Sesuai dengan kesepakatannya kemarin. Roselyn berjalan menuju tempat parkir. Ia hendak menemui Jacob. Roselyn yakin Jacob adalah pria sejati seperti dahulu, tak pernah mengingkari janjinya. Roselyn percaya, Jacob masih seperti dahulu. Tak peduli di titik waktu mana ia hidup.
Benar saja, Roselyn dapat melihat Jacob sudah berdiri di samping mobilnya. Pria itu mengenakan topi. Hah, kenapa Jacob mengenakan topi? Padahal cuaca tidak sedang panas.
Roselyn berdehem untuk mengalihkan perhatian Jacob. Tangan gadis itu sudah berkacak pinggang. Menatap Jacob dengan tatapan marah.
Jacob balas menatapnya dengan bingung. Kenapa gadis jahat ini? Baru datang malah mengamuk padanya. Kan dia sudah menepati janji! Jacob hanya penasaran ini berciuman lagi—eh! Tidak bukan seperti itu. Jacob bukan pria mesum. Itu karena Roselyn yang memaksanya, jadi Jacob hanya mengikutinya saja.
"Mana, katanya mau minta maaf sama aku?"
Sekarang ganti Jacob yang mulai salah tingkah. Menggaruk belakang lehernya. Memainkan dasi, menggigit bibir, tak berani menatap Roselyn. Muka Jacob menjadi merah padam. Sekali pun Jacob tak pernah mengucap maaf. Dia jadi gugup sendiri sekarang.
Roselyn sudah tidak bersabar lagi. Gadis itu membuka topi yang mnutupi kepala Jacob. Roselyn menahan nafas, bibirnya menipis untuk menahan tawa. Bagaimana tidak, Jacob memangkas pendek rambut yang kemarin sudah agak panjang itu. Rambutnya itu mengingatkan Roselyn kepada anak sulungnya.
Tahan ...,
Tahan ...,
Tahan!
Roselyn akhirnya tertawa hingga memegangi perutnya. Lelaki di depannya ini benar-benar pecundang. Satu kali ia hina langsung hilang kepercayaan dirinya. Rambutnya malah semakin aneh sekarang. Roselyn tak dapat berhenti tertawa. Tidak menyadari bahwa Jacob sudah menutup wajahnya, dengan telinga yang sudah memerah karena malu.
"Balikin topi aku! Dasar cewek jahat!"
Roselyn menyembunyikan topi itu di belakang tubuhnya. Ia menjulurkan lidah untuk mengejek Jacob. Enak juga rasanya mengerjai bocah kecil. Sepertinya mengganggu Jacob adalah kegemarannya sekarang. Karena dulu ia tidak berani, mengatakan tidak saja membuat Roselyn ketakutan.
"Cepetan minta maaf, baru aku balikin topinya. Dasar rambut jagung!"
"Aku minta maaf. Gara-gara aku, kamu jadi di-bully sama anak-anak satu sekolahan."
Jacob meminta maaf sembari menutup mukanya. Jacob jadi kehilangan kepercayaan diri setelah Roselyn mengatakan bahwa dirinya jelek. Seumur hidup, baru satu orang yang berani menghina penampilannya. Jacob jadi bersedih, dia kan tidak bisa mengubah fisiknya. Itu sudah diberikan dari dia lahir! Memang mulut Roselyn saja yang jahat.
Roselyn terkikik geli, menyerahkan topi itu kepada Jacob. Pemuda itu segera memakai topinya lagi. Jacob dengan cepat melangkahkan kakinya lagi meninggalkan Roselyn. Ia tak ingin berurusan lagi dengan gadis aneh ini. Namun tangan Roselyn dengan cepat menahan lengan Jacob.
"Apa lagi? Kan aku udah minta maaf!"
"Aku belum selesai ngomong, rambut jagung!"
"Berhenti panggil aku rambut jagung! Aku udah buang rambut jelek itu!"
"Ih, ya udah jangan marah mulu!"
Roselyn berdehem sebentar untuk melancarkan tenggorokannya. "Aku mau minta tolong kamu buat ngajarin aku. Kamu kan peringkat satu! Ajarin aku sampe aku balik lagi kayak dulu!"
"Nggak mau! Kamu cari aja guru les lain!" Tolaknya dengan tegas.
"Oh, oke deh. Padahal aku mau kasih bayaran kamu bebas mau peluk, cium atau—yang lainnya. Aku mau nawarin Daniel—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Open Arms [TAMAT]
FantasyRoselyn. Menikmati posisinya sebagai ratu. Harus menerima kenyataan bahwa ia dibunuh dengan keji. Wanita itu pikir, ia telah mati. Namun secara ajaib Roselyn terbangun menjadi dirinya sendiri di versi remaja. Roselyn yang awalnya senang karena berpi...