21. Insiden

34 5 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Senyum Davin langsung mengembang saat dia baca ulang bubble chat Sheyra tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Senyum Davin langsung mengembang saat dia baca ulang bubble chat Sheyra tadi. Sepertinya, Sheyra mulai bisa menerima kemungkinan. Seharian ini, Sheyra banyak mengeluhkan tanda-tanda kehamilan lainnya. Dia sering mual, perutnya juga terasa tidak nyaman. Hampir bisa dipastikan bahwa dirinya tengah mengandung.

Davin sudah was-was dengan itu, dia tetap tenangkan Sheyra tiap kali keluhannya datang. Makanya, dengan ucapan Sheyra barusan, Davin senang sekali. Davin harap, apapun hasilnya nanti, Sheyra tidak akan kecewa.

Penerbangan yang akan Davin lalui ini tidak begitu lama, hanya sekitar satu setengah jam. Tapi kondisi tubuh Davin itu kurang fit, dia lelah, tidak nyaman juga karena belum membersihkan diri setelah beraktivitas seharian. Makanya, sambil menunggu pesawat, Davin sandarkan tubuhnya di sandaran sofa ruang tunggu.

Kondisi Jevan tidak beda jauh, sama-sama lesu dan lemas. Beberapa kali Jevan menguap dan berusaha meregangkan tubuh. Tapi Jevan bukan seperti Davin yang bisa bersandar di sofa, dia mulai mencari bantuan. Agaknya kurang pas jika salah satu di antara mereka yang masih harus menyetir dari Bandara dalam kondisi demikian. Makanya, Jevan berusaha menghubungi supir kantor.

Sayangnya nihil, supir kantor yang Jevan harapkan tak bisa menerima panggilan mendadak begini. Momennya tidak pas, supirnya sedang ada acara di kampung halamannya. Akhirnya, Jevan hubungi Nathan. Bisa dibilang, Nathan ini harapan terakhir Jevan.

Sayangnya lagi, Nathan sedang lembur syuting konten di kantornya. Dia sedang dikejar deadline, makanya tidak bisa. Sejenak Jevan menghela nafas sambil meyakinkan diri bahwa dirinya bisa mengemudi nanti. Atau berharap dia menemukan seseorang yang bisa membantunya kini.

"Kenapa, Jev?" tanya Davin dengan suara seraknya

"Nyari supir. Kayaknya kondisi kita berdua sama-sama nggak mungkin buat nyetir dari Bandara ke rumah" jawab Jevan

"Dapat?"

Jevan menggeleng, "Mas Beni lagi pulang kampung, Nathan juga lagi lembur. Siapa lagi ya?"

"Nggak usahlah, kita bisa tidur di pesawat, nanti gue deh yang nyetir, lo nginep dulu di rumah gue" tutur Davin

Bundle of Joy || Kim Doyoung & Kim SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang