36. Lelah

23 2 0
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana panas Davin dan Sheyra belum juga mereda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana panas Davin dan Sheyra belum juga mereda. Sejak perdebatan siang kemarin, Sheyra benar-benar menghindari Davin sampai tak memberi kesempatan pada sang suami untuk bicara. Hal itulah yang membuat Davin terpaksa mengikuti keinginan Sheyra hari ini, dia berangkat ke kantor di jam normal biasanya.

Kedatangan Davin ke kantor disambut helaan nafas lega dari hampir sebagian besar karyawan kantor, terutama Jevan. Di situlah, Davin membenarkan perkataan Sheyra, menyadari kalau dirinya memang egois dan kurang pantas seorang pemimpin perusahaan bersikap demikian.

Dia jadi merasa bersalah pada Sheyra karena itu. Makanya, dia berusaha selesaikan tumpukan pekerjaannya dengan cepat, agar bisa segera pulang dan mendinginkan suasananya dengan sang istri. Namun, emosi Davin kembali terpancing karena kiriman pesan dari Sheyra.

Pesan itu sudah dikirim lebih dari dua jam yang lalu, dan Davin baru sempat membalas karena saking sibuknya dia seharian itu. Lalu, Davin berdiri untuk menengok dari jendela besar ruang kerjanya, melihat mobil Sheyra benar-benar meninggalkan kafe.

Bukannya melarang Sheyra ke kafe, Davin hanya belum bisa melepaskan Sheyra untuk mengemudi sendiri. Davin takut emosi Sheyra belum stabil dan berakibat membahayakan dirinya kalau mengemudi. Davin tahu, Sheyranya belum benar-benar pulih.

Davin kembali duduk di kursinya sambil menghela nafas berat. Yang terlihat memang Sheyra baik-baik saja, tapi Davin juga sering melihat Sheyra tiba-tiba melamun, terutama saat di kamar Zee. Itu semua karena segala hal yang mengingatkan Sheyra pada masa-masa kehamilan dan merawat bayi itu ada di sana.

Di tengah keheningannya, tiba-tiba Davin dikejutkan dengan suara pintu ruangannya yang dibuka dari luar. Seketika tubuh Davin duduk tegak, tapi kemudian langsung menyandar lagi begitu yang masuk adalah Jevan.

"Kayaknya ini dari Sheyra deh, ada di meja gue" ujar Jevan sambil menaruh paper bag di meja Davin

Davin mengernyit, "Kok bisa di meja lo?"

Jevan mengedikkan bahu, "Katanya sih dianterin satpam ke meja gue, dan katanya lagi buat lo"

Davin meraih paper bag itu dan mengambil isinya yang ternyata kotak makan dengan isi lengkap, seketika dia menghela nafas berat. "Iya, ini dari Sheyra"

Bundle of Joy || Kim Doyoung & Kim SejeongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang