Bab 23 weekend

3 2 0
                                    

" Ia punya cara sederhana yang mampu membuat aku bahagia"
~Zea.

Hari ini merupakan hari weekend dimana banyak orang-orang menikmati hari ini dengan jalan-jalan, begitu pula dengan Zea, hari ini memiliki janji dengan Enzo untuk pergi jalan-jalan.

Kini mereka sedang berada di sebuah mall.
"Lo mau kemana sih kok beli makanan sebanyak ini? " tanya Zea

"Udah ikut aja," ucap Enzo.

"Kita mau piknik lagi kah?" tanya Zea.

"Enggak kok," jawab Enzo.

" Btw lo mau enggak naik ke troli biar kayak di film-film gitu, " ucap Enzo.

"Boleh juga gue juga udah males jalan." Langsung saja Zea duduk di troli tersebut.

"Baiklah kita siap meluncur, pegangan ya tuan putri Zea, wish." Enzo mendorong troli tersebut dengan kencang, ia mendorong layaknya motor balap di sirkuit, Zea yang ada di troli tersebut hanya tertawa.

Zea tampak begitu bahagia, Ia akui Enzo memang mampu menciptakan kebahagiaan untuknya melalui hal-hal kecil.

Kini mereka beranjak ke bagian kosmetik, katanya Zea ingin membeli keperluannya.

"Ini apa sih kok kayak ice cream? " tanya Enzo

"Itu liptint," Jawab Zea

"Yang lo pake di kaca sana tadi apa? Kok di oles-oles? " tanya Enzo lagi.

"Itu lipbalm." jawab Zea.

"Kalau ini?" Enzo menunjuk sebuah botol bening.

"Itu lip cream," jawab Zea.

"Kalau ini?" tanya Enzo

"Itu lipgloss" Jawab Zea.

"Banyak banget sih macemnya pusing gue lihatnya,perasaan lipstik cuma semacam deh" ucap Enzo.

"Yaiyalah lo pusing secara kan lo cowok, nah sekarang lo cobain nih liptint-nya." Zea memberikan liptint ke bibir Enzo.

"Ogah, gue gak mau pake gituan, idih ogah." Enzi terus saja menghindar dan si Zea terus saja mengejar Enzo, dan akhirnya si liptint mendarat tepat di pipi Enzo. Zea tertawa puas ia terus saja mencoret liptint tersebut ke pipinya Enzo.

"Uluh-uluh makin ganteng deh lo, " ucap Zea

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Uluh-uluh makin ganteng deh lo, " ucap Zea.

"Ganteng apaan kayak badut iya, mana masih bagusan make up badut lagi, " ketus Enzo.

"Foto dulu yuk, kapan lagi gue lihat seorang cowok nyebelin berpenampilan gini kan," ajak Zea.

"Gak mau turun harga diri gue," ucap Enzo.

Setelah sekian lama Zea memaksa Enzo akhirnya ia dapat berfoto dengan Enzo dengan pipi penuh coretan liptint. Setelah mendapatkan barang yang Zea mau mereka hendak pulang, namun sebelum itu Enzo pergi mencuci mukanya.

Setelah Enzo mencuci mukanya, mereka beranjak hendak pulang, namun tanpa sengaja mereka melewati sebuah photo box,

"Zea kita photo box dulu yuk, tadi kan lo sendiri yang mau foto," ucap Enzo.

"Ayo deh, " Jawab Zea.

Mereka pun akhirnya berfoto ria, setelah selesai berfoto, mereka melanjutkan perjalanan menuju tempat yang di janjikan oleh Enzo.

"Kita sampai," ucap Enzo.

"Wah kita kesini lagi?" Zea tampak antusias.

"Keknya senang banget kesini lagi." Enzo langsung saja menggandeng tangan Zea untuk masuk kedalam kampung tersebut.

"Iya dung berarti nanti kita bakal main sama Anisa, Chika, Riski, Andre, dan yang lainnya." Hari ini Enzo membawa ke kampung tempat mereka mengerjakan tugas kemaren.

"Iya dong kemaren kan gue janji sama lo mau ngajak lo kesini lagi, " ucap Enzo.

"Kak Enzo," teriak anak-anak itu.

"Halo adik-adiknya kak Enzo yang keren, nih kakak bawain cemilan buat kalian,nah kakak juga bareng Kak Zea, yang kemaren main sama kalian," ucap Enzo.

"Wah kak Zea juga ikut, " ucap Anisa sembari memeluk Zea.

"Hai adik-adik yang manis, senang bisa ketemu kalian lagi, " ucap Zea

Setelah sesi kangen-kangenan mereka beranjak menuju lapangan yang ada di dekat pos kamling. Di sana mereka bermain, membaca buku, dan bernyanyi bersama. Tawa selalu memghiasi wajah mereka.
Zea pun merasa mendapatkan jiwa yang baru di sini, ia merasa sangat bahagia ketika melihat anak-anak ini tertawa.

"Sumpah ya Zo, bahagia melihat tawa anak-anak itu gak bisa di lukiskan melalui kata-kata," ucap Zea.

"Bener banget, makanya gue senang main ke sini di banding nongkrong, " ucap Enzo.

"Ouh gitu," jawab Zea.
"Di sini gue bisa merasakan ketulusan yang di berikan anak-anak di sini, mereka memberikan gue rasa cinta dengan tulus tanpa ada kepalsuan," ucap Enzo.

Zea langsung terdiam. Mendengar ucapan Enzo membuat hatinya berkecamuk. Entah perasaan apa yang Ia rasakan. Di satu sisi ia merasa bersalah, namun di sisi lainnya Ia merasa tujuan tetap harus di jalankan.

"Zea," panggil Enzo, Zea melihat ke arah Enzo.

"Lo punya perasaan gak dengan Darren?" tanya Enzo.

"Kenapa lo tiba-tiba nanya gitu?" heran Zea.

"Enggak ada apa-apa sih cuma penasaran aja," jawab Enzo.

"Yah dulu gue punya perasaan sama si Enzo, tetapi perlahan rasa itu mulai pudar," ucap Zea.

"Gimana ya ngomongnya, gue pengen ngasih tau lo, tapi di satu sisi Enzo adalah saudara gue sendiri, tetapi gue juga gak bisa hal ini terjadi," ucap Enzo.

"Yaudah lo bilang aja, santai aja gue gak akan bilang ke Enzo kok," ucap Zea.

"Sebenarnya gue gak enak mau ngomong ini, secara Enzo adalah saudara gue sendiri, tetapi gue gak rela lo di jadikan pelampiasan sama Darren." ucap Enzo.

"Maksud lo pelampiasan gimana?" tanya Zea.

"Lo lihat cewek di foto ini, penampilannya mirip sama lo kan?" Enzo menunjukkan sebuah foto ke Zea.

"Kok mirip gaya gue ya emang dia siapa." Zea begitu terkejut melihat foto tersebut karena gaya wanita yang ada di foto itu persis seperti Zea.

"Dia mantan pacarnya Darren, waktu itu tiba-tiba saja Aqila meminta putus dari Darren, tanpa alasan yang jelas Aqila meninggalkan Darren begitu saja. Karena kejadian itu Darren sangat terpukul ia galau selama beberapa. Semenjak kejadian itu, Darren mendekati wanita yang gaya nya mirip dengan Aqila. Lalu nanti jika wanita tersebut telah jatuh cinta dengannya, Darren akan meninggalkan nya begitu saja. Gue pernah nanya kenapa dia tega melakukan hal itu alasannya ia ingin membalas dendam atas apa yang telah ia rasakan. Makanya saat gue lihat gaya lo dan gue tau kalau Darren mendekati lo, gue merasa was-was gue takut lo hanya di jadikan pelampiasan aja sama Darren," ucap Enzo.

Zea sangat terkejut dengan fakta yang Ia dapatkan, ternyata selama ini Darren tidak tulus dekat dengannya, padahal Zea sudah begitu percaya sama dia. Hati Zea begitu sakit mendengar fakta ini. Melihat muka Zea yang begitu murung Enzo pun menenangkan Zea, Ia menepuk-nepuk bahu Zea. Zea beranjak pergi menuju ke toilet. Melihat kepergian Zea, Enzo tersenyum penuh arti.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dua tiga ayam goreng
Selamat menunaikan ibadah puasa geng

Salam kece

Tertanda author keren

Fake Love (ENS) BSPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang