"Tingkat kebahagiaan seseorang bukan dari bergelimangnya harta dalam hidupnya, melainkan ketenangan hati dan merasa bersyukur atas apa yang dimiliki."
-Hafidz Nugraha & Faradisa Renjani-
🍂🍂🍂
Written By: nonamarsanda
Bulan demi bulan telah berlalu, tentu saja selama masa kehamilan banyak sekali cerita selama masa mengidam Disa. Namun itu semua justru malah menjadi cerita tersendiri di keluarga Nugraha.
Semenjak Faradisa dan Hafidz memutuskan untuk tinggal kembali di kediaman Ibu Aprilia, dan Pak Sahril suasana rumah tampak sangat ceria dan hangat orang tua dari Hafidz tentu saja ikut menikmati hari-hari mereka dan membantu menjaga Disa agar kandungannya tetap sehat. Disa benar-benar merasa sangat bahagia dan dimanjakan, layaknya anak kandung sendiri, bukan sebagai menantu di rumah ini.
Tidak terasa, usia kandungan Disa sudah menginjak delapan bulan. Tubuh rampingnya, tentu saja sudah mengalami banyak perubahan. Kini ibu hamil itu tengah menatap tubuhnya pada cermin full body yang berada di dalam kamar, ia menatap dirinya yang terlihat gemuk dengan perut yang membesar karena usia kehamilannya sudah delapan bulan.
Ia mengenakan daster lengan panjang, rambutnya di cepol rapi, karena ia dan sang suami berniat untuk pergi ke baby shop untuk membeli perlengkapan calon bayi mereka. Ia tengah menunggu sang suami yang belum selesai di kamar mandi.
Ia mengusap perut besarnya dengan lembut. "Sayang, Mama nggak sabar banget mau ketemu kamu. Terus sehat di dalam perut Mama ya sayang."
Cklek
Faradisa menoleh kala pintu kamar mandi terbuka, memunculkan sosok suaminya dengan kaos polos berwarna putih dan celana panjang berwarna krem. Wajahnya juga terlihat lebih segar, dengan rambutnya yang sedikit basah.
Cup!
Hafidz memberikan kecupan pada pipi istrinya yang semakin berisi. "Lagi apa, sayangku?" Tanyanya seraya memeluk istrinya dari belakang, menyerukan kepalanya pada bahu istrinya dan menghirup aroma khas dari sang istri.
"Aku gemuk ya, Mas?"
Hafidz terkekeh, memberikan kecupan pada bahu istrinya. "Lho, kamu kan gemuk karena mengandung anak kita sayang. Nggak boleh cemberut gitu bibirnya iih." Kata Hafidz yang gemas sekali dengan istrinya yang setiap hari entah mengapa semakin cantik dan menggemaskan saja, rasanya ingin ia gigit kedua pipi chubby istrinya ini saking gemasnya.
"Tapi aku jeleeek .... " rengeknya.
Hafidz terkekeh, "Enggak, sayangku. Kamu tentu tahu, betapa Mas selalu menginginkan kamu. Sampai Mas kena omel dokter, lho."
Wajah Faradisa tiba-tiba merona. Ah, ia ingat jika suaminya pernah kena marah dokter kandungannya karena sering mengunjungi bayi mereka, bahkan Hafidz sampai jujur jika melakukannya setiap hari. Terang saja pengakuannya itu membuat Dokter kesal, beruntung kandungan Disa baik-baik saja sampai usia delapan bulan ini.
"Ya, kamu sih. Padahal aku udah bilang nggak boleh terlalu sering," kata Faradisa masih dengan bibir yang mengerucut.
Hafidz lagi-lagi tertawa, ia mengaku jika tidak bisa mengontrol diri, Faradisa saat sedang hamil seperti sekarang benar-benar terlihat sangat cantik dan juga sexy di matanya.
"Udah. Ayo pakai kerudung, katanya mau ke baby shop."
Faradisa mengangguk. "Tolong ambilkan kerudung, Mas."
![](https://img.wattpad.com/cover/358028849-288-k571798.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
SINCERITY OF LOVE [TERBIT] ✓
Roman d'amourTidak pernah ada yang baik-baik saja setelah ditinggalkan orang yang kita cintai. Faradisa Renjani, sang pemilik toko bunga 'Disa's Florist' hanya menghabiskan waktunya sendirian di dalam toko, dan tempat-tempat sepi seolah enggan berbaur dengan ban...