<HAPPY READING>
Hari ini adalah hari yang cerah.
Hari ini Jisung merasa sangat bahagia, meskipun kemarin dia dibingungkan dengan rencana ketiga saudaranya. Tapi walaupun seperti itu, hari ini ia harus tersenyum bahagia dan menyemangati dirinya agar bisa menang dalam lomba lukis hari ini.Kini Jisung tengah bersiap siap akan berangkat ke acara lomba itu diadakan. Jisung benar benar sangat antusias, sampai sampai ia tidak bisa tidur tadi malam.
"Apalagi yahh?"
"Ouh iya palet cat!!" Ucap Jisung mengingat kembali keperluannya.
Ditengah persiapannya, Jisung merasakan perutnya kembali sakit.
"Agrhh... perut ku sakit sekali." Jisung mengerang memegangi perutnya.Jisung berjalan tertatih tatih ke arah nakas disebelah tempat tidurnya. Ia membuka laci nakasnya lalu mengeluarkan obat yang pernah Eunhyuk berikan padanya.
Jisung menelan beberapa jenis pil obat itu, lalu perlahan menetralkan nafasnya.
Dirasa sudah lebih membaik, Jisung kembali menyiapkan barang barang bawaannya.Di lantai bawah, sudah ada Donghae yang menyantap sarapan paginya. Jaemin yang baru saja menuruni tangga, menatap heran Donghae yang tidak seperti biasanya sarapan lebih awal.
"Tumben sekali appa sarapan duluan?" Ucap Jaemin yang baru saja bergabung dengan appanya.
"Hmm appa mensponsori perusahaan Renjun hari ini. Jadi appa harus menghandiri pembukaannya." Balas Donghae.
"Tapi bukankah acara itu pembukaan untuk museum seni. Apakah appa tidak apa apa?"
"Huh... mau tidak mau appa akan menghadirinya. Appa malas jika harus di ceramahi oleh appanya." Ucap Donghae lesu.
"Dimana Jeno dan Karina? Mereka belum turun juga." Tanya Donghae.
"Entah... mungkin masih di kamar mandi." Jawab Jaemin.
"Appa sudah selesai. Kalau begitu appa berangkat duluan ya." Pamit Donghae.
"Okey appa hati hati di jalan."
Saat dirasa Donghae sudah pergi dari pekarangan rumah. Jaemin segera berdiri berjalan menuju kamar Jisung.
Sedangkan di kamar, Jisung sudah rapi dengan pakaian seragam sekolahnya. Ia menggendong tas ransel yang berisikan peralatan dan bahan yang akan ia gunakan sewaktu lomba dimulai nanti.
Ceklek...
"Yak Jisung-a." Ucap Jaemin memasuki kamar Jisung.
"Jaemin hyung...?"
Bukk
Jaemin melempar sebuah jaket dan topi hitam tepat di depan wajah Jisung. Jisung menerima kedua barang hitam yang terkena wajahnya itu. Ia kebingungan mengapa Jaemin melemparinya dengan ini.
"Pakai jaket dan topi itu jika kau tidak ingin mendapat masalah dari appa."
"Kau juga pasti sudah dijelaskan Jeno hyung mengenai ini."
"Jangan terbawa perasaan, sebenarnya aku tidak mau melakukan ini. Aku melakukan semua hanya karena aku mengasihani mu." Setelah mengatakan itu, Jaemin keluar dari kamar dan pergi meninggalkan Jisung sendiri dikamarnya.
Brak!
Jaemin menutup pintu itu dengan keras sampai sampai Jisung terlonjak kaget. Jisung menatap kertas formulir yang ada di genggamannya.
'Mengasihani ku..?' Batin Jisung, ia menahan bulir bulir air yang akan keluar dari matanya.
"Jadi aku harus senang, atau sedih?" Ucapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
✨『Special Child』✨ | 「 ✦ Park Jisung ✦ 」🐹
Teen Fiction"Appa....." "Apa kau menyayangi ku...." "Jika iya.... bisakah kau jujur padaku....." "Aku lelah.... dibuat bingung oleh mu...." "Katakan saja... aku akan menerima apapun resikonya..." "Karena...." "Aku akan selalu menyayangi mu appa ....." ✨HAPPY RE...