Dua hari telah mereka lewati dengan riang gembira. "Jadi besok lo beneran bakalan berangkat?" tanya nya menatap sendu Dava
"Iya, maaf gw nggak bisa temenin lo" jawab nya merasa bersalah
"Nggak apa apa, lo gini juga demi gw" ucap nya masih bisa tersenyum
"Ayo pulang" ajak nya menyeret koper keluar dari fila itu
Setelah menempuh perjalanan yang sangat membosankan, mereka sampai di rumah Nio pada siang nya.
"Eghem, yang udah pulang.. gimana proses pembuatan debay? lancar?" tanya Karel menggoda
"Lancar aman jaya dong!" bukan mereka berdua yang menjawab melainkan Areksa yang menyahutinya
"Kasih gw ponakan kembar ya" ucap nya tersenyum senang
"Kembar telur kau!" sarkas nya pergi ke kamar nya disusul Dava dibelakang nya
"Galak amat!" sungut nya menatap mereka heran
"Heh kalian berdua nanti turun!" teriak Nio baru melihat kepulangan mereka
Didalam kamar Eza tengah menyiapkan persiapan Dava selama pergi. "Ini harus dibawa! nanti lo lupa lagi kalo udah punya istri!" ucap nya memasukan satu foto kecil masuk kedalam dompet Dava
"Nggak mungkin dong kalo gw lupain bidadari cantik ini" ucap nya menyenggol tangan Eza menggoda
"Udah, sisanya nanti malam aja" ucap nya menatap mantap persiapan nya
"Ayo turun" ajak nya berucap
Diruang keluarga terdapat Nio dan Gasya dkk yang tengah duduk bersama tanpa pembicara apapun.
"Kenapa diem kayak gini?" heran nya menatap mereka semua heran
"Dava pergi nanti, kita akan kembali ke Belanda beberapa bulan di sana" ujar Nio langsung pada intinya
"Lah?! terus Dava kalo pulang nyusul gitu?" bingung nya bertanya
"Ya, apalagi jika bukan begitu" sahut Nio mengangguk
"Oke, lagian kan Ve udah pernah janji bakalan tinggal di Belanda" ujar nya setuju dan tak masalah
"Dava, jaga diri kamu baik baik di sana, bukan hal yang mudah menjadi seorang nakhoda kapal" ucap Nio membuat Dava mengangguk yakin
"Makasih dad" sahut Dava menatap Nio yang mau perhatian dengan nya
"Baiklah, kalian semua istirahat yang cukup" ucap Nio pergi ke kamar nya
Dava dan Eza masuk lalu duduk di tepi ranjang saling tatap tatapan.
Ting!
Satu notifikasi masuk di hp Eza membuat nya pemasaran. "Liat deh Dav, ada yang ngirim vidio" ucap nya memutar Vidio nya tanpa pikir panjang
Eza melihat video itu sambil tersenyum puas saat dua kakak beradik itu sudah menjadi sate guling dengan api besar dan panas dibawah nya.
"Dav nggak mau liat nih, rugi nanti loh" ujar nya langsung membuat Dava ikut gabung menonton
Mata nya mendelik ketika menyaksikan seorang kanibalisme sedang memanggang dua tubuh manusia bahkan tusuk itu di mulai dari pantat nya sampai mulut nya, ini mengerikan.
"Lihat deh, cara nya dia makan kek gampang banget gitu, daging manusia serasa daging sapi kali dikiranya" ujar nya ikut bergidik
"Tapi emang enak deh Al kayak nya, makan sampe belepotan gitu" geleng nya tak habis pikir
"Chat nya malah dia bilang gini, 'makasih, perut gw kenyang makan dua mangsa ini' heran deh gw, kan ada berbagai macam daging kenapa ini orang lebih suka daging manusia ketimbang yang lain" ucap nya sambil berpikir
KAMU SEDANG MEMBACA
ALENZA [END]
Teen Fiction"Aku kira hari-hariku akan terasa bahagia setelah aku menyelesaikannya. Namun, untuk tersenyum saja rasanya sangat berat untuk ku lakukan. Air mata terus menerus menghujani pipi ku. Tangan ku enggan menghapusnya. Biarkan lah setiap tetesannya menjad...