Setiap orang mempunyai perjuangannya masing-masing, ada yang langsung ketempat tujuannya, ada yang harus terjatuh dulu baru bisa sampai, ada juga yang harus berjalan dengan banyaknya darah di tengah proses jalannya.
Kita tidak bisa menyamaratakan proses kita dengan orang lain.
Tetap pokus dengan tujuan awal, tetap berproses, tetap berusaha dan berdoa.
_______________________________________________________
"Ngapain lo ngajak gue pagi buta kek gini sih??" Ucap Sienna marah-marah.
"Mending lo diem, duduk yang manis, udah, simpel"
"Tapi lo gangu banget tau gak, harusnya gue masih tidur ini"
"Mending lo diem"
"Galak banget" Jawab Sienna tidak terima.
"Kenapa lo yang marah si?? Harusnya gue yang marah"
"Lagian lo si ngedumel mulu"
"Tidur gih, nanti gua bangunin kalau udah sampe"
"Ada bantal sama selimut tuh di belakang, kursinya benerin biar lo nyaman tidurnya" Ucap Zafan panjang lebar.
Sienna tidak menjawab ucapan dari Zafan, dia rasa ada benernya, lebih baik dia tidur. Bagaimana tidak ini sangat pagi sekali, ngapain Zafan jemput Sienna pagi bolong gini, mana masih pakai baju tidur dia.
Bodoamat lah Sienna tidak peduli yang penting sekarang dia tidur.
Mengendarai mobilnya ketempat yang sudah Zafan rencanain, dia ingin mengajak Sienna ketempat favoritnya, tempat yang sangat menenangkan, sejuk, indah, sunyi, sepi, dan pastinya Zafan sukai.
Menatap Sienna dengan tatapan yang tidak bisa diartikan oleh Zafan sendiri, dia tersenyum melihat Sienna sudah tertidur kembali. Ingin mencubit hidung mancungnya tapi Zafan tidak seberani itu. Dia hanya memotret nya saja.
Setelah cukup lama didalam perjalanan Sienna terbangun, Lagi-lagi hal yang dia lihat sangat asing di matanya, tidak ada jalan raya, ini jalanan sepi.
"Ngapain lo ngajak gue ke tempat kek ginian Lian??" Ucap Sienna tiba-tiba terbangun dan mulai menyadari sekeliling tidak ada siapa-siapa bahkan kendaraan pun hanya mobil mereka saja.
"Lo jangan macem-macem yah Lian gue bokem lo"
"Gua gak akan macem-macem kia, lo tenang aja"
"Tenang gimana?? Lo ngajak gue ke tempat sepi kek gini"
"Mending lo diem di mobil biar gua yang nyiapin semuanya" Jawab Zafan yang langsung meninggalkan mobilnya setelah mereka Sampai di tujuan.
Mereka berangkat di jam 2 pagi, Zafan sudah menyiapkan semuanya sendiri, dari mulai izin ibu Sienna sampai pemaksaan Sienna yang dalam keadaan masih tidur yang harus dipaksa bangun dan duduk di mobil Zafan.
Perjalanan mereka tidak begitu jauh hanya menghabiskan waktu 1jam setengah saja.
Ada rasa takut yang menghantui Sienna, bagimana tidak Zafan membawanya ke tempat yang sangat asing baginya. Jalanan jelek, tidak ada lampu jalan, gelap banyak rerumputan. Sienna takut jika Zafan melakukan hal yang tidak Sienna inginkan, kalau saja ibunya tidak memaksa mungkin Sienna tidak akan mau ikut dengan Zafan.
Tapi sekarang yang Sienna lihat dalam mobil yang dia tumpangi ada Zafan yang tengah mengmbil beberapa barang yang ada di mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu rumah (SUDAH TERBIT)
Novela JuvenilTernyata rumah bukan tempat ataupun siapa yang membuat kitanya nyaman. Kenyatannya mereka akan hilang jika sudah waktunya tiba. Berharap atau menggantung sesuatu kepada mahluk yang katanya hanya sementara hanya membuat suatu harapan yang berakhir ke...