"Kalian tau rasanya sudah jatuh tertimpa tangga? Itulah hariku"
~ZeaSuasana kelas yang ribut seketika sunyi di saat Bu Amara memasuki kelas bersama seorang siswi. Ketua kelas pun menyiapkan kelas dan memberikan salam kepada Bu Amara.
"Waalaikumsalam selamat pagi anak-anak semuanya," jawab Bu Amara.
"Pagi ini kita kedatangan teman baru, Ibu harap kalian dapat berteman baik, silahkan Zea kamu memperkenalkan diri," titah Bu Amara.
"Terima kasih Bu, salam kenal semuanya perkenalkan nama saya Zea Salsabila Baskara kalian bisa panggil saya Zea, sekian dari saya," ucap Zea memperkenalkan diri.
"Nanti kalian bisa kenalan lagi, untuk Zea silahkan duduk di bangku kosong yang di sana ya." Bu Amara menunjuk bangku paling belakang di pojok sebelah kanan.
Zea pun berjalan menuju bangku yang telah di tunjuk oleh Bu Amara, terdapat dua bangku kosong, Zea memilih duduk di dekat jendela.
Setelah ia mendudukkan dirinya di bangku tersebut, ia mengambil buku di tas tiba-tiba saja suara yang tak asing menyapa gendang telinganya.
"Astaghfirullah," kaget Zea saat muka cowok itu begitu dekat dengan wajah Zea.
"Tuhkan bener lo murid baru di sini," ucap siswa tersebut, Zea hanya berdecak saja.
"Sekolah ini sempit banget ya kok bisa-bisanya gue ketemu sama lo lagi," ucap Zea.
"Ya namanya sekolah tentunya sempit lah, terus lo mau berharap nih sekolah seluas Indonesia?" ucap siswa tersebut.
"Btw kita belum kenalan loh, tadi gue mau kenalan eh lo keburu pergi," tambahnya lagi.
"Berisik juga ya lo jadi cowok," ucap Zea.
"Kenalin gue Darren pake r double ya." Darren mejulurkan tangannya, namun tak kunjung mendapat balasan.
"Tadi lo udah tau kan nama gue? Jadi gak perlu gue ulang dua kali kan," ucap Zea dengan ketus.
"Aw ketus amat dedek jadi takut," ledek Darren.
"Hadap depan atau gue lapor ke guru," ancam Zea.
"Gue gak mau." Darren menjulurkan lidah.
"Darren! papan tulis ada di depan bukan di belakang ngapain kamu menghadap kebelakang!" bentak Bu Amara, Darren hanya bisa nyengir kuda saja.
"Modus sama murid baru tuh Bu," celetuk Riki yang membuat seisi kelas tertawa.
"Sudah-sudah ayo lanjutkan pembelajaran," kata Bu Amara
"Syukurin lo." Zea tertawa licik.
"Awas lo entar suka sama gue," ucap Darren tiba-tiba, Zea hanya mengedikkan bahu merasa merinding mendengar ucapan Darren.
Istirahat telah tiba, Zea berkeliling sekolah ini seorang diri, tadinya banyak teman sekelasnya menawarkan diri untuk menemani Zea berkeliling sekolah, namun ditolak oleh Zea.
Ia melihat sebuah pohon rindang di belakang sekolah, tempatnya tidak begitu ramai sangat cocok untuk Zea, ia pun menduduki dirinya di akar pohon yang menyembul tersebut. Angin sepoi-sepoi menyapa poninya tempat yang sempurna bagi Zea. Ia memaki sebuah earphone sembari memakan makanan yang ia bawa, rasanya sangat nyaman dan damai disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love (ENS) BSP
Fiksi RemajaCinta itu hanya genjutsu yang berkamuflase dalam kata bahagia ~Fake Love~ sebagian orang mengira cinta itu sebuah ketulusan tetapi tidak bagi mereka, bagi mereka cinta hanya sebuah kesakitan. Berada di lingkaran kepalsuan membuat kehidupan 3 remaja...