Bab 15 Anak Niko

4 2 0
                                    

"Pada akhirnya aku menemukanmu"
~Zea

Zea memasuki kelasnya dan melihat pemandangan kelas yang sepi. Bukan karena Zea datang yang terlalu pagi, tetapi justru ia terlambat. Semua temannya sudah pergi ke lapangan untuk mengikuti pelajaran olahraga. Sialnya lagi, Zea lupa membawa baju olahraga. Zea berlari menuju koperasi sekolah,konon kata Nola guru olahraga mereka akan mwnghukum bagi siswa yang tidak menggunakan baju olahraga,daripada dihukum lebih baik Zea membeli baju baru. Akhirnya, ia mendapatkan baju tersebut. Setelah membeli baju ia pun beranjak menuju ruang ganti.

Setelah berjalan cukup lama, akhirnya ia sampai juga keruang ganti, kemudian ia membuka pintu dan betapa terkejutnya dia saat melihat ada sosok lelaki di dalam sana.
"Aaaaaa," teriak Zea.

Lelaki yang ada di dalam ruangan itu sama-sama terkejutnya dengan Zea.

"Lo! Ngapain di sini? Bangk*, dasar cewek mesum," ucap laki-laki itu seraya menutupi badannya. Tetapi karena begitu panik, justru baju si cowok terjatuh dan terekspos lah badannya di hadapan Zea.

"Gue gak sengaja masuk ruang ganti cowok, gue tadi fokus ke HP jadi gak ngelihat tanda di depan pintu, gue ki-" Seketika Zea terdiam melihat benda yang tergantung di leher cowok tersebut. Sebuah kalung dengan liontin bulan sabit dengan permata biru di tengahnya.

 Sebuah kalung dengan liontin bulan sabit dengan permata biru di tengahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Itu kan ...." Zea masih terkejut dengan yang ia lihat.

"Dasar. Udah mesum, sekarang lo malah bengong lihat badan gue. Ruangan ganti cewek ada di sebelah. Sekarang lo keluar! " ucapnya dengan nada setengah membentak.

Zea keluar dari ruangan tersebut beriringan dengan terbitnya sebuah senyuman dalam wajah cantiknya.

"Akhirnya ketemu juga. Niko, permainan ini akan segera dimulai." ucapnya.

Zea pun berjalan menuju ruang ganti perempuan, ia melihat ruangan tersebut sepi tak ada siapapun. Ia langsung saja menelpon Dani untuk memberikan kabar gembirakan ini.

"Hallo Om aku berhasil menemukan anak Niko," ucap Zea.

"Iya nanti aku ceritain ya om sekarang aku mau belajar dulu." Zea memutuskan sambungan teleponnya.

Tanpa Zea, sadari ada seseorang yang dari tadi memperhatikan nya. Ia mengerutkan dahinya ketika mendengar Zea menelpon seseorang tadi. Ia kira Zea celingak-celinguk karena ingin melakukan sesuatu ternyata tidak.

Zea memasuki lapangan terlihat pak Doni sedang memberikan pelajaran kepada siswa-siswi.

"Maaf Pak saya telat," ucap Zea.

"Silakan lari keliling lapang sebanyak 5 kali, sama si Enzo tuh," ucap Pak Doni.

Zea belari keliling lapangan bersama dengan Enzo. Setelah selesai melaksanakan hukumannya, Zea duduk di pinggir lapangan untuk beristirahat sejenak. Keringat bercucuran membasahi wajahnya. Sebotol minuman terjulur tepat di depan wajahnya ternyata Darren lah pelakunya.

"Nih minum dulu Cara, kelihatan nya lo kecapean," ucap Darren
Zea meminum minuman yang diberikan Darren.

"Kok bisa telat datangnya Ca?" tanya Darren.

"Iya tadi ban mobil om Dani kempes, jadi nungguin om Dani benerin bannya dulu deh," jawab Zea.

"Nih lap keringatmu, banyak banget tuh." Darren menyodorkan sapu tangan ke Zea, tadinya Darren hendak mengelapkan keringat Zea hanya saja saat ini ia berada di lingkungan sekolah ia tidak ingin nantinya hal tersebut menjadi masalah. Zea dan Darren kembali memasuki lapangan untuk bergabung bersama teman-teman nya untuk melaksanakan pelajaran olahraga.

#####

Setelah pulang sekolah, Zea langsung saja memanggil Dani untuk menemuinya.
"Ada perihal apa, kamu, sampai-sampai memanggil Om kesini?" tanya Dani

"Aku sudah menukan anak itu," ucap Zea sambil menerawang kedepan.

"Siapa dia, Zea?" tanya Dani
“Dia … Enzo Putra Dharmendra. Seseorang yang mengantarkan ku pulang kemarin" jawab Zea.

"Ouh anak itu ternyata anaknya Niko." Dani mengangguk.

"Ternyata memang benar di sana Niko memperkenalkan anaknya memiliki saudara, bahkan mereka disebut saudara kembar dikarenakan mereka seumuran. Nama saudaranya yaitu Darren yang notabene nya sahabat kecilku," ucap Zea.

"Lantas, apakah kita langsung melaksanakan rencana kemarin?" tanya Dani.

"Aku mau bermain-main dulu om," ucap Zea sambil tersenyum sinis.

"Baiklah kalau kamu berencana seperti itu. Jika nanti ada yang perlu om bantu, pasti om akan membantu." ucap Dani

"Baiklah. Sekarang, om pamit pergi dulu, karena masih ada urusan yang harus om kerjakan.” Lalu Dani pergi meninggalkan Zea.

Zea tersentak ia menjadi teringat sesuatu. " Jadi ini yang dimaksud stick note tersebut. Benar saja aku terlalu fokus mencari anak-anak yang lain tetapi aku tak pernah curiga dengan seseorang yang sangat dekat denganku. Jika Enzo adalah anak Niko, berarti Darren bukanlah saudara kandung si Enzo," gumam Zea.

###

Saat ini Zea, Gilang, dan Dani sedang menikmati makan malam.

"Sayang kata Dani kamu sudah menemukan anak Niko ya dan ia pernah nganterin kamu kesini? " tanya Gilang.

"Iya ayah tetapi Zea mau bermain-main dulu dengan anak itu," jawab Zea.

"Baiklah sayang, Papa serahkan semuanya ke kamu ya." Gilang mengusap rambut anaknya lalu beranjak pergi.

Zea menahan tangan Dani lalu berkata, "om cara deketin cowok gimana?"

Dani sontak saja tertawa, baru kali ini ia mendengar hal itu dari mulut Zea, perempuan yang tidak berminat dalam percintaan ini tiba-tiba menanyakan hal yang sangat mengejutkan.

"Is kok malah ketawa sih om," kesal Zea.

"Ayo mau deketin siapa nih, hebat banget cowok tersebut bisa nge luluhin hati keras kamu," ledek Dani.

"Bukan gitu om, ini demi rencanaku," ucap Zea. Dani pun memberikan beberapa tips ke Zea untuk mendekati cowok.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Dua tiga ayam goreng
Ngantuk bgt gengs

Salam kece

Tertanda author keren

Fake Love (ENS) BSPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang