<HAPPY READING>
Jisung berjalan pulang menyusuri jalanan kota yang sedikit ramai pada sore hari ini.
'Bagaimana aku bisa membeli semua kebutuhan untuk lomba itu'
'Uang saku ku juga sudah menipis.' Monolog Jisung dalam hati. Ia hanya melamun sepanjang perjalanan.
'Apa aku mencari pekerjaan saja ya?'.
Kini Jisung sudah sampai di depan gerbang rumahnya.
Ia menatap heran mobil biru yang terparkir dihalaman depan rumahnya."Mobil siapa ini... apakah ada tamu yang datang?" Tanya Jisung pada dirinya sendiri.
Memilih tidak peduli, ia lanjutkan langkahnya masuk kedalam rumah.
CEKLEK
"Aku pulang..."
Jisung menatap rumahnya yang terasa sepi, mungkin karena appa dan saudaranya yang lain belum pulang.
"Jisungie... eoh kau sudah pulang. Ayo cepat ganti pakaianmu, nanti bibi akan memasak makanan kesukaanmu" Ucap Seulgi menyambut Jisung
Merasa di abaikan, Seulgi mencoba memanggil Jisung lagi.
"Jisung.... kenapa kau hanya berdiri disana saja, apa ada masalah?" Tanya Seulgi.
"Eoh tidak bibi. Apakah ada tamu? Sepertinya aku tidak pernah melihat mobil yang terparkir di halaman depan." Tanya balik Jisung
"Ahh itu mobil teman nya Tuan muda Jeno." Jawab Seulgi dan diangguki oleh Jisung
"ouhh... kalau gitu aku kekamar dulu ya bi."
Jisung langsung berjalan menaiki tangga menuju lantai 2 dimana kamarnya berada.
Setelah selesai membersihkan diri, ia mulai mendudukan diri di kursi depan meja belajarnya dan mulai membuka buku untuk mempelajari materi yang dibahas disekolah tadi.
Saat tengah fokus belajar, pandangannya beralih pada jendela kamarnya yang memperlihatkan dua mobil dan satu sepeda motor yang baru saja terparkir di halaman rumahnya.
Ternyata appa dan saudaranya yang lain baru saja pulang.
Ia merasa bersyukur keluarganya pulang denga selamat, kembali ke topik utama ia melanjutkan belajarnya lagi.Jisung terkadang berfikir untuk apa ia belajar, Jika pada akhirnya ia akan selalu mendapatkan hasil yang buruk. Tetapi Jisung merasa bahwa ia sudah berusaha dengan keras walaupun usahanya itu tidak membuahkan hasil.
Ditengah pergelutannya dengan materi pelajaran, ia merasakan perutnya nyeri dan sedikit sakit. Mencoba positif thinking, ia berfikir bahwa ia kelaparan.
Jadi ia memutuskan hendak turun mengambil beberapa helai roti untuk mengganjal rasa laparnya.
Entah tidak memperhatikan atau terburu-buru, Jisung tidak sengaja menabrak teman Jeno yang baru saja melintasi depan pintu kamarnya.
DUAGH
"Awwhh"
"M-maaf a-aku tidak sengaja, a-apa kau tidak apa-apa." Sesal Jisung tidak sengaja.
"O-ouh tidak. Aku tidak apa-apa, lain kali kau harus berhati-hati ya."
"Nee maafkan aku sekali lagi." Diangguki oleh orang itu.
Merasa sudah tidak ada yang perlu dibicarakan, Jisung membungkuk hormat dan segera beranjak pergi melanjutkan niatnya yang tadi tertunda.
Di meja makan. appa, Jaemin dan Karina sudah duduk di meja makan untuk menikmati makan malam mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
✨『Special Child』✨ | 「 ✦ Park Jisung ✦ 」🐹
Teen Fiction"Appa....." "Apa kau menyayangi ku...." "Jika iya.... bisakah kau jujur padaku....." "Aku lelah.... dibuat bingung oleh mu...." "Katakan saja... aku akan menerima apapun resikonya..." "Karena...." "Aku akan selalu menyayangi mu appa ....." ✨HAPPY RE...