"Kita terlalu berisik di saat merasa lelah karena terlalu mengadah keatas, padahal jika sedikit saja merunduk banyak yang lebih menderita namun, tidak berisik"
~ Enzo.Sesuai perjanjian mereka, hari minggu ini mereka akan mengerjakan tugas kembali. Mereka akan menuju ke sebuah perkampungan yang ada di daerah mereka. Sebelum menuju ke tempat tujuan Enzo mengajak Zea sarapan terlebih dahulu.
"Kita sarapan dulu ya?" tanya Enzo.
"Boleh kebetulan gue belum makan," jawab Zea.
Enzo mengendarai motornya menuju pedagang kaki lima langganan nya. Warung nasi uduk sederhana menjadi tempat pilihan Enzo. Zea tampak ragu melihat tempat makan pilihan Enzo.
"Tenang aja di sini bersih kok, dan satu lagi makanannya enak banget gak nyesel deh lo makan di sini," ucap Enzo.
Zea mengikuti langkah Enzo yang memasuki warung tersebut. Enzo memesan seporsi nasi uduk lengkap dengan es jeruk, sedangkan Zea memesan seporsi ketoprak dengan es jeruk.
"Ouh iya setelah ini kita ke supermarket dulu kan beli jajanan?" tanya Zea.
"Iya kenapa?" tanya Enzo.
"Gue juga mau beli jajanan untuk anak-anak," jawab Zea yang di balas anggukan.
"Menurut lo pelajaran apa yang lo dapat pas ketemu anak jalanan kemaren?" tanya Enzo.
"Rasa syukur sih, gue ingat saat gue seusia mereka gue bergelimang akan harta benda, gue penuh kasih sayang, semua keinginan yang gue inginkan dituruti sama ortu gue, tetapi terkadang gue masih gak bersyukur. Gue masih saja suka membuang mainan yang gak gue suka," jawab Zea.
"Nah itu yang pengen gue tunjukin ke lo, makanya gue milih topik ini. Selain kita bisa ngerjain tugas kita juga bisa mendapatkan pelajaran hidup. Lihatlah mereka harus menghadapi kerasnya kehidupan di usia belianya yang seharusnya mereka hanya memikirkan bermain justru di paksa mencari nafkah," ucap Enzo.
Pesanan mereka tiba, mereka menyantap makanan yang telah mereka pesan.
"Enak banget, bener-bener ya pilihan lo gak pernah gagal. Ini pertama kalinya gue nyobain ketoprak seenak ini," ucap Zea.
"Bu kata teman saya ketoprak nya enak banget kayak masakan chef bintang sepuluh," ucap Enzo kepada ibu penjual.
"Alhamdulillah kalau gitu nak, makasih banyak pujiannya," ucap Ibu penjual.
"Iya bu enak banget bakal jadi pelanggan ini mah," ucap Zea.
Setelah menikmati sarapannya. Mereka bergegas menuju supermarket tempat mereka berbelanja jajanan. Setelah selesai berbelanja, mereka langsung menuju ke sebuah perkampungan. Sesampainya di sana terlihat berbagai macam aktifitas di sana. Mereka berjalan menuju tempat anak-anak berkumpul. Sebelum itu Zea memotret keadaan sekitar.
"Lo lihat rumah mereka yang seadanya sangat kontras dengan gedung menjulang tinggi." Enzo menunjuk salah satu rumah.
"Adek-adek abang ada bawa sesuatu untuk kalian ini," ucap Enzo yang menghampiri anak-anak tersebut.
"Woah ada bang Enzo." Mereka menyerbu Enzo. Enzo membagikan jajanan yang ada di tangannya.
"Loh kok mereka kenal sama lo?" tanya Zea.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love (ENS) BSP
Novela JuvenilCinta itu hanya genjutsu yang berkamuflase dalam kata bahagia ~Fake Love~ sebagian orang mengira cinta itu sebuah ketulusan tetapi tidak bagi mereka, bagi mereka cinta hanya sebuah kesakitan. Berada di lingkaran kepalsuan membuat kehidupan 3 remaja...