973 100 20
                                    

aku menerima langit dengan segala kondisinya, tapi langit tidak mengganggap aku semestanyaaa-

***

kini perasaannya begitu berkecamuk, niskala memikirkan semua hal yang terjadi dengan sangat cepat, ego nya seakan menyeruak.

sesampainya dirumah niskala hanya merenungi semuanya. Bingung dengan keadaan yang tidak pernah ia bayangkan sebelumnya. Kini air matanya sudah tidak keluar lagi, yang tersisa hanya perasaan yang terluka.

Niskala berjalan menuju jendela besar kamarnya, membuka tirai yang menutupi jendela tersebut.

Menatap hujan yang masih turun dengan sangat deras.

Teringat akan perbincangan mereka kala itu saat bersantai dirumah teddy.

Flashback

Niskala yang tengah membaca sebuah majalah terusik saat teddy tiba-tiba bergabung disofa dan berbaring dipangkuannya.

"Udahan mainnya sama temen-temen kamu?"

"Udah"

"Anteng banget kamu mas kalo udah sama mereka, cuaca mendung baru aja kamu baru mau masuk rumah"

"Ya abisnya kan seru aja nikmatin waktu luang sama macaw, ikan, kura-kura. Mungkin nanti nambah iguanna" balas teddy

"Lama-lama halaman kamu bener-bener kaya mini zoo loh mas. Ntar bisa narik pengunjung, aku yang jual tiketnya"

Teddy terkekeh

"Berarti kalo makin rame kan banyak yang nemenin, berarti aku udah ga kamu butuhin lagi ya mas. Aku pergi aja kali ya" Ucap niskala dengan nada sedih yang dibuat-buat

"Loh siapa yang bilang begitu? Gak. Gak ada yang pergi-pergi" ucap teddy sembari meraih tangan niskala untuk mengusap kepalanya

"Kalo gitu kamu pilih mereka atau aku mas?" Ucap niskala dengan nada serius

Teddy terdiam

"Tuh kan banyak mikirnya, ya udah sana minta usapnya ke macaw kamu aja" ucap niskala beranjak dari duduknya

"Gak. Mas pilih kamu" ucap teddy menahan niskala dari duduknya

"Kenapa mas jawabnya kaya terpaksa gitu?"

"Nalaa..." rengek teddy

Niskala menahan tawanya

"Ranger juga bisa manja ya" ucap niskala sembari duduk kembali

Teddy mengecup pergelangan tangan niskala "Ranger juga manusia" lalu kembari berbaring dipangkuan niskala

"Kamu gak akan tinggalin mas kan?" Tanya teddy

Niskala berpikir "tergantung.."

"Niskalaaa.." panggil teddy lembut

Niskala terkekeh "mas kamu inget ga? Aku sering bilang kalo aku akan selalu bersama kamu di posisi dan keadaan seperti apapun kamu nanti"

"Termasuk saat mas udah mengkhianati kamu? Tanya teddy dihari mendung itu

Tawa niskala berhenti, rasa takut dan khawatir menyelimuti relungnya.

Prianya ini hanya bercandakan?

Iya kan?

ia berfikir sejenak sambil memandangi wajah teddy yang teduh dengan sorot mata khawatirnya yang masih tersisa

'Ya' Bisik niskala lirih.

Flashback end

Niskala mengepalkan tangannya dan memukul-mukul pelan dahinya "bodoh, bodoh, bodoh..bodoh sekali kamu nalaa"

heartbeatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang