10

1.1K 139 15
                                    

Seperti yang Roselyn duga, berita tentang kencannya dengan Jacob tersebar luas secepat kilat. Tentu saja, karena Roselyn dengan sengaja menampilkan potret mesranya bersama Jacob di akun sosial milik kekasihnya. Roselyn masih saja merasa takjub karena sekarang mereka berdua adalah sepasang kekasih. Padahal baru dua kali bertemu.

Dia dan Chloe sudah tidak perlu mengendap lagi ke gudang. Sebab anak-anak tikus itu tidak berani mengganggu milik Jacob. Pemuda itu sangat disegani di sekolah ini. Tidak tahu saja, bahkan berciuman tidak bisa Jacob lakukan. Tidak penting, asal Roselyn bisa menikmati makan siang dengan tenang. Sambil menatap Jacob yang telinganya sudah memerah. Lalu Chloe yang selalu dirayu oleh teman Jacob yang Roselyn tidak tahu siapa namanya. Pokoknya berwajah seperti buronan, maaf Roselyn hanya jujur.

Chloe awalnya tidak mendukung hubungannya bersama Jacob. Takut jika Roselyn hanya dijadikan mainan. Ia akhirnya setuju saat melihat betapa manjanya Jacob bersama Roselyn. Pria itu suka sekali menggandeng jemari Roselyn setiap ada kesempatan. Sekarang Chloe yakin bahwa Jacob memang serius dengan Roselyn.

Hubungan Roselyn dengan keluarga Jacob juga semakin baik. Gadis itu sering mengunjungi rumah Jacob. Untuk sekadar bergosip bersama. Kegemarannya adalah membangunkan Jacob di hari libur, melihat muka Jacob yang kesal karena tidurnya terganggu. Demi apapun, sangat mirip dengan putra sulungnya. Roselyn menjadi rindu keluarganya.

"Kamu masuk kelas aja duluan, Jacob."

"Tapi aku takut kamu dijahatin lagi. Aku mau antar sampai di depan kelas."

"Jangan! Ini sekolah, bukan tempat buat kita bermesraan! Nanti kalau pulang sekolah, aku peluk kamu sampai puas."

Jacob menunduk mendengar penolakan dari Roselyn. Sekarang Jacob sudah menerima jika mereka telah berkencan. Seperti perkataan Roselyn dahulu, Jacob lah yang selalu rajin menghubungi snag kekasih. Seperti tak ingin dipisahkan.

Roselyn mengecup pipi Jacob dengan sekilas. "Udah jangan sedih. Nanti kamu boleh jemput aku pulang di depan kelas."

Jacob menyunggingkan senyumnya dengan terpaksa. Sejujurnya ia tidak rela melihat Roselyn pergi sendirian. Bagaimana jika kekasihnya nanti mendapatkan siksaan lagi?

Roselyn menggenggam tangan Jacob, mencium telapak tangan itu dengan bibirnya. "Jangan ngambek. Aku janji nanti nginep di rumah kamu."

Jacob mengelus surai milik Roselyn yang dikepang dengan rapi. "Oke deh, kamu udah janji. Jangan dibatalin lagi!"

"Sana pergi, hush hush!"

Roselyn berjalan menuju kelasnya begitu melihat Jacob pergi. Kebetulan sekali, Chloe tidak berkeliaran bersamanya. Selepas makan siang, gadis itu pamit ke kamar mandi. Hingga kini keberadaannya tak diketahui. Membuat Roselyn menjadi khawatir saja. Perasaannya menjadi tidak enak. Gadis itu segera berlari menuju kamar mandi. Membuka satu-satu pintu kamar mandi. Namun ia tak menemukan Chloe.

Hingga langkahnya menuju gudang belakang. Terdengar beberapa tawa yang ia kenal. Salah satunya adalah Joey si pelayan bodoh itu. Dari belakang, Roselyn mengendap-endap. Barulah nampak segerombol murid datang untuk menyiksa Chloe.

Roselyn mengambil ponselnya. Merekam semua kejadian yang ada di depan matanya. Chloe tanpa sengaja memandangnya, buru-buru ia meletakkan jari di depan bibir. Tanda menyuruh Chloe untuk bungkam.

"Gimana rasanya sendiri? Nggak enak, kan?"

"Sekarang kau sendirian, karena si jalang itu punya mangsa baru."

"Semenjak si miskin tak tahu diri itu bertingkah. Kau semakin tidak terkontrol, Chloe. Kami akan memberimu pelajaran."

Joey menampar Chloe, dengan teman-teman di belakangnya yang ikut menertawakan gadis malang itu. Roselyn yang masih merekam video, meletakkan ponselnya pada saku. Ia mengubahnya menjadi perekam suara.

Open Arms [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang