Part 24: Ingkar

194 42 11
                                    

Jangan berjanji kalau kamu tidak sanggup untuk menepatinya.



Kamu tidak tau seberapa berharapnya seseorang yang kamu janjikan tapi akhirnya kamu kecewakan.




Janji adalah hal yang harus di tepati bukan ingkari.



_______________________________________________________





Setelah kejadian kemaren, Sienna tampak murung, bagimana tidak Zafan tidak tau dia kemana sampai sekarang.



Apakah dia marah karna Sienna selalu mengalihkan pembicaraannya prihal ungkapan cintanya??



Sienna menyesal kenapa dirinya tidak jujur prihal perasaannya. Dia terlalu munafik dengan dirinya sendiri.



Benar kata orang menyesal selalu datang di akhir.




Tapi sekarang semuanya terlambat, kejadiannya terlalu mendadak, bahkan untuk merasa menyesal pun tidak ada yang bisa dilakukan selain berdoa agar semuanya baik-baik saja.



"Kak makan yuk" Ucap Ibu Dara kepada anak gadisnya.

"Lagi gak pengen Bu" Jawab Sienna pelan.




Dara sangat sedih melihat anaknya terus murung, Ibunya tau bahwa kehadiran Zafan berpengaruh pada anak gadisnya, Dia sadar bahwa Sienna merasa kehilangan.



Tapi apa boleh buat, ibunya tidak bisa berbuat apa-apa selain menenangkan gadisnya itu. Dara tidak tau siapa yang salah di sini, yang Dara harus lakukan hanya menenangkan putrinya sekarang.




"Sebenarnya apa yang terjadi kak??" Ucap Ibunya.

"Kaka juga gak tau Bu, mungkin Zafan udah gak suka sama kaka"

"Terakhir ketemu kapan sama Zafan nak"

"Malam itu pas ibu sama Adek ke depan, lagian kaka juga bingung terakhir kali kaka ketemu juga baik-baik aja"

"Kaka gak tau bu, kenapa jadi seperti ini??"

"Apa Zafan udah cape ya sama kaka" Ucap Sienna.



Prihal rasa memang susah di tebak, Sienna selalu menceritakan semua hal tentang dirinya terhadap ibunya, Dara selaku ibu senang melihat anak gadisnya terbuka dengan dirinya.




Jujur saja sudah sejak lama Dara selalu menyuruh anaknya menerima laki-laki yang terus berusaha menunjukkan rasa cintanya. Dara tau kalau Zafan sangat mencintainya, tak jarang laki-laki itu terus berterus terang terhadapnya.



Tapi sekarang bukan waktunya menyalahkan, mungkin benar Sienna telat menerima laki-laki itu tapi kondisinya sekarang sudah berbeda. Zafan sudah pergi dan entah kemana perginya.


"Tunggu aja yah Kak sampai semuanya benar-benar jelas, jangan mikir yang aneh- aneh dulu, siapa tau Zafan lupa ngabarin kamu"

"Tapi masalahnya nomer sama sosmed dia udah gak aktif dari kemaren bu"

"Zafan gak pernah gini sebelumnya Bu, dia selalu ngabari kaka kemanapun dia pergi"

"Terakhir chatan pas mau jemput kaka, pas udah nganterin kaka pulang nomernya udah gak aktif bu, zafan udah gak ada kabar buuu"

"Kaka khwatir bu kaka juga takut kalau Zafan bener-bener pergi dari kaka bu" Ucap Sienna memeluk ibunya.

"Ibu percaya semunya akan baik-baik saja"

"Jadi kamu harus tenang yah"

"Mungkin Zafan lagi ada urusan penting nak"

"Buuu, acara penting kemaren aja Zafan gak ada nu. Teman-temannya gak ada yang tau juga"

Apa Itu rumah (SUDAH TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang