01. Ulang Tahun

66 7 0
                                    

"Happy birthday to you... happy birthday to you... happy birthday, happy birthday, happy birthday to you..."

Suara nyanyian terdengar heboh di outdoor space rumah keluarga kecil Davin dan Sheyra. Hari ini, tepat dua tahun usia Zee di dunia. Sudah menjadi tradisi kalau setiap momen berharga itu harus dirayakan. Makanya, momen kali ini pun jadi spesial.

Balita dua tahun itu bahagia sekali meniup lilin di atas kue bersama kedua orang tuanya. Dengan begitu lucu dia menyalimi satu persatu orang di sana, ada Neneknya, ada Opanya, dan tak pernah ketinggalan itu Tante Nada kesayangan dan Om Nathan yang selalu memberi hadiah.

Kehadiran si kecil di keluarga mereka benar-benar memberikan warna baru, warna-warna ceria yang menghidupkan suasana, sekaligus warna-warna gelap yang banyak memberikan pelajaran berharga.

"Bilang apa sama Om Nathan?" pancing Sheyra saat dia lihat Zee sudah menerima kotak hadiah dari Nathan

"Aci" ucap Zee dengan senyum mungilnya

"Sama-sama, Zee. Om boleh dapat kiss nggak?" tanya Nathan ramah

Dengan pintarnya, Zee maju untuk mencium pipi Nathan. Membuat semuanya yang di sana sontak bersorak bahagia. Selain Zee, kehadiran Nathan juga menambah kesan baru di keluarga mereka. Nathan yang dikenalkan Nada setahun lalu itu benar-benar membuat keluarga mereka semakin lengkap.

Sayangnya, status Nathan masih saja kekasih Nada. Padahal hubungan mereka sudah hampir dua tahun berjalan. Nada juga sudah lulus kuliah dan bekerja dengan mapan di kantor Davin. Jangan tanyakan Nathan, dia sudah sukses menjadi penyiar sekaligus produser radio yang terkenal.

Yang jadi masalah di sini ternyata adalah Nada. Nada yang terus mengatakan bahwa dirinya belum siap tiap kali Nathan bertanya tentang kelanjutan hubungan mereka. Nada yang selalu minta Nathan untuk menunggu entah sampai kapan. Miris sekali memang, benar-benar jangan samakan Nada dengan Davin.

"Ara, Zee bisa makan daging kan?" tanya Seruni

Sheyra tersentak, "Bisa, Bun. Cuma harus dipotong kecil-kecil"

"Ya udah, Bunda aja yang suapin"

"Makasih, Bun"

Usai tiup lilin dan menerima semua hadiah, Zee langsung berlarian di ruang terbuka taman hijau mereka bersama Nathan dan Nada. Seperti biasa, Sheyra memang tidak perlu mengkhawatirkan apapun jika Zee sudah bersama Om dan Tante kesayangannya.

Apalagi di sana ada Erwin yang duduk di gazebo, pasti Zee sudah lupa dengan ibu dan ayahnya. Sheyra benar-benar bersyukur melihat Zee bisa begitu dekat dengan mereka, terkadang Sheyra suka khawatir dengan Zee yang sangat aktif tapi jarang bisa berteman dengan anak seusianya. Setidaknya, Zee tidak kesepian.

"Ibu ngalamun mulu, Bu" keluh Davin sambil mencolek pipi Sheyra

Sheyra menoleh ke arah Davin, "Iya, Ayah. Ayah mau makan sekarang?"

"Disuapin nggak?" tanya Davin

Sheyra mengulum bibirnya, "Masa disuapin sih? Kayak Zee aja"

"Kan ayahnya" balas Davin

"Ada aja jawabannya"

Davin tertawa pelan sembari merangkul pinggang Sheyra. Jarang sekali mereka punya waktu berdua begini. Bukannya Davin tidak suka kalau kebersamaannya dengan Sheyra diganggu Zee, dia hanya rindu bersama Sheyra. Untung, sleep training Zee berhasil. Jadi, setiap malam, mereka masih punya waktu berdua. Walaupun hanya sebatas itu.

"Kenapa sih ngeliatin anaknya gitu banget?" tanya Davin pelan

Sheyra menoleh sekilas ke arah Davin, "Nggak nyangka aja, Zee udah nggak kita panggil baby lagi. Dia juga udah lulus ASI, udah bisa tidur sendiri, udah bisa ngomong juga dikit-dikit"

Bundle of Joy || Kim Doyoung & Kim SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang