"Aku selalu mendikte hatiku untuk terus berusaha mencintaimu, tapi kenyataan semesta berkali-kali menamparku bahwasanya kamu tidak akan pernah bisa kembali membalas rasa cintaku padamu."
-FARADISA RENJANI-
🍂🍂🍂
Written By : nonamarsanda
"Siapa yang ingin bertemu dengan saya?" tanya seorang bariton dengan suara tegasnya.
"Ini, Pak Ha---" jawab wanita resepsionis yang terpotong.
"Kamu!?"
"Kamu!?"
"Mbak, ini pak Hafidz CEO di perusahaan ini." Terang wanita resepsionis.
Kedua bola mata Disa membola saat mengetahui siapa sebenarnya CEO perusahaan besar ini, sial! Dia adalah orang yang sama dengan orang yang menabraknya beberapa menit yang lalu, tentu saja Disa masih sangat mengingatnya.
"Kalo begitu saya permisi, Mbak. Terima kasih assalamualaikum," pamit Disa yang tiba-tiba dicegah oleh sang wanita resepsionis tersebut.
"Tunggu, Mbak. Anda bisa memberikannya langsung kepada pak Hafidz tanpa perlu lagi menitipkannya kepada saya," ujarnya. "Ini pak Hafidz ada kiriman buket bunga untuk bapak," sambung wanita itu
"Anda bisa memberikannya. Jadi saya bisa permisi," putus Disa.
Tanpa banyak bicara lagi, Disa membalikkan badannya hendak pergi setelah meletakkan buket bunga tersebut di depan sang wanita resepsionis tadi. Tapi tiba-tiba suara bariton lagi-lagi menghentikan langkahnya untuk pergi.
"Tunggu! Sepertinya saya pernah melihatmu," ujar laki-laki itu, ah aku sampai lupa, Hafidz namanya! Ah ralat! Pak Hafidz si CEO perusahaan besar ini adalah si laki-laki songong yang menabraknya tadi.
Hafidz berjalan mendekat pada Disa yang masih berdiri tanpa membalikkan tubuhnya, "Ah iya saya mengingatnya, saya minta maaf soal tadi."
Tanpa menjawabnya, Disa melanjutkan langkahnya tapi sial lagi-lagi laki-laki tak jelas itu kembali mengeluarkan suaranya, "Saling memaafkan bukankah sangat dianjurkan dalam Islam?"
Deg!
Disa mengentakkan kakinya kesal dan menghela napas gusarnya, "Bisakah anda diam? Saya permisi!"
"Saya hanya meminta maaf apakah itu salah?" tanya Hafidz mencoba menyeimbangkan langkah kaki Disa yang sedikit berlari.
Disa terhenti mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut sang CEO PT. Nugraha Sejahtera itu, "Minta maaf? Anda lupa dengan kejadian beberapa menit yang lalu?" sekakmat Disa.
Hafidz menghela napas lelah. "Justru karena itu saya minta maaf. Saya sungguh tidak sengaja menabrak kamu tadi," kata Hafidz.
"Dengan pergi begitu saja maksudnya?" tanya Disa balik.
Melihat ekspresi wajah Hafidz yang gelagapan akan pertanyaannya membuat Disa memutuskan segera pergi dari perusahaan ini karena sudah cukup di buat kesal hari ini apalagi Hafidz si CEO nggak jelas ini.
"Oke baik saya minta maaf. Tolong maafkan saya, ya?" pinta Hafidz yang masih mengikuti Disa dari belakang.
Disa menahan kemarahannya dan berhenti, lalu setelahnya Disa membalikkan badannya melihat sejenak pada Hafidz yang susah mengatur napasnya karena mengikutinya sedari tadi, "Saya akan memaafkan jika anda berhenti mengikuti saya!" tegas Disa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SINCERITY OF LOVE [TERBIT] ✓
RomantizmTidak pernah ada yang baik-baik saja setelah ditinggalkan orang yang kita cintai. Faradisa Renjani, sang pemilik toko bunga 'Disa's Florist' hanya menghabiskan waktunya sendirian di dalam toko, dan tempat-tempat sepi seolah enggan berbaur dengan ban...