+ Happily Ever After

734 88 6
                                    

Roselyn menatap foto pernikahannya yang terpampang di ruang tamu. Yah, akhirnya dirinya dan Jacob menikah. Jackson memberikan restu setelah Roselyn mengamuk hebat di rumah sakit. Jujur saat itu pikirannya kacau melihat Jacob yang lemah terkulai di ruang perawatan. Jadilah, Roselyn mengancam akan bunuh diri bersama si buah hati. Sebenarnya ia takut, tapi harus dilakukan agar Jackson luluh.

"Apa Papi puas udah mukulin Jacob? Udah berapa kali Jacob dihajar begini? Papi mau Jacob mati?" Teriaknya pada sang ayah yang sudah berada ruang rawat.

"Sayang, tenang dulu. Kita di rumah sakit." Sofia berusaha menenangkan putri sulungnya yang terlihat kacau.

Di ruang rawat tersebut, Jacon hanya mampu menunduk. Lalu datanglah Jackson dan Sofia. Mereka berdua mengantar Jacon menuju rumah sakit bersama Roselyn tentunya.

Roselyn menggeleng, meraih gunting yang dia bawa dari rumah. Gadis itu sudah mempersiapkan semuanya. Rencana ini adalah hal terakhir yang dapat ia lakukan untuk menaklukkan hati sang ayah.

"INI KAN YANG PAPI MAU? KALAU PAPI MASIH BERKEINGINAN NGEBUNUH JACOB, AKU JUGA MATI IKUT SAMA JACOB!"

Semua orang terkejut dengan langkah nekat dari Roselyn. Apalagi Jacob, lelaki itu sampai melepas selang infus dari pergelangan tangan. Segera meraih tubuh sang kekasih.

"Rose, jangan begini. Coba pikirkan Allan, anak kita." Lirihnya dengan lemah. Tubuhnya memeluk Roselyn dengan erat lalu menyingkiran gunting, lalu melemparnya jauh-jauh.

Di dalam hatinya, Roselyn menggerutu sebal. Mengapa Jacob berlebihan sekali? Ini hanya aktingnya saja. Padahal ia hanya ingin mengancam sang ayah saja.

"Pih, tolong restui mereka! Jangan keras kepala lagi. Kamu nggak mau kehilangan putri kita lagi, kan?" Sofia menarik-narik langan sang suami. Tidak tega melihat putri sulungnya hancur.

Geli rasanya bila diingat. Mana mungkin Roselyn sukarela menyakiti diri sendiri. Bodoh itu namanya. Hidupnya terlalu berharga untuk diakhiri dengan paksa kedua kalinya.

Tapi usahanya berhasil, Jackson akhirnya luluh. Meski syarat yang diberikan tidak masuk akal. Roselyn awalnya menolak mentah-mentah syarat tersebut. Akan tetapi Jacob menyanggupinya. Jackson merestui hubungan mereka, asalkan Roselyn tingal di rumah kedua orang tuanya. Sementara Jacob fokus mengurus pendidikannya. Jadilah, setelah menikah, pemuda itu melalang buana menuntut ilmu. Roselyn mengikuti sang suami hingga saat melahirkan, setelah itu Jacob berberat hati melepas keluarga kecilnya kembali untuk beberapa saat.

Roselyn merasakan pelukan hangat merengkuh tubuhnya. Senyumnya kian mengembang karena tahu pelaku yang tengah menghidu lehernya dengan rakus. Tangannya ikut mengelus jemari yang tengah memeluk pinggangnya.

"Kamu hobi banget ngeliat foto pernikahan kita, Sayang."

"Aku masih nggak nyangka kita bisa bersama lagi. Sekarang mudah, semua kenangan aku bisa lihat lewat foto atau video. Dulu pernikahan kita di kerajaan, aku cuma bayangin kenangannya aja." Jawabnya dengan jujur.

Jacob membalik tubuh sang istri mata mereka saling menatap penuh damba. Jacob juga bahagia. Tak perlu menunggu lama untuk menyunting Roselyn. Bebas menunjukkan hubungannya dengan sang istri tanpa embel-embel selingkuh.

"Aku juga, Rose. Sekarang, tugas kita hanya satu. Mengusahakan semua yang terbaik untuk anak kita."

Roselyn memeluk sang suami dengan erat. Benar, sebagai ibu, dia akan mengusahakan apapun demi kebahagiaan Allan. Mereka berdua akan melindungi Allan dari kejamnya dunia. Membangun keluarga kecil yang akan selalu anaknya ingat dengan memori indah nan hangat.

Open Arms [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang