Bab 21 kebersamaan

3 2 0
                                    

"Rasa itu tumbuh seiringi kebersamaan"
~Fake Love

Semakin hari Zea dan Enzo kian dekat. Mereka kerap menghabiskan waktu bersama,baik itu ke kantin maupun belajar bersama. Seperti saat ini, mereka sedang berada di bawah pohon rindang. Beberapa buku dan laptop berserakan di dekat mereka.

"Jadi lo bagian buat laporannya biar gue bikin ppt untuk presentasi besok ya," ucap Enzo.

"Ok siap." Zea langsung saja mengambil laptop nya.

Sejenak suasana begitu hening, Enzo memecahkan keheningan dengan berkata, "Lo tau gak persamaan lo sama monyet apa?"

"Apa emangnya?" tanya Zea, namun tak ada balasan dari Enzo ia hanya mengangguk saja.

"Jadi apa persamaanya?" tanya Zea.

"Ih mau banget lo di samain sama monyet." Zea langsung saja mencubit pinggang Enzo.

"Aw sakit Zea," ucap Enzo.

" Zea gue mau ngomong sesuatu yang serius sama lo," ucap Enzo.

"Ngomong apa?" tanya Zea.

"Sebenarnya gue-" Enzo tampak ragu dengan ucapannya.

"Sebenarnya apa?" tanya Zea heran.

"Sebenarnya gue tuh malaikat yang di utus ke bumi, jadi lo memang beruntung di dekat gue." Zea langsung saja memukul Enzo menggunakan buku paket.

Enzo segera berdiri untuk menghindari pukulan Zea, tak mau kalah Zea pun ikut berdiri dan mengejar Enzo. Mereka mengitari pohon tersebut berkali-kali.

"Balikin waktu 5 menit gue yang terbuang sia-sia karena dengerin lo." Terus saja mengejar Enzo.

"Weh ada apa ini kok pada main kejar-kejaran udah kek di film India aja," ucap Darren yang baru saja datang.

"Saudara lo tuh, bikin orang kesal aja," dengus Zea.

"Itu mah udah biasa. Nih gue bawain minuman untuk kalian." Darren menyodorkan minuman botol ke Zea dan Enzo.

Mereka bertiga pun duduk bersama di bawah pohon rindang tersebut. Mereka  bercanda tawa bersama, semakin lama semakin akrab. Seperti itu jika mereka telah berkumpul baik itu di kelas, kantin, dan lainnya.

***

Kini Zea tengah berbaring di kasurnya. Ia menatap langit-langit kamarnya. Entah perasaan seperti apa yang ia rasakan saat ini. Setiap kali ia berada di dekat Enzo dan Darren ia selalu merasa nyaman, bahkan ia bisa melupakan segala masalahnya. Zea tersenyum kala mengingat momen-momen bersama dengan Enzo dan Darren.

Sejenak terpintas di pikirannya apakah ia mencintai keduanya, namun ia segera menepis pikiran tersebut. Bagaiamana pun ia harus tetap menjalankan misinya.

Terdengar suara pintu terbuka, Zea menoleh ke arah pintu. Terlihat Gilang yang sedang memasuki kamar putrinya itu. Zea langsung saja mengambil posisi duduk di kasurnya. Gilang ikut duduk di sebelah Zea, ia membelai rambut Zea.

"Papa lihat semakin hari kamu semakin dekat dengan anak Niko, entah itu demi rencana ini atau memang kamu sudah jatuh cinta dengan anak Niko?" tanya Gilang.

"Tidak Pa ini bagian dari rencana kita kok." Lain di mulut lain di hati itu lah yang di rasakan Zea saat ini.

"Bagus sayang, Papa gak mau kamu melibatkan perasaan dengan anak itu. Hal itu membuat rencana kita akan gagal," ucap Papa.

"Tenang aja Pa, aku akan tetap berada di rencana kita," ucap Zea.

Sejenak Zea termenung. Ia Bingung akan perasaannnya sendiri, namun di sisi lain ia harus tetap berada di rencananya.

"Apa kita langsung saja ke rencana inti sayang?" tanya Gilang.

"Jangan dulu Pa aku masih mau main-main," ucap Zea.

Gilang pun pergi meninggalkan Zea. Tak lama itu terdengar bungkus notifikasi di HP Zea ia melihat notifikasi dari kontak bernama 'target' yang di mana itu adalah Enzo. Zea membaca pesan tersebut yang berisi Enzo mengajak Zea jalan-jalan minggu ini, Zea membalas iya pada pesan tersebut.

***

Enzo hanya tersenyum melihat ponselnya. Lalu terdengar suara pintu kamar di buka, ia melihat ke sumber suara. Terlihat Darren berjalan menujunya dengan wajah serius.

"Zo gue mau ngomong sesuatu, " ucap Darren.

"Mau ngomong apa? Keknya serius banget," ucap Enzo.

Baru saja Darren hendaklah berbicara tiba-tiba saja Mamanya memasuki kamar Enzo.

"Ren kamu di panggil Ayah, disuruh ke ruangannya sekarang juga." Darren melangkah meninggalkan Enzo yang diikuti Mama.

Sedangkan Enzo masih terpaku dengan rasa penasaran mengenai ucapan Darren, hal penting apa yang ingin di bicarakan oleh Darren.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dua tiga ayam goreng
Ngantuk bgt gengs

Salam kece

Tertanda author keren

Fake Love (ENS) BSPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang