"Ketika Fakta dikhianati kata"
-fake loveDani berjalan menuju Zea yang sedang duduk sambil Menonton televisi. Dani duduk di sampingnya. Ia pun menatap Zea dengan serius.
"Zea gimana udah ketemu yang om bilang kemaren," tanya Dani.
"Sudah om, tetapi ada tiga anak tunggal di kelasku," jawab Zea.
"Siapa saja?" tanya Dani.
"Riki, Bani, dan Dirga om," jawab Zea.
"Menurut kamu ketiga orang itu siapa anak Niko?" tanya Dani lagi.
"Menurutku Riki om, dia anak tunggal kaya raya katanya, nah niko kan kaya ya," jawab Zea.
"Bentar om kerahkan orang om untuk cari tau siapa mereka," ucap Dani.
Dani beranjak pergi meninggalkan Zea untuk menelpon seseorang. Zea yang kembali fokus Menonton, perhatiannya beralih ke ponselnya, disana terdapat pesan dari Darren.
Ren
Hallo Caca cengeng, lagi apa?Zea
Basi banget Ren, chat nanya gituanRen
Eh besok berangkat bareng lagi yaZea
👍Zea mematikan HPnya ketika Dani kembali ke tempatnya.
"Zea mereka bukan anak Niko, termasuk Riki, sepertinya kita harus menggali informasi yang lebih akurat lagi, ternyata Niko sangat pandai menyimpan informasi anaknya, kita sampai kewalahan mencari anaknya," ucap Dani.
"Kalau bukan mereka bertiga siapa lagi, sedangkan di kelas tidak ada yang anak tunggal lagi. Berarti ia menyebutkan anaknya memiliki saudara om," ucap Zea.
"Benar Zea, jadi kita harus ngumpulin informasi lagi, yaudah om pamit pergi dulu." Dani beranjak pergi meninggalkan Zea.
"Lalu siapa ya anak Niko, kok bisa serapat itu Niko menutupi semuanya," ucap Zea seorang diri.
###
"Semua sesuai rencana," ucap pria berumur sekitar 30an yang memakai jas hitam.
"Bagus, sepertinya rencana kita akan berhasil. Mereka kira kita bodoh." ucap pria yang sedang duduk di bangku yang menggunakan kaos hitam di seberang pria berjas.
"Resiko rencana ini besar, apakah kamu yakin?" tanya pria berjas.
"Yakin, lagian aku tak memiliki tujuan hidup lagi setidaknya aku bisa bermain-main dulu," ucap pria berkaos hitam.
"Tapi aku mengkhawatirkan keselamatanmu," ucap pria berjas.
"Keselamatanku ada di tanganmu," ucap pria berkaos lalu beranjak pergi.
"Kurasa permulaan ini cukup aku lelah mengulur waktu terus," ucap pria berkaos hitam.
"Tapi aku yang tak rela rencana ini berjalan cepat," ucap pria berjas yang dibalas senyuman pria berkaos hitam.
###
Enzo sedang rebahan di kasurnya ia mengotak-atik ponselnya. Lalu beranjak ke kamar Darren.
"Oi ngapain lo?" tanya Enzo.
"Biasa dong, lagi chatan sama Zea," jawab Darren
"Kek dia mau aja sama lo," ucap Enzo.
"Eh gue sama dia itu pure sahabatan sih, gue juga gak ada rasa sama dia, dia pun sebaliknya," ucap Darren.
"Lah kemaren lo bilang suka ama Zea, mau jadiin gebetan," heran Enzo.
"Gue cuma bercanda sama kalian itu mah," ucap Darren.
"Gue juga ada gebetan kok, gue lebih suka feminim lah daripada tomboy kek dia," timpal Darren yang dibalas anggukan Enzo.
"Ouh iya si Raka ngajak main futsal sore ini, lo ikut gak?" tanya Enzo.
"Gas aja sih," jawab Darren.
Saat mereka masih asyik ngobrol bersama tiba-tiba saja ayah masuk ke kamar.
"Lagi ngapain sih dua jagoan Ayah keknya serius banget ngobrolnya," ucap Ayah.
"Gak ada sih Yah, ini lagi main game aja," ucap Darren.
"Yah si Darren punya cewek Yah, malas belajar tuh jadinya," adu Enzo.
"Wah jadi anak Ayah sudah punya pacar ya?" goda Ayah.
"Enggak Yah belum pacaran masih PDKT aja, daripada Enzo Yah, jomblo dari lahir," ucap Darren.
"Iya ya, padahal anak Ayah yang satu ini gak kalah ganteng kok gak laku-laku ya," sindir Ayah.
"Eist jangan salah Yah, aku tuh bukan gak laku, tapi lelaki mahal, aku itu memilih yang terbaik dari yang terbaik." Enzo menyugarkan rambutnya.
"Gak kek yang ono Yah, mau sana mau sini," sindir Enzo.
"Enak aja ya gue juga lelaki mahal ya." Darren tak Terima dengan ucapan Enzo.
"Sehat-sehat laki-laki penghibur," ucap Enzo yang membuat Darren naik pitam.
Darren mengejar Enzo mengelilingi kasur. Ayah hanya tertawa melihat kelakuan kedua anaknya itu. Pintu kamar terbuka, terlihat lah seorang wanita cantik dengan nampan di tangannya.
"Eh kak, dek ngapain kalian lari-lari kayak anak kecil gitu," tegur Mama.
"Enzo tuh Mah, ngeledekin aku mulu," rengek Darren.
Mama menggelengkan kepalanya seraya berkata, "kalian tuh berdua sama aja. Yaudah makan dulu cemilannya"
"Dek awas jangan di ambil susu stroberi itu, entar ada yang ngerengek 'Mama adik ngambil susu aku' terus guling-guling di lantai." Ayah meragakan bagaimana Darren mengadu jika susu kesukaannya diambil oleh Enzo.
Meskipun Darren seorang kakak, tetapi ia lebih manja di banding Enzo, tak heran sang Ayah meledek nya.
"Iya Yah, entar ngambek kek cewek," jawab Enzo.
"Ma lihat mereka ngeledekin aku," rengek Darren
"Begini mau macari anak orang? bisa-bisa ilfil tuh cewek lihat kelakuan lo." Enzo dan Ayah tertawa terbahak-bahak melihat Darren mulai memasang ekspresi cemberut.
"Sudah Yah Zo, entar Darren ngambek loh," ucap Mama.
Mereka menyantap makanan yang dibawa Mama sembari tertawa bersama. Keluarga mereka memang sering menghabiskan waktu bersama walaupun hanya sebentar saja.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Dua tiga ayam gosong
Jangan biarkan like dan komen kosongSalam kece
Tertanda author keren
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love (ENS) BSP
Teen FictionCinta itu hanya genjutsu yang berkamuflase dalam kata bahagia ~Fake Love~ sebagian orang mengira cinta itu sebuah ketulusan tetapi tidak bagi mereka, bagi mereka cinta hanya sebuah kesakitan. Berada di lingkaran kepalsuan membuat kehidupan 3 remaja...