"Karma di bayar tunai"
~ZeaBrak
Terdengar seperti suara meja patah, Zea berlari menuju sumber suara ketika sampai Zea membelalakan matanya.
"Aw sakit pantat gue," ucap seorang siswa.
"Kaki gue sakit lo timpa," ucap siswa satunya lagi.
Meca yang berlari menghampiri Zea ikut terkejut melihat dua orang siswa yang sedang terjatuh.
"Kalian! Ouh jadi kalian ya yang nakuti-nakuti kami tadi," dengus Meca.
Tanpa basa-basi lagi langsung saja Zea men jewer salah satu siswa tersebut yang diikuti oleh Meca yang men jewer satunya lagi.
"Aw sakit weh kuping gue," ucap salah satu dari mereka.
"Salah sendiri, siapa yang nyuruh kalian jailin kami tadi hah," kesal Zea.
Enzo dan Darren hanya bisa meringis kesakitan karena telinga mereka menjadi korban kekejaman dua wanita yang dihadapan mereka. Kini bukan hanya menjewer saja mereka pun mulai memukul badan Enzo dan Darren. Enzo dan Darren hanya bisa meminta maaf kepada mereka berdua, namun permintaan maaf tersebut tidak di gubris oleh keduanya.
Flashback
Darren dan Enzo baru saja selesai makan di kantin, mereka berjalan di Koridor sekolah sembari berbincang.
"Log in kuy," ajak Darren
"Kuy lah gabut nih, gimana kita main di rooftop aja kan di sana wifi lancar," jawab Enzo.
Mereka pun pergi menuju rooftop sekolah, ketika sampai di rooftop mereka melihat dia orang wanita yang sedang asyik berbincang, ide jail Enzo pun muncul, ia menarik Darren untuk turun kembali.
"Eh di sana kan ada anak baru tadi bareng temannya, gimana kalau kita kerjain." Enzo menghasut Darren, Darren membalas dengan anggukan menandakan ia setuju.
"Kita mau ngapain nih?" tanya Darren.
Enzo menceritakan rencananya, Darren yang paham segera mengambil posisi begitu pula dengan Enzo. Darren segera berjalan mengendap-endap menuju drum kosong di pojok gudang, lalu ia mengetukkan jarinya di drum tersebut, sekilas ia mengintip ke arah Zea dan Mega terlihat raut wajah Meca yang ketakutan hal tersebut membuat Darren tertawa.
Ketika ia kembali mengintip dua orang wanita itu, ia melihat Zea berjalan menuju kearahnya, perlahan, namun pasti ia merangkak mundur menuju ke tempat Enzo, ia bersembunyi di balik tumpukan meja-meja rusak dan akhirnya ia sampai di tempat Enzo berada.
Melihat raut wajah Meca yang kian takut langsung saja Enzo Mendorong drum kosong didepannya, melihat perhatian dua gadis itu kearahnya ia segera membunyikan sound orang menangis, melihat Zea yang kian dekat dengan posisi mereka, mereka pun buru-buru bersembunyi. Mereka menaiki tumpukan-tumpukan meja yang terdapat di sudut ruangan, niat hati ingin membuat tubuh mereka tak terlihat, namun kesialan menghampiri mereka, meja yang mereka naiki ternyata sudah lapuk membuat kaki meja tersebut patah sehingga mereka berdua terjatuh dengan posisi Enzo di bawah dan Darren jatuh tepat di kaki Enzo. Karena kejadian ini mereka pun ketahuan dan membuat mereka dipukuli Zean dan Meca.
Flashback off
"Syukurin kalian jatuh, kualat tuh sama kami," ucap Meca sembari memukuli punggung Enzo.
"Karma dibayar tunai," ucap Zea sembari tertawa dan tidak lupa tangannya masih saja memukuli Darren.
"Loh si kuntilanak bisa ketawa ternyata," ucap Enzo membuat aktivitas Meca dan Zea terhenti.
"Lah kuntilanak anak kan memang suka ketawa kek Zea," timpal Darren yang menirukan suara kuntilanak.
Zea pun segera menggigit tangan Darren sekuat tenaga.
"Aw lo kuntilanak apa vampir sih, darah gue pahit jangan disedot," teriak Darren yang mengundang gelak tawa.
"Gak adil banget kok cuma gue yang digigit kan Enzo juga aw." Mendengar namanya disebut membuat Enzo segera kabur melarikan diri meninggal Darren seorang diri.
"Woi saudara biadab kok gue di tinggal sih," teriak Darren, ia pun melihat ke kanan dan kiri, terlihat tatapan Zea dan Meca seperti harimau yang ingin menerkam mangsanya.
"Tolong! aku masih suci Zea Meca, jangan apa-apain aku, ingat cowok itu dijaga jangan dirusak," ucap Darren yang dibalas tatapan menjijikkan dari Zea dan Meca.
"Jijik banget gue denger ucapan lo," ucap Zea.
Dilain tempat Enzo terus berlari menuju ke kelasnya. Ia segera duduk di bangkunya. Enzo mengeluarkan peralatan tulisnya, seperti biasa ketika menanti guru masuk Enzo akan mencoret-coret belakang bukunya, namun saat ia mengeluarkan pena, penanya terjatuh ke arah bangku Zea, ia pun mengambil pena tersebut.
Ting!
Terdengar notifikasi HP dari laci meja Zea, Enzo pun melirik ke HP Zea terlihat sebuah pesan dari aplikasi hijau berlogo telepon."Saya dapat infromasi baru tentang anak Niko nona" isi pesan tersebut, Enzo pun melihat pengirim pesan tertera nama "Om Dani" Enzo pun mengerutkan dahinya. Saat sedang berpikir tiba-tiba saja bunyi teriakan dari seseorang yang ia kenal.
"Tega ya lo Zo ninggalin gue sendirian tadi, lo tau gak tatapan mereka semua kek harimau tadi pas lo ninggalin gue sendirian," ucap Darren penuh kesal.
Enzo menegakkan badannya sembari berkata, "ya Maaf tadi kan gue menyelamatkan diri dari terkaman singa perempuan, jadi lupa kalau ada lo."
Zea pun memasuki kelas dan langsung saja duduk di bangkunya saat ia melihat HP Zea segera pergi begitu saja.
Kini mereka sedang belajar bersama ibu Indri, Enzo terus saja melirik ke arah Zea lalu melirik ke arah bu Indri. Bu Indri merupakan guru sejarah Indonesia yang terkenal galak. Oleh karena itu, ketika pembelajaran beliau suasana kelas menjadi hening.
Bu Indri pun selesai menjelaskan, seperti biasa setiap selesai menjelaskan Bu Indri akan meminta satu orang untuk menjelaskan ulang materi yang telah ia berikan. Enzo melirik ke arah buku catatan Zea terlihat tidak ada tulisan apapun di sana, ide jail Enzo pun datang, ia yakin Zea pasti belum tau bagaimana Bu Indri, Bu Indri akan menghukum siswa jika ia tidak bisa menjelaskan materi yang ia berikan, dengan tertawa licik Enzo pun mengerjai Zea.
"Ih Zea baju lo ada apa itu dibagian ketiaknya ih." Zea pun segera melihat kearah ketiaknya yang tak ada apa-apa, tanpa Zea sadari tangannya terangkat keatas
Tiba-tiba saja Bu Indri berkata, "Nah silahkan anak baru menjelaskan materi yang ibu berikan tadi."
Zea yang merasa namanya di panggil pun gelagapan, karena ia tidak memperhatikan materi yang di berikan oleh Bu Indri karena ia asyik melamun ketika Bu Indri menjelaskan tadi.
Zea melirik ke papan tulis membaca judul materi hari ini, ia pun mulai menjelaskannya, "hmm Masuknya VOC ke Indonesia di mulai-"
Zea tidak dapat melanjutkan ucapannya dikarenakan ia memang tidak tau apa-apa tentang materi tersebut.
"Loh kok diam? bukannya kamu yang mau menjelaskan?" tanya Bu Indri yang tak mendapat balasan dari Zea
"Ini lah saya capek-capek jelasin di depan kalian malah tidak memperhatikan apa yang saya jelaskan, yaudah kamu maju kedepan bawa buku paket, padahal tinggal baca buku paket aja susah banget," perintah Bu Indri.
Zea pun mengambil buku paketnya, sebelum ia maju ia melirik ke arah Enzo yang tertawa bahagia melihat penderitaannya hal tersebut membuat Zea kesal, ia pun menginjak kaki Enzo, tampak Enzo mendengus kesakitan.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dua tiga ayam goreng
Jangan lupa like dan komenSalam kece
Tertanda author keren
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love (ENS) BSP
Подростковая литератураCinta itu hanya genjutsu yang berkamuflase dalam kata bahagia ~Fake Love~ sebagian orang mengira cinta itu sebuah ketulusan tetapi tidak bagi mereka, bagi mereka cinta hanya sebuah kesakitan. Berada di lingkaran kepalsuan membuat kehidupan 3 remaja...