"Nona.! Nona.!" Seorang gadis lari tergopoh-gopoh masuk ke dalam rumah yang terbilang cukup sederhana.
"Apa gerangan yang membuatmu lari terbirit-birit begitu..? Kamu tidak habis membantai orang, 'kan Shasha..?" Tanya Mu Ling Qu tengah belajar memasak di dapur tanpa menengok ke arah datangnya Shasha.
"Tidak, Nona. Saya justru mendapatkan kabar bagus untukmu." Ucapnya cukup membuat Ling Qu tertarik, tapi tatapannya tak lepas dari kuali dan bumbu masak yang ada di tangannya. Ia mengambil sesendok masakannya lalu dicicipnya.
"Apa itu..?" Tanyanya sambil mengangguk-angguk. Setelah kiranya rasa masakannya cukup enak, ia menyiapkan piring dan mengambil kain lap untuk mengangkat kuali panas itu dan menumpahkan isinya di atas piring.
"Raja Feng telah membersihkan nama Anda dan semua pegawai di rumahmu termasuk Lu Yi Fei. Dan masa pengasingan Anda juga dipersingkat menjadi setengah dari tenggat waktu awalnya." Jelas Shasha penuh semangat.
Ling Qu sampai terkejut. Ia memegang piring yang berisi masakan yang baru matang dan panas hingga ia mengaduh. Cepat-cepat Shasha mengambil kain serbet bersih dan mencelupkannya di dalam air. Ia lalu membungkus tangan Ling Qu yang sedikit melepuh.
"Nona baik-baik saja..?" Tanya Shasha khawatir dan dibalas dengan senyuman Ling Qu.
"Sudah lumayan. Terima kasih, Shasha." Ia mengalihkan pandangannya ke arah luar. Rumah setengah gubuknya itu berada di tengah hutan. Ada orang yang tinggal di sana juga, tetapi letaknya cukup berjauhan dengan rumah pengasingannya. Pohon bambu yang mengeluarkan bunyi derit ketika angin datang berembus menjadikan suasana di sana tenteram dan damai. "Alangkah baiknya kabar itu. Aku sudah tak sabar bertemu dengan keluarga besarku di kediaman Mu lagi." Ia tersenyum getir. Shasha yang mengerti langsung menepuk punggung nonanya menenangkan.
"Suatu saat nanti, kalian pasti akan dipertemukan lagi."
***
Bai Zi Young terpaku di tempat. Kepalanya mendongak ke atas, karena di bawah dagunya terdapat sebilah pedang mengilat yang telah tersemat. Orang di sampingnya yang juga orang si pemegang pedang itu tak lain ialah Tuan Xia.
Orang yang dicarinya karena sempat kehilangan jejaknya rupanya dia telah menemukan keberadaan si penguntitnya lebih dulu. Berkat kain yang menghalangi wajahnya, Tuan Xia tidak bisa melihat jelas raut wajah dibalik kain itu.
"Siapa kau..?" Tanyanya kemudian.
"Aku..? Musuhmu.!" Dengan cepat Zi Young mundur dan berlepas dari pedang di lehernya, lalu berpindah tempat melewati pedang pria tua itu dengan berjongkok dan berdiri di sisi lain lelaki tersebut.
Tangan kirinya yang memegang pedang ia hantamkan dengan tangan Tuan Xia hingga pedangnya terlepas dari sarungnya dan melambung ke atas.
Tangan kanannya terangkat ke udara demi menjangkau pedangnya. Setelah gagang pedang sampai di genggamannya, ia mulai mengayunkannya ke hadapan pria tua itu. Namun, seperti selayaknya orang yang ahli bela diri, kakek itu cepat tanggap juga dalam merespon serangan mendadak.
Perkelahian antara dua orang itu pun dimulaikan. Desingan pedang mulai menggema akibat dari gesekan dua besi yang ditempa itu. Kekuatan dan tenaga mereka sama-sama imbang. Bai Zi Young, gadis berusia 20 tahun, tenaganya masih fit, otot dan tulangnya masih kuat, lentur, dan elastis, tetapi dalam segi gender, kekuatan perempuan cenderung lebih lemah dari laki-laki.
Tuan Xia, dia pria tua yang bisa disebut kakek-kakek berusia sekitar 60 tahunan, tulangnya sudah mulai lapuk dan keropos, tenaganya tidak sebugar anak muda seusia Zi Young, tetapi dia adalah pemimpin sekte bela diri Langya Jian yang tentunya dia sering berlatih ilmu kanuragan atau ilmu persilatan. Dengan demikian, perkelahian mereka ternilai imbang, sama kuatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark Mask
Historical Fiction"Kala senja sudah tak lagi indah dan mentari telah kembali ke peraduannya, mungkin hanya tekad yang bisa mengokohkan segalanya." . . . Judul : Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark Mask Penulis : Raygiyan . . Dalam kisar 1500 kata tergurat, lebih da...