Day 5 : Calon (2)

212 19 28
                                    


"Jangan baper kalo cowok ngetreat kita baik. Mana tau dia emang ngetreat semua cewek baik."

***

Tepat pukul 17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul 17.00 WIB, kegiatan evaluasi Tim KKN Nagari Salak selesai. Mereka bubar dari forum diskusi dan anak reguler bersiap-siap untuk pulang ke rumahnya masing-masing.

Gitara menghampiri Adam untuk mengajaknya pergi main bersama Sandi dan Rima. Kebetulan saat itu Gitara memakai masker.

"Dam," panggilnya.

"Iya Git."

"Gue mau ngomong bentar," ucapnya.

"Bentar jangan di sini." Adam menarik Gitara untuk keluar posko. Mereka berdiri di dekat tangga.

"Nah udah. Mau ngomong apa?" tanya Adam.

"Gue mau ngajak main sama Rima terus ada Sandi juga," ucap Gitara.

Adam mengernyitkan keningnya heran karena Gitara menyebutkan nama Sandi.
"Berempat?" tanyanya.

"Iya. Eh Ma sini dulu," panggil Gitara melambaikan tanggannya saat melihat Rima berjalan di depan mereka berdua.

Rima hanya menggelengkan kepalanya saat Gitara memanggilnya. Dia melanjutkan jalannya menujur parkiran motor.

"Kapan?" tanya Adam mengalihkan perhatian Gitara yang sedang melihat Rima di parkiran motor.

"Rencananya hari Minggu."

"Terus yang kita main berduanya kapan?" tanya Adam.

"Oh kalo yang main berdua bebas sih mau kapan," jawab Gitara.

"Sekarang aja yuk. Mumpung gue bosan banget di posko," ajak Adam.

"Boleh. Tapi gue mandi dulu ya. Gerah banget ini," ucap Gitara.

"Oke. Nanti lo kabari ya kalo udah siap."

"Iya. Gue pulang dulu ya," pamit Gitara.

"Hati-hati," ucap Adam sambil tersenyum.

Gitara segera menuju ke parkiran motornya untuk bersiap-siap pergi bersama Adam.

Tanpa mereka sadari ada anak tematik yang sedari tadi mengintip di dalam posko. Mereka mendenger percakapan Adam dan Gitara itu.

"Anjir, gercep banget lo Dam," seru Sakim.

"Iya nih. Langsung ajak main aja," sahut Mizan.

Adam hanya tersenyum mendengar sahutan mereka.

"Tutor dong puh," ucap Sakim lagi.

"Gak ada tutor, kita cuman perlu tampang doang," jawab Adam yang bahunya langsung dipukul oleh Mizan.

"Sombong amat lo," ucap Mizan.

"Bukan sombong tapi itu fakta," jawab Adam sambil membenarkan rambutnya.

RACUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang