Jacob kecil sudah diperlihatkan bagaimana pernikahan orang tuanya hancur. Ayahnya begitu membenci Louis. Hanya datang disaat nafsunya harus dipenuhi, itupun hanya sesekali. Seringnya Louis mendapatkan pukulan dari Joseph. Pria paruh baya itu tak pernah membiarkan Louis hamil. Oleh sebab itu, selama bertahun-tahun, jika Louis hamil maka Joseph akan menyuruh tabib untuk memaksa Louis meminum ramuan penggugur kandungan. Joseph tak ingin mempunyai keturunan dari Louis.
Hingga pada umurnya menjelang 40 tahun, Louis kembali mengandung. Kali ini, wanita itu berusaha melindungi janinnya. Sengaja mengatakan ingin berlibur sepanjang musim panas di luar istana. Hanya membawa satu pelayan yang paling ia percaya. Pada saat itu, Joseph tak peduli. Sebab pria paruh baya tersebut sedang dimabuk asmara dengan pelayan yang bernama Nancy. Pelayan yang masih berusia 16 tahun namun otaknya selicin lintah.
Louis sangat menyayangi Jacob. Hatinya selalu berbunga melihat putra semata wayangnya tumbuh besar. Tak pernah sekalipun Louis mengatakan bahwa ayahnya adalah orang jahat. Sebaliknya, Louis selalu menanamkan agar Jacob menghormati Joseph sebagaimana mestinya.
Peristiwa naas terjadi, ketika usianya beranjak empat tahun. Disaat Nancy mengandung, wanita itu menuduh Jacob telah menganggunya. Sontak saja Joseph naik pitam. Pria paruh baya tersebut bak kesetanan memukul tubuh kecil Jacob menggunakan kayu.
Jacob tentu ketakutan. Mulut kecilnya berteriak memanggil sang ibu. Tubuhnya terasa remuk.
"IBU! IBUUU! IBU, TOLONG AKUU!"
Louis berlari dengan tergopoh-gopoh. Dengan segera menggendong anaknya. Sayangnya, Joseph lebih dulu menampar wajah Louis hingga wanita tersebut terhuyung di atas lantai.
"DASAR ANAK SIALAN! BERANI SEKALI KAU MENGGANGGU ISTRIKU!"
"JAGA MULUTMU, JOSEPH! JANGAN PERNAH MENGHINA ANAKKU! DASAR PRIA BAJINGAN!"
Louis menggendong Jacob dengan erat. Di dalan gendongan, Jacob dapat melihat Nancy yang tersenyum dari kejauhan dengan memegang perutnya. Dendam Jacob pada kedua pasangan itu dimulai saat ini juga.
Mulai sejak itu, Jacob sama sekali tak pernah menemui Joseph. Waktunya hanya dihabiskan bersama sang ibu. Jacob tak membutuhkan sosok ayah kejamnya itu lagi. Di dunia ini, ia hanya butuh sang ibu saja.
Tuhan menunjukkan apa itu hukum karma, Nancy meninggal sebelum menikmati posisinya menggantikan Louis. Wanita muda itu meninggal sesaat setelah melahirkan putranya. Louis yang kesabarannya tak terhingga, dengan sukarela merawat Daniel. Wanita paruh baya tersebut merawat bayi itu layaknya darah daging sendiri.
"Ibu! Kenapa ibu merawat bayi ini? Aku tidak suka! Aku benci dengan bayi ini sama dengan aku membenci Ayah!"
Louis yang masih menggendong Daniel, bergerak untuk mengelus surai putra menggemaskannya tersebut. "Jacob Sayang. Daniel tidak bersalah. Semua bayi itu bersih, Nak. Jangan membenci adikmu sendiri, ya."
Jacob kecil hanya mampu memajukan bibir. Louis hanya tersenyum saja. Tangannya membimbing jemari Jacob untuk mengelus sang adik yang terlelap. Takut-takut Jacob mengelusnya. Kulit adiknya terasa halus. Melihat wajah tenang Daniel, membuat Jacob batal membenci adiknya.
***
Di usia sepuluh tahun, Joseph memaksa Jacob untuk bergabung di barak militer. Beralasan bahwa putranya tersebut harus menjadi kuat. Padahal, Joseph ingin agar Jacob mati. Supaya Daniel mewarisi tahta kerajaan.
Jacob begitu ketakutan saat pertama kali menaiki kuda. Tangannya gemetar, badan kecilnya tak mampu mengontrol kuda besar. Ingin protes pun tak berani, sebab wajah para pasukan serta pemimpin barak sangatlah menakutkan baginya. Kejadiaan mengerikan tak terelakkan. Bocah itu jatuh dari kuda tunggangannya. Badannya terasa sakit. Lebih sakit ketika melihat ayahnya malah tertawa dengan riang, melihatnya terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Arms [TAMAT]
FantasyRoselyn. Menikmati posisinya sebagai ratu. Harus menerima kenyataan bahwa ia dibunuh dengan keji. Wanita itu pikir, ia telah mati. Namun secara ajaib Roselyn terbangun menjadi dirinya sendiri di versi remaja. Roselyn yang awalnya senang karena berpi...