Sepertinya Roselyn tahu, apa yang menyebabkan Joey begitu membencinya. Saat membuka kalender di ponselnya. Roselyn membaca semua memo yang berisi jadwalnya di perpustakaan. Rose memang suka membaca sepertinya. Yah mereka berdua mempunyai kemiripan kalau begitu. Kecuali Roselyn tidak akan menyerah pada hidupnya hingga memutuskan bunuh diri.
Tak lain tak bukan, penyebabnya ialah seorang pria. Bukan Jacob, namun pria lain. Pria yang sangat Roselyn kenal di masa lalu, Daniel. Ternyata Roselyn menyimpan perasaan suka kepada Daniel, begitu pula dengan Joey. Gadis jelek itu juga menyukai Daniel. Uh, selera Rose sangat jelek. Sekarang dia tak akan melirik Daniel, tak mau lingkaran setan itu terus terbentuk. Joey membuat Roselyn tersiksa, karena perasaannya ditolak oleh Daniel. Lelaki itu lebih memilih untuk menghabiskan waktu bersama Roselyn. Bagus, Daniel tahu mana yang lebih baik. Tapi maaf saja, Roselyn tidak berminat dengan Daniel.
Roselyn lebih memilih Jacob, tentu saja. Kali ini ia akan membuat Jacob jatuh kepadanya. Membuat lelaki yang sayangnya sama menyebalkannya seperti sang suami itu hanya memuja dirinya. Seperti seharusnya, mereka harus bersama kali ini. Atau setidaknya Roselyn bisa memanfaatkan Jacob demi hidupnya, ha ha ha. Ia tahu, lelaki itu berasal dari keluarga yang jauh lebih tinggi di atas semua murid di sini. Roselyn tidak boleh melewatkan kesempatan ini.
Jadi di sinilah dirinya sekarang berada. Di tempat Jacob berlatih basket. Gadis itu melangkah dengan anggun untuk mendekati Jacob yang sangat seksi di mata Roselyn. Astaga Roselyn merindukan sang suami. Bisakah mereka bercinta di sini?
Tidak, Roselyn!
Tolong, Roselyn harus mengendalikan gairahnya sebentar saja. Ia harus melewatkan tubuh tegap, lengan kekar, bibir basah dan adik kecil milik Jacob—sialan! Roselyn tidak dapat menahannya. Bagaimana pun, gadis itu adalah wanita yang membutuhkan sentuhan dari pria.
Roselyn harus menjalankan rencananya ini. Jacob adalah senjat utama baginya. Mendapatkan Jacob, berarti sama dengan mendapatkan Joey dalam kakinya serta bonus membuat Daniel marah. Sedikit licik, tapi tak mengapa. Itulah memang Roselyn yang sesungguhnya.
Roselyn membawa bola basket, lalu melemparkannya menuju tubuh Jacob. Tidak mempedulikan beberapa siswa yang memperhatikan mereka berdua. Jam sekolah telah berakhir, ini artinya Roselyn bebas kan melakukan apapun?
Lelaki itu berbalik, menatap Roselyn dengan tatapan anehnya. Berani sekali gadis ini mendatanginya. Memangnya Roselyn tidak kapok dengan kejadian yang telah berlalu tersebut?"
"Ngapain kesini? Masih punya muka nyamperin—"
"Aku mau minta ganti rugi."
Roselyn berjalan mengitari tubuh Jacob dengan menyilangkan tangannya. Tak sedikit pun rasa takut terselip di dalam diri. Mengapa takut bila belum mencoba. Putus asa tidak ada di dalam kamus hidup Roselyn. Lagipula, Jacob sekarang ternyata jauh lebih jinak daripada Jacob-nya di masa lalu. Ini akan lebih muda, harga diri Roselyn akan hancur bila ia tertolak oleh anak kecil. Uh, Roselyn merindukan Jacob yang bisa membuatnya tunduk.
Jemarinya menelusuri lengan Jacob yang terlihat kokoh itu. Pasti nyaman jika lengan itu ia gigit saat mereka bercin—sadarlah Roselyn!
Jacob merasa tidak nyaman dengan tingkah laku Roselyn. Ia segera meggandeng gadis itu menuju ruang penyimpanan yang sepi, sebab beberapa dari murid sudah pulang terlebih dahulu. Andai Jacob tahu bahwa idenya itu buruk. Lelaki itu tak sadar bahwa yang ia bawa saat ini adalah wanita yang pikirannya dipenuhi adegan kotor.
"Bayaran apa yang kau maksud? Aku nggak merasa punya hutang!"
Roselyn masih tersenyum, jemarinya bergerak meremas perut penuh otot milik Jacob. Terus naik menelusuri dada hingga berakhir mengelus bibir Jacob.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Arms [TAMAT]
FantasyRoselyn. Menikmati posisinya sebagai ratu. Harus menerima kenyataan bahwa ia dibunuh dengan keji. Wanita itu pikir, ia telah mati. Namun secara ajaib Roselyn terbangun menjadi dirinya sendiri di versi remaja. Roselyn yang awalnya senang karena berpi...