"Silakan memilih senjata yang kauinginkan, Nona. Semuanya tersedia lengkap di sini." Ucap ratu mempersilakan para nona dengan anggun berbalut baju zirahnya membuatnya tambah bersinar.
"Euhh... Saya..." Mu Ling Qu kebingungan. Bagaimana tidak..? Mengenal nama persenjataan pun dia tak tau, hanya pedang yang diketahuinya. "Saya memilih pedang."
"Hahaha... Bagaimana Anda dengan ringan menyebutkan pedang, Nona..?" Seorang pangeran menyela pembicaraan. "Namanya juga berburu, pastilah harus mengendap-endap agar mangsa tidak kabur. Bila Anda menggunakan pedang, lantas bagaimana caranya Anda bersembunyi..?"
"Benar," seorang pangeran lain menimpalinya. "Pedang itu senjata jarak dekat. Bila Anda ingin menggunakan pedang, sebaiknya Anda mengikuti perburuan manusia* saja." *merupakan perburuan yang melibatkan beberapa manusia dan hewan buas dalam satu area menggunakan pedang, dan mengharuskan salah satu pemenang, entah itu manusia maupun hewan buas tersebut.
Mu Ling Qu terkejut. Ia tahu apa itu perburuan manusia. Perburuan mematikan yang pernah melegenda pada pemerintahan raja sebelumnya.
"Feng Hua Dou.! Feng Yu Ming.! Jaga mulut kalian.! Maaf atas kelancangan putra kami, Nona." Seru raja.
"Tak apa, Yang Mulia. Kalau begitu, saya akan memilih senjata ini saja." Ling Qu mengambil panah yang menarik matanya. Panah dengan busur yang diukir dengan terampil dan menawan, serta ujung busurnya yang tersemat giok merah kesukaannya.
"Anda memiliki selera yang bagus, Nona. Kalau nona yang lainnya..?" Pertanyaan raja disambut gelengan ketiga gadis lainnya.
"Apakah kami juga boleh ikut, Yang Mulia..?" Tanya Lu Yi Fei.
"Tentu saja."
"Kemuliaan hati Anda tiada tara. Kalau begitu, saya memilih panah yang ini, Yang Mulia." Berbanding terbalik. Yi Fei justru memilih busur yang sederhana, lawas, dan bahkan ada beberapa bagian kayu yang keropos, tapi masih bagus untuk digunakan.
"Menjijikan." Celetuk seorang pangeran.
"Kausungguh akan menggunakan busur tua ith, Nona..?" Tanya ratu meyakinkan.
Lu Yi Fei mengangguk yakin. Seketika raja dan ratu saling berpandang sambil tersenyum yang tak diketahui maksudnya.
***
Perburuan akan dimulai sekitar satu jam lagi. Semua pemburu menyiapkan segala sesuatunya. Akan tetapi, Lu Yi Fei hanya terpaku dengan tenda kebesaran kerajaan yang di sana terdapat pangeran dan putri yang tengah bersiap.
"Ying Rourou." Ucapnya sedetik sebelum pelayan itu berhasil mengejutkannya.
"Ahh.! Kenapa aku selalu gagal mengejutkanmu.?! Sebenarnya kaupunya berapa mata sih, Yi Fei..? Huhuu aku heran..." Rengeknya manja.
"Rourou, aku mau bertanya. Apakah semua pangeran dan putri itu anak kandung raja dan ratu..?" Tanya Yi Fei tiba-tiba.
"Eh.?! Kenapa kau..."
"Jawab saja."
"Setahuku sih bukan. Kemari, kubisikkan sesuatu." Yi Fei menurut mendekatkan telinganya. "Beberapa dari mereka merupakan anak dari kerajaan terjajah. Ayah mereka dibunuhnya, dan ibu mereka dinikahinya oleh raja sekarang. Tetapi, karena ratu cemburu, raja pun memulangkan ratu-ratu itu ke kerajaannya masing-masing. Dan untuk mempersatukan ke-delapan anaknya, ia mengganti marga mereka menjadi Feng."
"Ada berapa putra dari permaisuri..?" Bisik Yi Fei lagi.
"Sebenarnya mereka punya lima orang anak, tapi dua yang lain telah meninggal. Yang tersisa tinggal dua pangeran dan satu tuan putri. Lalu... Kalau anak raja dengan istri tidak resmi... Dia..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark Mask
Historical Fiction"Kala senja sudah tak lagi indah dan mentari telah kembali ke peraduannya, mungkin hanya tekad yang bisa mengokohkan segalanya." . . . Judul : Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark Mask Penulis : Raygiyan . . Dalam kisar 1500 kata tergurat, lebih da...