Bab 13 Badut 🤡

6 2 0
                                    

"Kehadiran mu mampu mengembalikan senyummu yang hilang"
-Zea

Hari ini Darren dan Zea janjian bertemu di tempat pertama kali mereka bertemu. Zea sudah siap dengan  pakaian kasualnya, sembari menunggu Darren datang ia mendengarkan musik. Beberapa lama Zea telah menanti, tetapi tak kunjung juga Darren datang. Saat fokus dengan ponselnya, Zea merasa ada yang menoel tangannya dari belakang ia pun melihat kebelakang, tiba-tiba saja Zea teriak ketakutan.

"Astaghfirullah." Berdiri dari tempat duduknya, di belakangnya terdapat seorang badut yang melambai-lambaikan tangannya kearah Zea. Zea teriak bukan karena takut dengan badut, tetapi ia benar-benar terkejut dengan kedatangan badut tersebut.

"Ini gue Ca." Darren membuka topeng badutnya.

"Loh ih bikin gue kaget aja," ucap Zea.

"Padahal niatnya gue mau ngehibur lo makanya gue pake baju badut ini." Darren memasang wajah sedih.

"Uluh-uluh badutku sedih makin jelek deh jadinya." Zea memegang kedua pipi Darren sambil mencubit nya.

"Badut hibur aku dong," ajak Zea.

Darren menarik tangan Zea untuk pergi dari tempat itu. Mereka pun sampai di sebuah pohon yang sudah di hiasi balon Warna-warni dan sudah tergelar karpet yang terdapat beberapa makanan dan minuman di atasnya.

"Wah ini semua lo yang nyiapin?" tanya Zea.

"Iya doang untuk menghibur tuan putriku," ucap Darren.

Darren menyetel lagu di speaker mini yang ia bawa. Setelah lagu bersenandung, Darren langsung saja joget dengan gerakan-gerakan lucu, mulai dari mengikuti gaya bebek, gaya monyet, dan lainnya.

Baru kali ini Zea kembali tertawa lepas setelah kematian Mamanya. Darren benar-benar berhasil menghibur dirinya, memberi warna dalam hidupnya.

"Sebentar tuan putri, abang badut mau ngasih hadiah," ucap Darren.

"Wah apa tuh," tanya Zea.

"Tuan putri tutup mata dulu dong." Zea menutup matanya. Darren mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya. Lalu Darren meletakkan di atas kepala Zea.

"Wah cantik banget." Sebuah mahkota yang terbuat dari bunga daisy putih, yang dirangkai sedemikian rupa sehingga jadilah sebuah mahkota yang begitu cantik

" Sebuah mahkota yang terbuat dari bunga daisy putih, yang dirangkai sedemikian rupa sehingga jadilah sebuah mahkota yang begitu cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berfoto ria menikmati waktu bersama. Setelah berfoto Zea menari-nari dengan bahagia, di iringi musik yang mengalun indah. Darren pun ikut menari dengan riang.

Setelah lelah menari mereka menyantap makanan dan minuman yang sudah disediakan Darren. Sembari menikmati makanan mereka juga bercerita berbagai macam kisah. Hari itu adalah hari terbahagia Zea setelah kebahagiaannya menghilang bersama dengan kepergian sang Mama.

"Ca gue ada tebak-tebakan nih," ucap Darren.

"Apa, gue pasti bisa jawab," ucap Zea.

"Ayo tebak buah-buah apa yang warna warni?" tanya Darren.

"Buah-buahan kan kalau digabung jadi warna warni," tanya Zea.

"Benar sih tetap bukan itu jawabannya," ucap Darren.

"Terus apa?" tanya Zea.

"Buahkwan." Darren tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi wajah Zea yang kesal.

"Tetapi kan bakwan itu sayur buka buah," protes Zea.

"Suka-suka gue lah kan gue yang ngasih pertanyaan," ucap Darren.

Tanpa terasa mereka telah menghabiskan waktu hingga sore hari. Mereka pun pulang kerumah masing-masing. Darren tidak mengantarkan Zea pulang bukan karena ia tidak peduli, tetapi Zea yang menolaknya dengan keras.

###
Di sebuah kamar terdapat seorang remaja pria yang sedang rebahan di atas kasurnya ia menatap ke langit-langit kamar yang berhias benda-benda angkasa. Sesekali ia tersenyum begitu manis.

"Kalau dipikir-pikir Zea orangnya unik juga ya, meskipun jutek dan galak gitu dia bisa bikin gue penasaran, hah gue harus dapatin dia." Senyum memgembang di wajah seorang Enzo, yah sekarang ia sedang asyik memikirkan Zea, ia mulai tertarik dengan Zea. Ia akan menyusun rencana agar ia bisa mendapatkan hati Zea.

Pletak

Sebuah kaleng kosong mendarat tepat di kepala Enzo.

"Ngapain lo ketawa-ketawa sendiri hah? kesambet setan ya lo," ucap Darren yang tiba-tiba masuk ke kamar Enzo.

"Sakit bego, suka-suka gue lah, gue mau ketawa kek mau enggak emang ngerugiin lo! " ucap Enzo.

"Santai kawan santai," ucap Darren.

"Darimana lo jam segini baru pulang?" tanya Enzo.

"Habis jadi badut," jawab Darren.

"Sehat-sehat laki-laki penghibur." Enzo tertawa terbahak-bahak mendengar Jawaban Darren.

"Eh gue jadi badut memang mau menghibur dia, tetap gue bukan laki-laki penghibur ya beda konteks," protes Darren.

"Kali aja ya kan," ucap Enzo.

Darren yang kesal dengan ucapan Enzo pun langsung memiting kepala Enzo. Merasa tak terima Enzo melakukan perlawanan.

"Astaghfirullah kalian lagi ngapain." Mama terkejut melihat kelakuan dua anak laki-laki nya. Mereka yang sedang berkelahi pun menghentikan aktivitas nya.

"Eh Mama, kami gak ngapa-ngapain kok," ucap Enzo.

"Iya Ma cuma main-main aja kok," timpal Darren. Mama hanya menggeleng saja melihat kelakuan kedua anaknya. Mama meninggal mereka, saat mereka hendak melanjutkan aktivitas nya, ponsel Enzo berdering. Ia pun mengangkat ponselnya. Dari kejauhan terlihat Enzo yang sangat serius. Tak lama kemudian Enzo mengambil jaket dan kunci motornya, ia pergi dengan terburu-buru. Darren hendak bertanya tak bisa dikarenakan Enzo telah menghilang begitu saja.

"Mau kemana tuh anak?" gumam Darren.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dua tiga ayam goreng
Selamat menjalankan puasa geng

Salam kece

Tertanda author keren.

Fake Love (ENS) BSPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang