Hikmah 3

0 0 0
                                    

Lampung, 26 Oktober 2021

Alhamdulillah DKO sudah berjalan selama 3 hari dan antusiasme santri sangat luar biasa. Mungkin karena mulai dari pembukaan acaranya sangat bersifat resmi. Dari awal juga piala juara umum sudah dipamerkan, yang tentu saja semangat mereka semakin terpacu. Memang sejak awal acara ini saya rancang se-resmi mungkin. Ada panitianya, pembimbingnya, dan rancangan anggarannya teratur secara sistematis. Di berbagai sisi kami usahakan tercium bau-bau olimpiade. Banner yang dibentangkan, skor per kelas yang di tempel di depan kelas, dan juga mading harian yang selalu terbit setiap harinya, benar-benar membuat semua kelas gregetan untuk membawa pulang piala juara umum.

Saya bersyukur sekali karena sambutan yang santri berikan terhadap olimpiade ini melebihi ekspektasi saya sebelumnya. Sungguh luar biasa! Hubungan saya dengan beberapa santri, terutama dengan kelas 6 sebagai panitia makin erat. Yang sebelumnya masih canggung, sekarang jadi dekat banget, tentunya dengan batasan yang ada. Saya bersyukur mereka sebagai panitia benar-benar membantu kesuksesan acara ini.

Nah, tapi ada beberapa kejadian yang bikin saya agak terkejut dan senyum-senyum sendiri. Kejadian ini terjadi ketika santri putri kelas 3 bertemu dengan kelas 2 dalam pertandingan voli babak pertama. Pertandingan berjalan alot, sampai akhirnya dimenangkan oleh kelas 3. Beberapa waktu kemudian, panitia melihat adanya kesalahan, yaitu servernya itu-itu aja. Kan kalau voli itu servernya ganti setiap ganti bola dari musuh, nah ini servernya itu-itu aja. Akhirnya panitia memutuskan pertandingannya diulang nanti siang. Mendengar keputusan ini mereka nangis semua. Waktu saya keliling, saya datang ke mereka, loh kok pada nangis? Piye iki ? Saya berusaha menenangkan mereka supaya ikhlaskan saja, kan memang benar ada yang salah dari pertandingannya. Masalahnya mereka katanya sudah dua kali diulang pertandingannya lawan kelas 2. Untung waktu itu mereka berhasil menang, makanya gak mewek, hehe. Memang kalau waktu itu, saya sendiri yang menyuruh panitia untuk mengulangi pertandingan. Jadi waktu itu pertandingan badminton, set pertama dimenangkan kelas 2, sedangkan set kedua dimenangkan kelas 3, lalu pertandingan selesai dan kelas 3 otomatis menang. Nah loh, kan ganjal. Seharusnya kan satu set lagi memang. Makanya wajar diulang. Agak lucu sih liat mereka seperti ini, memang saya senang kalau mereka menyeriusi agenda ini. Tapi kalau sampai ribut kayak gini, benar-benar tidak saya harapkan.

	Akhirnya waktu berganti sore, diulanglah pertandingan voli tadi pagi, dan benar saja hasilnya kelas 2 yang menang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya waktu berganti sore, diulanglah pertandingan voli tadi pagi, dan benar saja hasilnya kelas 2 yang menang. Makin ngamuk lah tuh kelas 3, pada nangis mereka di pojokan. Hahaha, waduh berabe kalo gini urusannya dah. Para panitia waktu itu coba memahamkan mereka, bahwa ini semua tuh hanya pertandingan. Tujuannya untuk solidaritas, bukan malah permusuhan. Makin runyam situasi ketika yang laki-laki datang, mereka ya support teman-temannya dan makin nyalahin tim lawan. Waduh!

Besoknya ya mereka menuai apa yang mereka lakukan, ketika pertandingan voli antara kelas 3 dan kelas 5, gak ada yang dukung kelas 3. Semuanya dukung kelas 5 kecuali kelas 3 itu sendiri. Akhirnya mereka kalah. Sampai disini mereka makin galau, dan merasa sudah dimusuhi oleh semua kelas lain. Mereka bilang gak peduli lagi sama olimpiade ini, tidak peduli siapapun yang menang. Mereka bahkan bilang udahlah pindah sekolah saja tahun depan. Sampai seterpuruk itu loh. Karena memang keadaan gak berpihak. Mereka ini sangat ambisius memang, dan saya paham hal itu. Tapi sekarang semua jadi boomerang melihat keadaan mereka sekarang.

Saya sebagai wali kelas mereka ya gak bisa diam aja melihat ini, bukan ini tujuan saya mengadakan DKO ini. Akhirnya ketika saya mengajar mereka. Saya berbicara depan mereka, "Kalian ini hebat, dari kelas-kelas yang lain antum ini kelas yang paling greget, paling ambisius, paling semangat. Saya punya gambaran nanti antum ketika jadi kelas 6 pasti pada enerjik semua ketika punya acara. Organisasi ISDA antum pun pasti bakal hebat banget. Ini bukan pemanis, tapi saya dan teman-teman saya sudah melihat adanya potensi di diri antum. Greget antum itu loh yang keren. Justru begini, semakin banyak yang antum alami, semakin banyak ujian yang antum hadapi, jikalau antum bisa lewati dengan baik, pastilah antum akan dapat pengalaman luar biasa dan mental antum jauh lebih unggul dari kelas-kelas lain yang datar saja perjalanannya. Ayo semangat! Makanya antum ini suatu keluarga, harus solid di saat suka maupun duka. Jangan ketika Sukanya doang baru rame, tapi disaat dukanya juga harus bareng-bareng terus. Saling rangkul masing-masing, menjaga kesolidan tim. Gak kok saya gak marah, mau antum bagaimanapun, kamu tetap murid saya dan adik-adik saya. Dan bagaimanapun saya tetap jadi wali kelas antum. "

"Aiilahh!", mendadak muka mereka senang kembali, saya pun ikut senang juga. Menurut saya ini tindakan yang paling tepat. Saya merasa kepercayaan dan dukungan adalah sesuatu yang sangat dibutuhkan tatkala keadaan sulit. Mereka kembali tersenyum, mereka kembali tertawa. 

Notes from TurkiyeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang