Day 7 : Bakar-Bakar (2)

178 17 19
                                    

"Gue suka yang manis-manis aja. Kayak lo misalnya."
***

Setelah kurang lebih setengah jam akhirnya mereka mendapatkan sekarung batok kelapa hasil meminta sedikit dari tiap warung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kurang lebih setengah jam akhirnya mereka mendapatkan sekarung batok kelapa hasil meminta sedikit dari tiap warung. Sekarung itu dibawa oleh Defa dengan cara memangkunya di paha. Sedangkan Adam yang mengendarai motornya. Gitara dan Naya yang berada di belakang mereka tertawa melihat bagaimana Defa membawa sekarung batok kelapa itu lalu merekamnya sebagai kenang-kenangan. Mereka berempat mengendarai motor menuju posko.

Saat sampai di posko, cewek-cewek tematik terlihat sedang menyiapkan bumbu-bumbu ayam bakarnya. Awalnya Gitara dan Naya bingung harus membantu apa tapi Dela yang peka memanggil Gitara dan Naya lalu meminta mereka untuk mengupas kulit bawang.

"Nay, Git sini bantuin," ajak Dela melambaikan tangannya ke mereka berdua yang duduk di dekat pintu.

"Yang udah selesai bawangnya taruh di sini ya." Dela menyodorkan wadah kosong ke Gitara dan Naya.

Mereka bertiga asik mengobrol tapi yang dominan adalah Naya dan Dela. Seperti biasa, Gitara memang butuh waktu untuk berinteraksi dengan orang baru.

Gitara dan Naya kembali duduk di kursi setelah selesai menolong menyiapkan bumbu. Tiba-tiba Adam sudah mendekat ke arah mereka dengan kursi putar tanpa sandaran.

"Dah selesai Git?" tanya Adam.

"Udah, nih."

Saat akan mengatakan sesuatu lagi, handphone Adam berdering.

"Iya, halo?"

"....."

"Gimana mau latihan? Di sini gak ada lapangan basket."

Gitara yang tidak sengaja mendengar ucapan Adam di telpon itu reflek mengatakan. "Ada kok lapangan basket di sini." Adam menoleh ke arah Gitara lalu segera mematikan telponnya.

"Lo bilang apa tadi, Git?"

"Di sini ada kok lapangan basket, Dam."

"Oh iya? Di mana?"

" Di SMA 1 Salak."

"Gue gak tau di mana SMA 1 Salak."

"Jalan lurus Samani. Lurus aja dari jalan raya nanti keliatan kok SMA 1 Salaknya. Soalnya sekolahnya di tepi jalan kok."

"Oke, Git. Thank you ya infonya."

"Iya, sama-sama."

Waktu telah menunjukkan pukul 16.00 WIB. Gitara dan Naya izin pulang dulu untuk mandi dan sholat. Gitara mengantarkan Naya terlebih dahulu ke rumahnya.

RACUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang