Lampung, 21 September 2021
Bangun jam setengah 6, agak telat memang. Saya solat subuh, setelah itu salam. Ketika lagi doa setelah solat, terdengar suara ayah saya ,"Waduh ri!". Dengar ini perasaan saya jadi gak enak. Langsung saya cek WA, ternyata pengumuman udah keluar. Disitu hanya tercantum 3 nama yang diterima di Dokuz Eylul University. Diam saya rek! Agak speechless gitu lah. Disisi lain, teman-teman di grup WA Dokuz Eylul juga pada ribut. Selain memberikan selamat kepada mereka yang lulus keterima, kami juga agak was-was dengan nasib sendiri. Grup wali calon mahasiswa juga gak kalah ribut. "Waduh, ini anak saya sebaiknya gimana Ustadz?". Kira-kira kayak gitulah isi pembicaraan mereka. Ribut kami waktu itu, baiknya gimana. Setelah saling menyemangati satu sama lain, kami mulai pembicaraan kami.
Tak lama setelah itu, ada notif masuk di grup telegram Mumtaza. Ternyata itu voice note dari Ustadz Muafi, beliau bilang sebaiknya para calon mahasiswa Dokuz untuk stay saja dan tidak usah pindah. Kata beliau, dari tahun kemarin Dokuz memang seperti itu. Menolak di gelombang pertama, menerima di gelombang kedua. Gelombang kedua sendiri baru diumumkan bulan selanjutnya. Mendengar pengumuman ini, kami agak bisa menghembuskan napas lagi. Saya mulai memanas-manasi teman-teman lain agar stay juga. "Ayo stay aja yok, Dokuz masih menanti. Kita masih ditunggu bu Nukhet (Rektor Dokuz Univ)". Akhirnya, seluruh dari kami memutuskan untuk stay saja dan tidak pindah. Seru dan senang sebenarnya dengan teman-teman grup dokuz ini, selalu hadir positif vibesnya.
Setelah banyak pertimbangan dan diskusi dengan orang tua, saya bulatkan tekad agar tidak pindah dan tetap di Dokuz. Terlebih lagi, kasus Ankara juga jadi pertimbangan. Ankara itu gelombang pertamanya hanya meluluskan setengah pendaftar. Kemudian Ketika gelombang kedua, menerima semua sisa pendaftar.
Matahari sudah agak meninggi, sudah jam 8 ternyata. Saya buka grup WA pengabdian Daarul Khair untuk mengabari hasil pengumuman tadi Subuh.
"Assalamualaikum wr.wb. Afwan, ini Ari ingin menyampaikan hasil pengumuman semalam. Ari belum diterima untuk bulan ini. Mungkin bulan depan���. Jadi kayaknya ngabdinya nambah sebulan lagi���������. Mungkin ini yang terbaik. Disuruh ngurus daarul khair dulu kayaknya���������������. Mohon doa yang terbaik untuk bulan depan asatidz sekalian���������������.
Wassalamualaikum wr.wb"
Haha agak tabu juga rasanya. Apalagi kemarin sudah sempat perpisahan dengan para santri. Tapi ya udahlah ya, untung saya orangnya gak terlalu jaim-jaim amat. Makanya gak terlalu memusingkan. Memang saya juga merasa, saya belum ngapa-ngapain di pondok. Masih minim kontribusinya. Oleh karena itu, saya berpikir hikmahnya bahwa memang Allah suruh saya untuk lanjut ngabdi dulu. Tenaga dan pikiran saya masih bisa terpakai di pondok. Untuk sementara, saya hanya berpikir untuk fokus ke pengabdian saja, dan mungkin saya bisa mulai untuk mengerjakan proyek-proyek yang bisa mengembangkan diri yang memang sudah saya jadwalkan sejak bulan Juli lalu.
Waktu itu saya bikin list, 5 hal yang ingin saya lakukan untuk mengisi 2 bulan kekosongan ini -yang sekarang resmi jadi 3 bulan-. :
1. Body building 5x seminggu
2. Baca minimal 5 buku untuk tambah bekal ilmu
3. Travelling ke 5 tempat seru
4. Buat 5 proyek apapun yang bermanfaat bagi lo
Jujur kayaknya no.1 paling berat sih ���. Tapi yang namanya target tinggi kan untuk pencapaian yang tinggi juga. Ibarat kata Soekarno, "Bercita-citalah setinggi langit, maka kau akan jatuh di antara bintang-bintang".
Sementara itu, sekitar sore hari saya berkunjung ke pondok. Ternyata kabarnya udah menyebar. 'Kak Ari gak jadi ke Turki'. Ya saya bilang ke mereka kalau keberangkatan saya ditunda sebulan lagi. "Saya masih mau menemani antum ". Yang lucu ya ketika saya bertemu anak-anak kelas 3 -Saya wali kelas 3b-. Waktu itu mereka bertanya ke saya untuk memastikan.
"Kak Ari gak jadi berangkat?"
"Lebih tepatnya ditunda, mungkin sebulan lagi"
"Yey!", Senang mereka, wak geng. "Ya kak Ari, soalnya banyak yang belum siap ditinggal kak Ari"
"Hilih!", jawab saya sambil tertawa.
Setidaknya, sampai sekarang saya masih percaya kalau hasil pengumuman tadi subuh itu pasti ada hikmahnya. Indahnya ber-husnudzon pada Tuhan ya kayak gini.

KAMU SEDANG MEMBACA
Notes from Turkiye
AdventureCatatan keseharian selama kuliah di turki. Sebelum, ketika, dan setelah berangkat ke turki. İnformasi apa saja tentang turki secara santai. Setiap perjalanan menarik, termasuk destinasi keren yang saya kunjungi selalu saya catat dengan bahasa yang a...