Part 23: Perjanjian

272 60 17
                                    

Apa yang kita rencanakan tidak selamanya berjalan dengan baik.



Ada kalanya kita sadar, jangan mengejar apa yang menjauhimu. Karna sesuatu takdir untukmu dia akan berhamburan untuk menghampirimu bukan membuangmu.



_______________________________________________________





"Sienna makasih yah untuk semuanya, aku harap ini adalah awal yang baik buat gua"

"Aamiin aamiin"

"Wisuda nanti lo mau hadiah apa??" Tanya Sienna.

"Lo datang bawa ibu sama Tata aja gua udah seneng Kia" Ucap Zafan jujur.

"Jangan gitulah"

"Gua usahakan akan datang, bener nih gak mau request mau apa??"

"Kalau gua request jadi pacar lo pasti lo jawabannya jangan sekarang Lian gua belum siap" Ucap Zafan meledek Sienna.





Memang benar kedekatan mereka semakin hari semakin intens. Zafan yang mulai memafkan orang tuanya dan Sienna yang mulai membuka hati untuk Zafan meskipun keduanya masih berstatus berteman.




Sienna dengan pengalaman pertamanya cukup di buat senang karna memang Zafan orangnya menyenangkan, ternyata Zafan tidak seburuk itu yang pasti dia mau berusaha untuk jadi orang yang lebih baik lagi.




Sementara Zafan dia mempunyai tekad yang kuat, setelah menjelajah kesana kemari, mempermainkan perempuan sana sini akhirnya Zafan bisa bertemu dengan Sienna. Rasanya tiada ada lagi alasan bagi Zafan untuk tidak berubah. Dia sudah memutuskan untuk setia dan memperjuangkan orang yang memang pantas di perjuangkan.




Jadi tidak salah jika Zafan dan Sienna memiliki harapan yang sama akan kehidupan selanjutnya. Meskipun mereka masih dengan HTSannya.





"Jangan gitulah gue belum siap Lian?? "

"Berarti tugas gua masih sama yaitu meyakinkan lo supaya bisa percaya sama gua"

"Gua akan sabar menanti ko, asal lo janji lo gak bakalan secepat itu pidah ke lain hati??" Tanya Zafan.

"Mendingan kita bahas yang lain aja gimana??" Ucap Sienna.

"Boleh, bahas masa depan??" Ucap Zafan.

"Itu sama aja Liannnnnnnnnn" Jawab Sienna dengan manjanya.





Satu hal yang Zafan senangi dia bisa melihat Sienna dengan nada manja dan sudah berani membagi masalahnya pada Zafan.


Proses yang sangat lama untuk Zafan ada di tahap itu, namun Zafan bisa menikmati prosesnya, Sienna pantas di perlakukan seperti itu dan Zafan
menyadarinya.





"Yang semangat yah kuliahnya kia biar cepet lulus" Ucap Zafan tiba-tiba.

"Aamiin, semoga bisa cepet lulus juga yah"

"Oh yahh rencana lo setelah lulus apa??" Tanya Sienna

"Kayanya si mau ngambil S2 sambil ngejalanin usaha Papah sesuai permintaan lo"

"Ko gue sih, papah lo yang pengen lo nerusin usahanyakan??"

"Iyaaaa, cuman gua gak mau nuruti keinginan papah gua, gua ngomong gitu karna gua lagi mau nurutin keinginan calon istri gua" Ucapan Zafan dengan tatapan tulusnya kepada Sienna.

"Siapa??" Tanya Sienna dengan judes.

"Lo lah, lo yang pengen punya calon suami yang pendidikannya bagus, punya pekerjaan, yang baik, yang sayang sama lo, bisa nerima keluarga lo dengan baik kan?? Nah gua lakuin itu semuanya buat lo hanya buat lo Qiyyah" Ucap Zafan yang membuat Sienna memerah.

Apa Itu rumah (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang