Part 09: Mindset buruk

482 88 43
                                    

Kadang kita ingin terlihat cantik dimata orang lain, tak heran jika banyak orang melakukan operasi plastik atau sederhananya mengunakan make up untuk menutupi noda-noda yang ada di wajah kita.

Tapi apakah cukup?? Jujur saja tidak.


Buatan manusia dengan Tuhan jelas-jelas berbeda, sementara menutup noda saja tidak akan ada habisnya. Memangnya mereka akan memakai make-up 24jam?? Tentu saja tidak bukan??

Sama halnya dengan wajah jika ingin terlihat bersih dan bercahaya maka gunakan lah obat luar dan dalamnya.

Seperti halnya manusia, jangan diperbaiki bentukan luarnya saja tapi dalamnya juga. Makanya banyak orang berkata 'semoga sehat jasmani dan juga rohaninya'. Kadang kita tidak paham dengan beberapa makna yang orang lain sampaikan kepada kita.


Sederhana saja jika kita sehat jasmani kita bisa melakukan aktivitas seperti pada umumnya dan kalau sehat rohani adalah sehat yang selalu diinginkan semua orang. Kenapa?? Karena hati yang bersih selalu menanamkan dirinya terhadap rasa syukur, bukan karena kita hidup tanpa masalah tetapi kita bersyukur karena Tuhan ada bersama kita untuk melewati setiap masalah.


Dan ada satu hal lagi kalau kita juga ingin terlihat baik didepan semua orang, tapi kita sering melupakan tindakan-tindakan yang tidak pernah disadari akan menyakiti orang lain. Entah dalam itu dalam ucapan, perbuatan atau dalam hal lain yang tidak pernah disadari. Banyak hal yang membuat kita terlihat buruk dari mata orang lain.

Kadang kita tidak berfikir dengan semua tindakan yang kita lakukan tidak bisa disama ratakan dengan orang lain. Bisa jadi hal sepele bagi kita tapi berharga bagi orang lain ataupun sebaliknya.

Tapi hal sederhana itu membuat kita lalai dalam menghadapinya, bisa saja mereka mendoakan hal buruk pada kita ketika ketidak sengajaan kita menyakitinya bukan?? Katanya orang yang terdzolimi do'anya akan menembus langit ketujuh, mengerikan bukan??

Semua berat jika harus sempurna.

_______________________________________________________




Setelah rasa cukup untuk latihan Sienna dan Iqbal berniat memasuki aula tempat acara itu di adakan. Ada perasaan tidak enak bagi Sienna, entahlah hampir semua mata tertuju padanya. Apa yang salah dari dirinya?? Biarkan memang mereka punya mata, gak usah di ambil pusing.

"Katanya gak mau nanyi di kampus lo" Ucap Zafan yang tampak diacuhkan oleh Sienna.

"Budeg yah lo, gue lagi ngomong sama lo"

"Ohh ngomong sama gue" Jawab Sienna mengangguk-ngangguk.


Lagi-lagi Zafan tersenyum kecut, rasa penasaran yang kemaren seketika hilang, entahlah Zafan memang seperti itu sifatnya. Mereka sedang di belakang panggung menunggu giliran untuk tampil sedangkan Zafan dia sedang apa?? Bukannya dia harus memantau jalannya acara?? Bukannya dia harusnya di depan panggung bukan di belakang??

Terserah Zefan aja deh.

"Apasih yang lo banggain dari diri lu??" Ucap Zafan dengan senyuman mengejeknya.

"Maksudnya??"

"Dengan semua sifat lo yang angkuh dan juga sombong, apa yang lo banggain?? Apa yang lo punya??"

"Gue gak punya apa-apa"

"Kalau lo gak punya apa-apa kenapa lo sombong banget??" Tanya Zafan dengan tatapan yang menjijikkan.

"Kapan gue sombong?? Perasaan lo doang"

"Ckk. Lo jangan lupa kalau dosa itu ada juga yang gak kerasa" Ucap Zafan yang membuat Sienna tertawa hambar.

Apa Itu rumah (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang