Upacara pelantikan Yu Ming menjadi anggota sekte Langya Jian begitu khidmat dan disaksikan oleh para anak buahnya, termasuk dua adiknya. Zi Young melihatnya dengan saksama, dan kebetulan dia berbaris tepat di tengah-tengah kedua orang yang saling berhadapan itu. Walau keadaan di sana remang, hanya diterangi cahaya lilin, Zi Young bisa menyaksikan keduanya dengan jelas. Bahkan ketika Yu Ming menelan cairan berwarna merah yang bisa dipastikan bahwa itu adalah darah. Kedua adiknya Yu Ming juga menyaksikan itu semua tanpa melewatkan satu saat pun. Mereka terlihat tenang seperti saudara yang saling mendukung dan menyokong.
Upacara itu ditutup dengan penyerahan sebuah pedang panjang yang terlihat sangat mengerikan kepada Feng Yu Ming. Nampaknya, pedang itu dibuat dan dirancang khusus untuknya. Bai Zi Young kemudian mulai berpikir, siapa identitas sebenarnya pria tua si pemimpin sekte itu..? Mengapa Feng Yu Ming begitu memujanya bahkan mengikuti alirannya..? Perjanjian semacam apa yang sudah mereka sepakati..? Apakah Yu Ming sudah tahu bahwa kelompok itu berbahaya..? Dan apakah dia juga sudah mengetahui dampak apa yang akan diterimanya bila suatu saat sekte itu meminta sesuatu yang tak bisa dilakukannya..?
'Tapi yah... Itu bukan urusanku.' Ucap Zi Young dalam hatinya. Upacara pelantikan itu telah selesai dilaksanakan, mereka lalu kembali pada kegiatannya semula. Dan gadis itu juga kembali pada penyamarannya demi mendapatkan informasi yang dia butuhkan. Ia berpura-pura mengantarkan minuman dan kudapan pada mereka yang tengah berkumpul di ruang tamu.
"Apa kausudah menyerah mencari keberadaan gadis itu, Pangeran..?" Tanya pria tua itu. Telinga Bai Zi Young segera ia pertajamkan. Ia memperlambat kerjanya agar dia bisa mendengar percakapan mereka.
Feng Yu Ming menarik napas panjang dan dikeluarkannya dengan malas. "Gadis jalang itu sudah seperti siluman. Hari ini jadi manusia, besoknya menjadi jelmaan ular, serigala, atau bahkan rubah. Sepertinya dia memang susah didapat." Ucapnya sambil menuangkan arak ke cawannya lalu ditenggaknya.
"Baru kali ini aku mendengarmu berkeluh kesah karena perempuan, Kak." Celetuk Hua Dou meledek.
"Jangan asal bicara kau.!" Yu Ming tersinggung dan hampir memukul Hua Dou, tapi dilerai dulu oleh adik kandungnya, Le Ming.
"Tenangkan dirimu, Kak. Dia hanya bercanda. Aku yakin suatu saat nanti kamu pasti bisa menangkap ular atau serigala atau rubah yang kausebutkan tadi." Ujar Le Ming menenangkan kakaknya. "Hei kau," panggilnya pada Zi Young. "Cepat bawakan dua botol arak lagi kemari."
"Baik," jawabnya dengan suara bass, ia lalu keluar. Begitu Zi Young melangkah menjauhi mereka, pandangan Yu Ming beralih menatap tubuh yang semakin menjauh itu. Tatapannya terpaku hingga beberapa detik.
"Ada apa, Pangeran..? Ada masalah dengan anak buahmu barusan..?" Tanya si pria tua.
"Ah tidak. Bukan masalah." Pandangannya kembali pada tempat sebelumnya.
Tak selang lama Zi Young kembali dengan membawa satu nampan berisi dua botol arak. Ia meletakkannya di atas meja di tengah-tengah mereka. Feng Yu Ming mulai memasang raut curiga pada orang di depannya itu. Zi Young pun mulai merasakan tatapan keganjalan dari pria di hadapannya. Dengan sikap waspada penuh, Zi Young berusaha untuk tetap santai agar tak menimbulkan kecurigaan tiga orang lainnya. Ia berhati-hati menuangkan arak ke dalam cawan mereka berempat. Lalu ketika giliran Yu Ming, pria itu mengangkat cawannya hendak meminum arak yang dituangkannya, tetapi justru cairan itu ia tumpahkan pada lengan kiri Bai Zi Young. Semuanya dibuat terkejut akan kejadian singkat itu.
"Ah." Segera gadis itu mengelap lengan bajunya yang basah itu.
"Ah, maaf tanganku licin. Apa kaubaik-baik saja..?" Ucap Yu Ming pura-pura peduli. Ia lalu mencuri kesempatan itu untuk menyibak lengan baju Zi Young ke atas hingga menampakkan tangannya yang putih dengan sebuah tanda di punggung lengannya. Cepat-cepat Zi Young merebut tangannya dan menutupinya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark Mask
Historical Fiction"Kala senja sudah tak lagi indah dan mentari telah kembali ke peraduannya, mungkin hanya tekad yang bisa mengokohkan segalanya." . . . Judul : Bai Zi Young a.k.a Behind the Dark Mask Penulis : Raygiyan . . Dalam kisar 1500 kata tergurat, lebih da...