Day 11 : Bubar (5)

103 5 0
                                    

"Keadaan yang paling membuat tekanan batin adalah di saat kita ingin mencegah hal yang buruk tapi tidak ada yang mau mendengarkan kita."
***

Setelah melakukan dokumentasi bersama, anak reguler memutuskan untuk duduk di tempat duduk melingkar di dekat parkiran SMA 1 Salak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melakukan dokumentasi bersama, anak reguler memutuskan untuk duduk di tempat duduk melingkar di dekat parkiran SMA 1 Salak. Mereka mendiskusikan hal yang terjadi hari ini.

"Gue udah muak banget sama mereka!" ujar Nana.

"Gue juga! Emang gak ada otak mereka. Mereka seenak jidat cuman jelasin jurusan mereka sedangkan jurusan kita cuman sekilas!" ujar Kiki.

"Dikira jurusan di kampus cuman jurusan mereka aja yang ada?" ujar Kiora.

"Abis ini kita ke posko atau gimana?" tanya Nova.

"Ngapain ke sana?! Mau ditaro di mana harga diri kita masih mau ke tempat mereka?" ucap Nana yang sudah abis kesabarannya melihat kelakuan anak tematik.

"Iya. Harga diri kita diinjak-injak aja sama mereka," sahut Rima.

"Kita emang beneran dijajah kalau masih nurut aja sama apa kata mereka," ucap Kiora.

"Terus kita harus ngapain?" tanya Naya.

"Kita bilang aja ada proker abis ini. Gak usah ke posko. Persetan sama evaluasi. Gue udah gak peduli lagi sama proker ke SMP!" ujar Nana yang diangguki setuju oleh yang lain.

"Terus kita lepas tangan aja sama proker SMP?" tanya Naya.

"Kita nolongin buat PPT aja, tapi gak usah ikut membersamai ke SMP. Biarin aja mereka yang ke SMP besok. Mending kita ngerjain proker kita yang lain daripada kayak tadi cuman diam-diam aja kayak gak dianggap sama mereka," ucap Nana.

"Oke. Gue setuju sama lo Kak, tapi gue ragu semua setuju sama lo. Mana tau ada yang masih ngebelain anak tematik," ujar Kiora melirik ke arah Gitara yang sedari tadi menunduk.

"Awas aja dari kalian masih ada yang ngebelain anak tematik! Jangan mentang-mentang dari kita ada yang dekat sama anak tematik tapi malah masih tetap belain mereka! Kalo kayak gitu mending gabung aja sama mereka jangan gabung sama kita lagi," ujar Nana menyindir Gitara yang sedari tadi diam saja.

"Iya. Awas aja nanti tiba-tiba yang kita omongin ini sampai sama mereka. Gue udah tau sih siapa pelakunya kalau sampai kejadian," sahut Kiora.

Sedangkan Gitara hanya diam saja mendengar mereka berdua menyindirnya. Gitara mati-matian menahan tangisnya karena meresa semua melihatnya dengan tatapan tidak suka.

Sesalah itu kah dia dekat dengan Adam? Padahal Gitara tidak pernah sekalipun menjelekkan teman regulernya ke Adam apalagi sampai mengadu tentang obrolan mereka mengenai anak tematik.

RACUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang