Masih dalam pagi hari yang cerah , dan pula dengan tiada lupa diiringi suara merdu kicauan burung-burung, serta bukan untuk menyesal, namun sudahlah ada ramai warga yang mulai mengisi jalanan kota Kabupaten Bai Selatan.
bahwa untuk bilang kalau mereka ialah para penjual yang mulai merapikan dagangannya untuk dipasarkan dan siap diperjualbelikan pada orang lain yang membutuhkannya.
Lagi pula Shasha, pelayan Nona Mu, pergi ke pasar itu bukan hanya untuk membeli beberapa perlengkapan kebutuhan hidup, melainkan demi menyimpan maksud lain yang diperintahkan telah oleh nonanya: ...
itu ialah guna menyingkap tanda tanya besar dalam benaknya, tentu saja hanyalah mengenai siapa itu Lu Yifei jati diri sebenarnya.
Bukan artinya mencurigai pelayannya sendiri, atau mungkin tidak lebih banyak, melainkan Mu Lingqu mulai penasaran tentang asal-usul Pelayan Lu. Mungkin dia telah pernah mendengar sedari mulut ayahnya yang berkata bahwa Lu Yifei hanyalah seorang budak yang dibelinya dari penangkaran, dan itu tidak lebih.
Maksudnya, meskipun seseorang itu ialah budak, bukankah dia tetap saja terlahir dari benih laki-laki dan liang perempuan? atau mungkin siapalah orang yang tahu-menahu tentangnya, bahkan yang pernah menampaknya walau hanya sekali saja?
Tetapi itu sama sekali tidak pernah dia dapatkan dari lontaran lidah ayahnya. Ya mungkin tentu saja Tuan Mu jua tidak pernah mengetahuinya dari si saudagar budak di penangkaran itu. Ya pastilah siapa juga yang akan peduli dengan asal-usul seorang budak rendahan? yang mereka pedulikan hanyalah uang dan kesenangan, bukan?
Oleh sebab minimnya informasi itulah, dan dengan memerhatikan Lu Yifei yang kemampuannya jarang dimiliki oleh budak lainnya, berjaya membuat Mu Lingqu terangsang untuk menyelidiki apa-apa tentangnya, bahkan akan lebih baik bila dapat mengetahui siapa sebenarnya dia.
dan kini, Shasha mengemban tugas itu untuk mencari tahu, namun sudah beberapa hari dia mencari, tetap belum menemukan satu maklumat pun.
Dengan berbekalkan informasi dari Nona Mu mengenai sedikit detail informasi tentang Lu Yifei, juga dengan sketsa wajah yang dia pesan dari seorang pelukis untuk menggambar wajah Pelayan Lu, Shasha mulai menelusuri; mengunjungi satu demi satu penangkaran budak yang ada di Kabupaten Bai Selatan itu dan menanyai para saudagarnya.
Itu hanya dibuang sia-sia tenaganya. Memangnya siapa yang akan mengenali wajah lusuh seorang budak rendahan? tetapi Shasha hanya untuk menjadikan itu semangatnya di tengah lelahnya.
Ia beristirahat sejenak di warung makan samping penangkaran budak yang baru saja ia tanyai penjualnya sembari memesan minum untuknya yang tengah kehausan.
Tak sengaja, sebuah semilir angin datang menerpa dan menerbangkan kertas sketsa wajah Lu Yifei hingga jatuh di depan sangkar budak penangkaran itu. Refleks, semuanya pun melihatnya, termasuk seorang budak perempuan lama di sana.
Shasha bergegas mengambil kertas itu sebelum angin menerbangkannya lagi. Tetapi lalu, budak perempuan lama itu berceletuk ringan padanya.
"Rupanya budak itu yang sedang kau cari-cari, ya? Sebenarnya siapa dia sampai-sampai ada banyak orang yang menginginkannya?"
Tentu dan karena mendengar itu, Shasha tidak mungkin tidak terkejut. Seketika dia berdiri dan bertanya padanya, "Kau mengenali orang yang di sketsa ini?"
"Memang apa yang membuatnya sangat penting bagiku untuk mengatakannya padamu?"
"Kau— ...! Mengetahui kalau sepertinya kau mengenali perempuan ini, maka seharusnya kau adalah penghuni lama di penangkaran ini, bukan? Jika begitu, aku berjanji akan membebaskanmu setelah kau memberitahuku apa yang kau tahu tentangnya," ucap Shasha memberi penawaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark Mask
Historical Fiction"Kala senja sudah tak lagi indah dan mentari telah kembali ke peraduannya, mungkin hanya tekad yang bisa mengokohkan segalanya." . . . Judul : Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark Mask Penulis : Raygiyan . . Dalam kisar 1500 kata tergurat, lebih da...