Tidak semua orang punya tempat untuk pulang. Tidak semua rumah tempat ternyaman yang penuh cinta dan kebahagiaan. Sebagai dari mereka menyebutnya dengan rumah yang penuh air mata karna sakit hati bukan dari banyaknya darah yang bercucuran melainkan sakit hati dari perkataan dan tamparan dari orang yang katanya orang tua.
Entahlah banyak sekali orang yang mendefinisikan rumah itu apa?? Menurut kalian apa itu rumah??
Kadang kala orang yang tidak sedarah dengan kita jauh mengerti dan memahami dari pada orang yang katanya keluarga. Tapi ada yang lebih parah dari pada itu, yaitu orang yang tidak memiliki kepercayaan terhadap keluarga, lingkungan, teman, bahkan dirinya sendiri. Orang seperti itu terlihat arogan dan egois tapi jauh dari kata itu menyedihkan, mereka juga tidak ingin memilih kehidup seperti itu, mereka ingin hidup normal selayaknya manusia pada umumnya, tapi sayang seribu sayang hidupnya tidak seberuntung orang-orang disana.
Terkadang mereka mempunyai rasa sakit hati yang tidak bisa di definisikan oleh kalimat-kalimat yang tidak bisa dimengerti oleh orang yang menghakimi. Hati manusia itu beda, dengan begitu sampai kapanpun kita tidak bisa menebak isi kepala dan hati seseorang.
Jadi apa kita boleh membenci orang tua??
Kita tidak bisa menyamaratakan opinion seseorang bukan?? Fakta yang memang adanya adalah Surga di bawah telapak kaki ibu, ibu hamil selama 9 bulan dan melahirkan dengan mempertaruhkan nyawanya, maafkanlah kesalahan orang tua, walaupun itu pahit, mereka hanyalah manusia yang bisa khilaf, anak Durhaka tidak akan pernah mencium bau surga, berbakti kepada kedua orang tua adalah suatu kewajiban bagi seorang anak.
Tapi dari semua hal yang anak wajib tau ada sebagai orang tua dengan sengaja menelantar anaknya, ada orang tua yang membuang anaknya dengan sengaja, mempermalukan anaknya di depan umum, main tangan tanpa alasan, berbicara kotor tanpa anaknya melakukan kesalahan, bahkan dengan bejatnya ada beberapa kasus orang tua memperkosa anak kandungnya sendiri. Mengenaskan bukan??
Padahal seorang anak tidak pernah meminta untuk dilahirkan ke dunia bukan?? Apa pernah seorang anak di beri kesempatan untuk memutuskan mau atau tidak dilahirkan?? Sekali lagi anak tidak minta dilahirkan dan seorang anak tidak bisa memilih mereka dilarikan dari rahim siapa.
"Lian, Lian dengerin Mamah dulu dong. Kamu jangan menghindar terus sama Mamah kita bisa perbaiki semuanya yahhh" Ucap Sinta Mamahnya Zafan.
"Ck, gak ada yang mesti di jelaskan. Semuanya udah hancur, termasuk keluarga kita" Ucap Zafan dengan wajah penuh emosinya.
"Tapiiii nakkk beri kesempatan buat Mamah, Mamah mau perbaiki semuanya nakk" Ucap Mamah Zafan.
"Gak seharusnya kamu memandang Orang tua kamu seperti itu" Ucap Sienna yang tiba-tiba muncul.
"Gak usah ikut campur, lu gak tau apa-apa" Ucap Zafan marah.
"Nakkk kita omongin baik-baik yahh, kasih Mamah kesempatan untuk berbicara"
"Gak ada yang perlu dibicarakan"
"Ck, aku bilang jaga ucapan dan tatapan menjijikkan itu untuk orang tua kamu" Sambung Sienna.
"Lu gak paham, bisa gak sopan sedikit. Ini itu bukan urusan lu, lu gak usah ikut campur deh" Ucap Zafan "
"Tapi kamu gak pantas bicara dengan tatap marah sama orang yang sudah merawat dan membesarkan kamu Zafan" Ucap Sienna tegas.
"Hahahha apa lu bilang??"
"Asal lu tau yah cewe so tau. Dia gak pernah merawat dan membesarkan gue, gue di rawat dan dibesarkan oleh babysitter"
"Terus babysitter juga yang mengandung dan melahirkan kamu Zafan??" Ucap Sienna penuh penekanan.
"Terserah lu deh" Ucap Zafan meninggalkan Mamahnya dan juga Sienna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Itu rumah (SUDAH TERBIT)
أدب المراهقينTernyata rumah bukan tempat ataupun siapa yang membuat kitanya nyaman. Kenyatannya mereka akan hilang jika sudah waktunya tiba. Berharap atau menggantung sesuatu kepada mahluk yang katanya hanya sementara hanya membuat suatu harapan yang berakhir ke...