cap.23#

4.3K 298 32
                                    

KALO GAK SUKA SAMA CERITA INI
TOLONG DI SKIP AJAH YH besty ☺️

Jangan tinggalkan komentar buruk ❌

Dan jangan lupa vote and comment 😗

♨️HAPPY READING♨️

*
*
*
*

Tak terasa waktu berlalu begitu cepat, proses akikah itu berjalan dengan lancar, kini para baby telah memiliki namanya masing-masing.

Arsyana menatap pria di depannya dengan tatapan tajam, menyelami maksud dari apa yang baru saja di katakan pria bermata teduh itu.

" Aku mohon yana. "

Wanita itu masih diam. Tak habis pikir dengan permintaan laki-laki tampan itu.

" Tak bisa. " Jelas nya, kemudian berjalan pergi dengan emosi di kedua matanya.

Beberapa menit yang lalu.

Arsyana. Wanita itu terduduk diam sembari memandangi para tamu undangan yang berlalu lalang. ada yang bergosip, ada yang membahas urusan bisnis dan lain-lain.

Sedangkan ia hanya terduduk diam di tempat nya sedari tadi, menatap bosan sekumpulan orang-orang itu. Bukan nya ia tak mau mengobrol dengan mereka hanya saja mereka yang tampak menghindari nya.

Ia juga tak ingin terlalu berharap banyak.

" Mhmmm "

Gumaman itu langsung mengalihkan fokus nya dari orang-orqng itu, menuju ke arah bayi yang masih berada di dalam gendongan nya kini.

Ileana Chelsea carliyana keanegara. Nama yang di berikan oleh Leon untuk sang putri.

" Seperti nya dia merindukan ku. "

Arsyana sedikit tersentak, mendengar suara tiba-tiba laki-laki di sebelah nya itu. " Kaget tahu. " ucapnya dengan nada sedikit kesal.

" Sorry " laki-laki yang tak lain Leon itu, tersenyum jahil kemudian tangan nya menepuk kepala wanita itu sedikit keras.

" Kenapa kau tiba-tiba ada di sini?. " Arsyana menepis pelan tangan laki-laki itu dari atas kepala nya.

"  Kenapa?. " Leon mengambil kue kering di atas meja, kemudian memasukan satu kue itu kedalam mulutnya.

" Bukankah tadi kau bersama dengan Xavier dan yang lainnya?. " tanyanya sedikit heran. Pasalnya laki-laki itu tadi Terlihat pergi bersama ketiga suaminya yang lain ke arah taman belakang.

Sedangkan para bayinya yang lain sedang di asuh oleh para nenek-kakek Mereka. Begitu pun Gus Zein dan Ning Aisyah yang pergi entah kemana sembari membawa baby Athar.

Leon belum menjawab, matanya tampak menatap ke depan. Sedangkan tangannya asik memakan kue kering di dalam toples yang sedari tadi sudah berada dalam genggaman nya.

" Aku bosan di sana. Jadi Aku ingin di sini bersama dengan mu"  Jawab nya. Menoleh ke arah Arsyana dan menatap lekat wanita itu.

Arsyana yang di tatap seperti itu tentu saja sedikit salah tingkah. Ia mengerjab-ngerjabkan matanya Bingung.

" Ke_kenapa?. Bukankah di sana ada banyak temanmu?."  Ia tatap laki-laki itu dengan sedikit kegugupan dan bingung. Pasalnya teman-teman laki-laki itu yang akan tiba duluan sebelum teman-teman suaminya yang lain.

Leon terdiam, kemudian menghela nafas berat. Meletakkan toples kue yang masih ada dalam genggaman nya ke atas meja. Kemudian ia mendekat ke arah Arsyana, dengan tangan ia sandarkan di atas kursi wanita itu.

" Ap_apa yang ingin kau lakukan. " Ia menahan dada bidang laki-laki itu yang semakin mendekat, dengan satu tangan sedang kan satu tangan nya yang lain masih menggendong baby Ileana.

Five-husband AntagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang