"Bertemu kembali denganmu adalah anugerah terindah dari Allah"
-DarrenHari minggu pagi seperti biasa Darren akan pergi ke lapangan untuk berolahraga, berbagai aktivitas terlihat di sini baik itu bersepeda, bermain, Jalan-jalan, joging dan segala macamnya.
Darren beristirahat di salah satu bangku di pinggir lapangan tersebut, ia mengotak atik HPnya sejenak, lalu beralih ke tukang bubur untuk sarapan. Saat sedang menanti pesanan ia melihat seseorang lewat, ia pun berteriak memanggil orang tersebut, " Zea sini." Darren melambaikan tangannya, Zea mendekati Darren.
"Lagi ngapain Zea?" tanya Darren
"Gak ada sih cuma jalan aja," jawab Zea
"Sini duduk dulu temenin gue sarapan lo gak buru-buru kan?" ajak Darren yang dibalas anggukan oleh Zea, berhubung ia juga lapar jadi gak ada salahnya untuk makan bersamanya.
"Tumben sendirian, kembaran lo mana?" tanya Zea.
"Oh si Enzo mah masih molor jam segini." Zea hanya mengangguk saja.
"Eh makan pagi itu apa namanya? harapan ya?" ucap Darren.
"Basi banget deh lo muak gue dengar trend itu, harapan ya harapan, sarapan ya sarapan," ucap Zea dengan sewot yang di balas kekehan Darren.
Pesanan mereka tiba, mereka menikmati bubur tersebut, Darren memecah keheningan dengan berkata, "lo tau gak kenapa ini namanya kacang?"
"Gak tau," jawab Zea.
"Sama sih makanya gue nanya ke lo," ucap Darren yang langsung saja mendapat pukulan dari Zea.
"Bang kok gak pake peci haji?" tanya Darren
"Lah kenapa emangnya Jang?" heran tukang bubur.
"Biar jadi tukang haji naik bubur, " jawab Darren dengan kekehan, sedangkan tukang bubur hanya menggelengkan kepala saja.
"Eh jokes lo krik krik banget tau gak, gak ada lucunya," ucap Zea.
"Ya maaf aku kan lagi berusaha," ucap Darren.
"Maksudnya." Dahi Zea berkerut, ia bingung dengan ucapan Darren.
"Ya aku lagi berusaha nyenengin lo," jawab Darren.
"Eh lo tau gak dulu ya si Enzo pernah bolos pas SMP, eh dia pulang-pulang malah bilang kalau guru rapat terus katanya gue bolos pergi main sama temen-temen, pulang sekolah gue dimarahi abis-abisan sama bokap, memang asem tuh anak, jail sejak dini dia mah, gue kena hukuman pula bukannya minta maaf dia malah ketawa lihat gue," ucap Darren menceritakan kelakuan Enzo.
"Memang nyebelin ya tuh orang," ucap Zea.
"Tapi ya gimana pun dia tuh saudara gue paling baik, dia sering belain gue kalau gue dijahatin anak lain, pernah dulu ada anak yang jail sama gue kan ya dibalas sama dia nyampe tuh anak nangis," ucap Darren.
"Emang diapain sama Enzo?" tanya Zea.
"Dicakar sama Enzo, terus didorong sampai kepala tuh anak berdarah, terus kan anak itu ngelapor ke orang tuanya, dia berani dong jawab gini 'anak om tuh duluan pukul saudaraku jadi aku balas lah'gitu jawabnya." Darren bercerita sembari meragakan bagaimana Enzo mengucapkannya. Zea hanya tertawa mendengar cerita Darren.
Mereka asyik ngobrol bareng, begitu banyak yang mereka ceritakan, walaupun kebanyakan Darren yang Bercerita.
"Ternyata lo asyik juga ya," ucap Zea.
"Woh iya doang," jawab Darren.
Ting!
Bunyi notifikasi dari HPnya. Zea pun mengambil HPnya yang berada di kantong hoodienya. Darren terkejut melihat gantungan HP Zea, begitu mirip dengan gantungan HP punya sahabat kecilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Love (ENS) BSP
Teen FictionCinta itu hanya genjutsu yang berkamuflase dalam kata bahagia ~Fake Love~ sebagian orang mengira cinta itu sebuah ketulusan tetapi tidak bagi mereka, bagi mereka cinta hanya sebuah kesakitan. Berada di lingkaran kepalsuan membuat kehidupan 3 remaja...